Merapatkan Dan Meluruskan Barisan Shalat
Meluruskan shaff
(barisan) dan merapatkannya tatkala shalat berjama’ah adalah kewajiban
setiap individual muslim. Namun banyak dari masyarkat kita yang belum
mengetahui akan hal tersebut. Lalai, untuk menempelkan kakinya dengan kaki para
jam’ah yang lainnya adalah sebuah kesalahan.
Masalah ini sudah
diwanti-wanti oleh Rasulullah –shallallahu alaihi wa salam- dari zaman dahulu
kala. Rasulullah memerintahkan kita untuk merapatkan barisan dan melarang untuk
memberi celah sekecil apapun kepada syaithon dalam shalat.
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لتسون صفوفكم أو ليخالفن الله بين وجوهكم
“Luruskanlah Shaff kalian atau Allah akan menjadikan diantara wajah-wajah kalian menjadi berselisih”[1]
لتسون صفوفكم أو ليخالفن الله بين وجوهكم
“Luruskanlah Shaff kalian atau Allah akan menjadikan diantara wajah-wajah kalian menjadi berselisih”[1]
Makna dari
menjadikah wajah-wajah kalian berselisih adalah Allah akan menjadikan diantara
kalian pemusuhan, kebencian, hasad, dll dalam hati kalian. Yang akan menjadikan
persatuan kaum muslimin runtuh dan menjamurlah permusuhan dan perselisihan.
Makna ini telah didukung oleh sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
استووا ولا تختلفوا فتختلف قلوبكم
“Luruskanlah saff kalian dan janganlah berselisih (dalam berbaris) maka hati-hati kalian akan berselisih”[2]
Makna ini telah didukung oleh sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
استووا ولا تختلفوا فتختلف قلوبكم
“Luruskanlah saff kalian dan janganlah berselisih (dalam berbaris) maka hati-hati kalian akan berselisih”[2]
Dan Rasulullah –shallallahu
alaihi wa sallam- pun bersabda:
أقيموا صفوفكم فإني أراكم من وراء ظهري
“Tegakkanlah barisan kalian sesungguhnya aku melihat kalian dari belakang pungunngku”
Kemudian Anas –radhiyallahu anhu- berkata:
و كان أحدنا يلزق منكبه بمنكب صاحبه و قدمه بقدم صاحبه
“Dan setiap dari kami menempelkan pundaknya kepundak kawannya dan menempelkan kaikinya ke kaki kawannya”[3]
أقيموا صفوفكم فإني أراكم من وراء ظهري
“Tegakkanlah barisan kalian sesungguhnya aku melihat kalian dari belakang pungunngku”
Kemudian Anas –radhiyallahu anhu- berkata:
و كان أحدنا يلزق منكبه بمنكب صاحبه و قدمه بقدم صاحبه
“Dan setiap dari kami menempelkan pundaknya kepundak kawannya dan menempelkan kaikinya ke kaki kawannya”[3]
Dan Rasulullah –shallallahu
alaihi wa sallam- bersabda:
رصوا صفوفكم و الذي نفسي بيده إني لأرى الشيطان يدخل من خلل الصف
“Rapatkanlah barisan kalian, demi dzat yang jiwaku berada ditanganNya (demi Allah) sesungguhnya aku melihat syaithon masuk ke dalam celah-celah barisan kalian”[4]
رصوا صفوفكم و الذي نفسي بيده إني لأرى الشيطان يدخل من خلل الصف
“Rapatkanlah barisan kalian, demi dzat yang jiwaku berada ditanganNya (demi Allah) sesungguhnya aku melihat syaithon masuk ke dalam celah-celah barisan kalian”[4]
Begitu pentingnya
untuk merapatkan dan meluruskan shaff shalat. Karena banyak sekali dampak
negatif yang timbul jika perkara ini disepelekan dan tak diperhatikan.
Dan bagi para
imam hendaklah mereka memerintahkan kepada para ma’mum untuk merapatkan dan
meluruskan shaff. Karena imam adalah seorang pemimpin dalam shalat. Ibnu Umar
mengatakan:
كان عمر لا يكبر حتى تعتدل الصفوف يوكل بذالك رجالا
“Dahulu Umar tidaklah bertakbir sampai shaff telah lurus, beliau memerintahkan orang-orang untuk meluruskannya”[5]
كان عمر لا يكبر حتى تعتدل الصفوف يوكل بذالك رجالا
“Dahulu Umar tidaklah bertakbir sampai shaff telah lurus, beliau memerintahkan orang-orang untuk meluruskannya”[5]
Dan jika, makmum
mendapatkan barisan yang kosong didepannya hendaklah ia maju ke barisan
tersebut agar tidak menjadikannya sebuah celah buat syaithon –la’natullah
alaih-. Dan jika tidak ada yang maju, maka hendaklah ia merapatkan dengan
bergeser agar syaithon tidak mendapatkan satu celahpun untuknya.
Allahu a’lam bis showab.
Allahu a’lam bis showab.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

0 komentar:
Posting Komentar