Adab-Adab Tatkala Makan Dan Minum
Akhir-akhir ini,
sering sekali saya melihat dari masyarakat kita yang makan maupun minum
menggunakan tangan kiri. Itu yang terlihat oleh kasat mata, yang mereka anggap
bahwasanya ini adalah suatu hal yang biasa. Kalau dilihat kembali, mereka
bukanlah lupa. Karena seorang muslim pastilah makan ataupun minum
dengan tangan
kanan sesuai fitroh selamatnya. Saya yakin, mereka hanya ikut-ikutan dan
meniru-niru. Dan yang paling menyesakkan hati, kebanyakan dari mereka pura-pura
tidak tahu bahwasanya ia telah mengikuti makhluk yang paling kufur (kafir)
terhadap Allah. Mereka hanyalah mengikuti syaithon laknatullah
alaih.Ingatlah, bahwasanya rasululullah telah bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari mereka.”[1]
Sehingga sangat
hina sekali jika kalangan dari kita “kaum muslimin” meniru makhluk paling
khobits (buruk) dan makhluk paling kafir
terhadap Allah Rabbul alamin. Padahal
ini suatu hal yang sepele, apa sih susahnya untuk makan menggunakan tangan
kanan, stelah mengetahui makan pakai tangan kiri adalah ciri khas nya syaithon
kok masih saja untuk menirunya?
Maka dari perihal
inilah saya sangat menginginkan untuk menulis adab-adab makan yang terkadang
kita lalai akan hal itu.
1.
Membaca basmalah (Bismillah) sebelum makan.
Faidah dari membaca basmalah adalah agar para syaithon tidak ikut makan bersama kaum mu’min. Karena syaithon sangat enggan dengan suatu makan yang diucapkan basmalah terhadapnya.
Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda:
أذا أكل أحدكم طعاما فليقل "بسم الله"
“Barang siapa yang hendak makan sebuah makanan maka bacalah bismillah (dengan menyebut nama Allah)[2]
Rasulullah bersabda mengenai syaithon yang ikut makan, bersama seseorang yang tidak membaca bismilah:
إن الشيطان يستحل الطعام ألا يذكر اسم الله عليه
“Sesungguhnya syaithon akan ikut makan bersama, jika pada makanan tersebut tidak dibacakan bismillah”[3]
Dan jika seseorang lupa untuk menyebut bismillah sebelum makan, maka hendaknya ia membaca “bismillah awwalahu wa aakhirohu” (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya)
Rasulullah bersabda:
Faidah dari membaca basmalah adalah agar para syaithon tidak ikut makan bersama kaum mu’min. Karena syaithon sangat enggan dengan suatu makan yang diucapkan basmalah terhadapnya.
Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda:
أذا أكل أحدكم طعاما فليقل "بسم الله"
“Barang siapa yang hendak makan sebuah makanan maka bacalah bismillah (dengan menyebut nama Allah)[2]
Rasulullah bersabda mengenai syaithon yang ikut makan, bersama seseorang yang tidak membaca bismilah:
إن الشيطان يستحل الطعام ألا يذكر اسم الله عليه
“Sesungguhnya syaithon akan ikut makan bersama, jika pada makanan tersebut tidak dibacakan bismillah”[3]
Dan jika seseorang lupa untuk menyebut bismillah sebelum makan, maka hendaknya ia membaca “bismillah awwalahu wa aakhirohu” (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya)
Rasulullah bersabda:
من نسي أن يذكر الله
في أول طعامهو فليقل حين يذكر : بسم الله أوله و أخره
“Barang siapa yang lupa untuk menyebut bismillah sebelum makan, hendaklah ia mengucapkan tatkala ia ingat “bismillah awwalahu wa aakhirohu”
“Barang siapa yang lupa untuk menyebut bismillah sebelum makan, hendaklah ia mengucapkan tatkala ia ingat “bismillah awwalahu wa aakhirohu”
2.
Makan menggunkan tangan kanan.
Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam bersabda-
إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه و إذا شرب فليشرب بيمينه, فإن الشيطان يأكل بشماله و يشرب بشماله
“Jika salah seorang dari kalian sedang makan, maka makanlah menggunakan tangan kanan dan, jika ia minum maka minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaithon makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya”[4]
Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam bersabda-
إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه و إذا شرب فليشرب بيمينه, فإن الشيطان يأكل بشماله و يشرب بشماله
“Jika salah seorang dari kalian sedang makan, maka makanlah menggunakan tangan kanan dan, jika ia minum maka minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaithon makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya”[4]
3.
Jika makan bersama-sama di satu piring atau
nampan, maka hendaklah ia makan apa yang ada didepannya dan jangan makan apa
yang ada didepan orang lain yang ikut makan bersama.
Rasulullah bersabda untuk Amr bin Abi salamah –dan waktu itu Amr masih kecil- yang ikut makan bersama sedangkan tangannya kemana-mana:
ياغلام سم الله و كل بيمينك و كل مما يليك
“wahai ghulam (anak kecil) ucapkanlah bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada dihadapanmu”[5]
Rasulullah bersabda untuk Amr bin Abi salamah –dan waktu itu Amr masih kecil- yang ikut makan bersama sedangkan tangannya kemana-mana:
ياغلام سم الله و كل بيمينك و كل مما يليك
“wahai ghulam (anak kecil) ucapkanlah bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada dihadapanmu”[5]
4.
Mulai makan dari pinggiran makanan dan jangan
dimulai dari tengahnya.
Rasulullah bersabda:
البركة تنزل في وسط الطعام فكلوا من حافتيه و لا تأكلوا من وسطه
“Berkah akan turun di tengah makanan, maka mulai lah untuk makan dari pinggirannya dahulu, dan jangan mulai dari tengahnya”[6]
Rasulullah bersabda:
البركة تنزل في وسط الطعام فكلوا من حافتيه و لا تأكلوا من وسطه
“Berkah akan turun di tengah makanan, maka mulai lah untuk makan dari pinggirannya dahulu, dan jangan mulai dari tengahnya”[6]
5.
Tidak makan dalam keadaan bersandar.
Rasulullah bersabda:
أما أنا فلا أكل متكئا
“Adapun saya maka tidak makan dengan bersandar”[7]
Rasulullah bersabda:
أما أنا فلا أكل متكئا
“Adapun saya maka tidak makan dengan bersandar”[7]
6.
Tidak menghina makanan jika ia tidak suka.
Dan hikmah dari tidak mencela makanan adalah agar ia tidak membuat sakit hati orang yang memasaknya, dan agar tidak menghina makanan apa yang Allah halalkan.
Abu Hurairoh –radhiyallahu anhu- berkata:
ما عاب رسول الله طعاما قط إن اشتهاه أكله و إن كرهه تركه
“Rasulullah sama sekali tidak pernah menghina makanan (halal) apapun, jika beliau suka maka dimakan, jika beliau tidak suka maka ditinggalkan”[8]
Dan hikmah dari tidak mencela makanan adalah agar ia tidak membuat sakit hati orang yang memasaknya, dan agar tidak menghina makanan apa yang Allah halalkan.
Abu Hurairoh –radhiyallahu anhu- berkata:
ما عاب رسول الله طعاما قط إن اشتهاه أكله و إن كرهه تركه
“Rasulullah sama sekali tidak pernah menghina makanan (halal) apapun, jika beliau suka maka dimakan, jika beliau tidak suka maka ditinggalkan”[8]
7.
Mengutip makanan yang jatuh dan dibersihkan dahulu
sebelum dimakan –jika memungkinkan-
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا وقعت لقمة أحدكم فليأخذها و ليمط بها ما كان بها من الأذى و ليأكلها ولا يدعها للشياطين
“Jika ada suapan makanan dari salah satu kalian yang terjatuh, hendaklah ia mengutipnya (memungutnya). Dan hendaklah ia bersihkan terlebih dahulu, dan hendaklah ia memakannya dan jangan ia tinggalkan buat syaithon”[9]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا وقعت لقمة أحدكم فليأخذها و ليمط بها ما كان بها من الأذى و ليأكلها ولا يدعها للشياطين
“Jika ada suapan makanan dari salah satu kalian yang terjatuh, hendaklah ia mengutipnya (memungutnya). Dan hendaklah ia bersihkan terlebih dahulu, dan hendaklah ia memakannya dan jangan ia tinggalkan buat syaithon”[9]
8.
Menjilat jari-jari tangan dan jangan sampai meninggalkan sisa makanan
sedikitpun.
Dari jabir bin abdillah berkata:
أن النبي أمر بلعق الأصابع و الصحفة و قال : إنكم لا تدرون في أيه البوكة
Bahwasanya Nabi memerintahkan untuk menjilat jari-jari tangan dan piring setelah makan, dan beliau berkata: “sesungguhnya kalian tidak mengetahui dimana tempat beradanya barokah”[10]
Dari jabir bin abdillah berkata:
أن النبي أمر بلعق الأصابع و الصحفة و قال : إنكم لا تدرون في أيه البوكة
Bahwasanya Nabi memerintahkan untuk menjilat jari-jari tangan dan piring setelah makan, dan beliau berkata: “sesungguhnya kalian tidak mengetahui dimana tempat beradanya barokah”[10]
9.
Memuji Allah setelah makan
Rasulullah bersabda:
إن الله ليرضى عن العبد أن يأكل الأكلة فيحمده عليها أو يشرب الشربة فيحمده عليها
“Sesungguhnya Allah meridhoi seorang hamba yang makan sebuah makanan kemudian ia memuji Alah, atau ia minum suatu minuman kemudian ia memuji Allah”[11]
Rasulullah bersabda:
إن الله ليرضى عن العبد أن يأكل الأكلة فيحمده عليها أو يشرب الشربة فيحمده عليها
“Sesungguhnya Allah meridhoi seorang hamba yang makan sebuah makanan kemudian ia memuji Alah, atau ia minum suatu minuman kemudian ia memuji Allah”[11]
Mungkin adab-adab
ini dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena hal ini bukanlah
suatu yang sukar maupun berat. Mungkin
bisa dikatakan, ini adalah hal yang ringan banyak dari manusia yang
melupakannya.
Allahu ta’ala a’lam.
Allahu ta’ala a’lam.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

0 komentar:
Posting Komentar