Sebab-Sebab Yang Menyeret Seseorang Kedalam Api Neraka (Part 1)
Terkadang kita terlupakan dengan perihal yang dapat
menyebabkan seseorang masuk neraka. Tak
anyal lagi bahwasanya sebenarnyapun kita mengetahui akan hal-hal yang dapat
memasukkan kita kedalam neraka secara global. Karena, semua perkara yang Allah
tidak ridhoi bagaimanapun wujudnya akan menyeret kita
masuk kedalam jurang
neraka.
Maka selayaknya bagi setiap jiwa yang menyatakan dia sebagai
orang muslim untuk mengetahui sebab-sebab yang dapat menyeret seseorang ke
dalam jurang neraka jahim.
Akan tetapi sebelum pemaparan sebab-sebab yang dapat
menyeret seseorang kedalam api neraka, ada baiknya bagi kita untuk mengetahui
bahwasanya sebab-sebab yang dapat menyeret kedalam neraka terdiri dari dua
macam bagian
1.
Sebab yang membuat
seseorang menjadi kafir. Yang mana sebab ini mengeluarkan ia dari iman menuju
kekafiran. Dan mewajibkannya untuk kekal di neraka.
2.
Sebab yang menajdikan
seseorang fasiq, namun tidak kafir. Sebab ini mengeluarkannya dari kesempurnaan
iman menuju kefasikan. Dan menjadikannya
berhak untuk masuk kedalam neraka namun tidak kekal didalamnya.
Untuk saat ini
kita akan kaji macam yang pertama. Yaitu, sebab-sebab yang membuat seseorang
menjadi kafir, mengeluarkannya dari iman menuju kekafiran, dan mewajibkannya
kekal dineraka.
Sebab-sebab dari
macam yang pertama ini adalah
1.
Menyekutukan Allah dalam masalah ketuhananNya,
peribadatanNya, dan sifatNya. Maka, barang siapa yang meyakini bahwasanya terdapat
pencipta alam selain Allah, dan meyakini bahwasanya terdapat makhluk yang
berhak diibadahi selainNya, serta meyakini bahwasanya terdapat sebuah makhluk
yang ilmunya, kemampuannya setara dengan Allah maka ia telah menyukutukan Allah
dan mengeluarkannya dari islam, serta
mewajibkan dirinya untuk kekal dineraka.
Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا
مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ
هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang
kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka
Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”[1]
Dan Allah berfrman:
إنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ
عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolong pun.”[2]
2.
Mengingkari rukun iman yang enam. Barang siapa
yang tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya,
rasul-rasulNya ,dan hari kiamat, serta ketentuan-ketentuannya (qadha dan
qadharNya), maka ia telah kafir keluar dari islam dan ia tinnggal dineraka
dengan kekal. Walaupun ia hanya mengingkari salah satu dari rukun-rukun iman
dengan mendustakannya ataupun ragu terhadapnya maka ketahuilah bahwasanya ia
pun telah kafir dan berhak masuk kedalam neraka dengan kekal dan dikekalkan
didalamnya.
Allah berfirman:
إن الذين يكفرون بالله و رسله و يريدون أن
يفرقوا بين الله و رسله و يقولون نؤمن ببعض و نكفر ببعض و يريدون أن يتخذوا بين
ذالك سبيلا أولئك هن الكافرون حقا و أعتدنا للكافرين عذابا مهينا
“sesungguhnya orang-orang yang
ingkar kepada Allah dan rasul-rasulNya, dan bermaksud membeda-bedakan antara
keimanan kepada Allah dan rasul-rasulNya dengan mengatakan, “kami beriman kepada
sebagian dan kami mengingkari sebagian yang lain. Serta bermaksud mengambil
alan tengah. Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan kami sediakan
untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan”[3]
Disini Allah menjelaskanbahwasanya
orang yang mengingkari sebagian dari rukun iman, maka ia adalah orang kafir
yang berhak untuk masuk neraka selama-lamanya.
3.
Mengingkari kewajiban-kewajiban bagi seorang
muslim yang tertera dalam rukun islam yang lima. Barang siapa yang menolak
syahadat, atau shalat, puasa, atau menolak kewajiban haji dan zakat maka ia
telah keluar dari islam dan berhak untuk mengambil bagiannya di neraka
selam-lamanya. Begitu juga barang siapa yang mengingkari haramnya khomr, zina,
liwat (homo seksual), membunuh jiwa yang Allah haramkan, maka ia juga kafir.
Akan tetapi jika ia baru masuk kedalam agama islam dan belum banyak mengetahui
tentang islam kemudian mengingkari kewajiban-kewajiban dan keharaman bagi
seorang muslim maka ia tidak dihukumi kafir. Karena ia belum mempunyai ilmunya.
Karena seseorang dihukumi dihukumi kafir setelah penjelasan sampai kepadanya
dan dia telah mendapatkan ilmunya.
4.
Menghina Allah, agamaNya, dan rasulNya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
ولئن سألتهم ليقولن إنما كنا نخوض ونلعب قل أبا الله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤن
لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم
“Dan jika kamu menanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan
berkata “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”.
Katakanlah “mengapa kepada Allah, dan ayat-ayatnya serta rasulNya kamu selalu
berolok-olok”[4]
Ayat ini turun kepada
orang-orang munafik dijaman nabi Muhammad shallallahu alahi wa sallam.
Diriwayatkan dari Abdullah bin
Umar, beliau berkata:
"قال رجل في غزوة تبوك في مجلس يوماً : ما رأيت مثل
قرأئنا هؤلاء ، أرغب بطونا ، و لا أكذب ألسناً ، ولا أجبن عند اللقاء ، فقال رجل في
المسجد : كذبت ، ولكنك منافق ، لأخبرن رسول الله
صلى الله عليه وسلم فبلغ ذلك رسولَ
الله صلى الله عليه وسلم ونزل القرآن ، قال عبدالله بن عمر : وأنا رأيته
متعلقاً بحَقَب ناقة رسول الله صلى الله عليه
وسلم وهو يقول : " يا رسول الله ،إنما
كنا نخوض ونلعب " ورسول الله يقول : { أبا الله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤن لاتعتذروا
قد كفرتم بعد إيمانكم }"أ.هـ
“Seseorang
berkata disuatu majlis pada hari peperangan tabuk: “Aku tidak pernah melihat
seperti para qurra’ kita, mereka adalah
orang yang paling rakus untuk masalah perut, dan paling dusta lisannya, dan
paling pengecut tatkala pertemuan perang. Maka seseorang yang berada di masjid
berkata: Engkau telah berdusta, akan tetapi engkaulah orang munafik. Saya akan
kabarkan rasulullah. Maka sampailah berita ini kepada Rasulullah shallallahu
alahi wa sallam dan turunlah ayat quran. Abdullah bin umar berkata: dan saya
melihatnya terkatung-katung di ontanya Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam
Dan dia mengatakan “wahai Rasulullah kami hanya bercanda dan bermain-mainsaja”
Maka rasul mengatakan: Apakah dengan Allah dan ayat-ayatNya dan RasulNya kalian
berolo-olok? Kalian telah kafir setelah keimanan kalian”
5.
Berhukum dengan selain
hukum Allah dengan berkeyakinan bahwasanya hukum dia lebih baik dari hukum
Allah, atau lebih bagus untuk manusia zaman sekarang, atau meyakini bahwasanya
hukum dia sama bagusnya dengan hukum Allah.
Allah
berfirman:
و من لم يحكم بما
أنزل الله فألئك هم الكافرون
“Dan
barang siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka ia telah kafir”[5]
Dan tidak akan mungkin hukum
makhluk lebih baik dari hukum khaliq.
Allah berfirman:
ومن أحسن من الله حكما لقوم يوقنون
"Dan hukum siapa lagi yang lebih baik dari hukum Allah?”[6]
6.
Nifaq (munafiq) yaitu menyembuyikan kekufuran dan
menampakkan keislaman. Dan sebab yang terakhir ini adalah sebab yang paling
parah yang dapat menyeret orang kedalam api neraka. Mereka kekal di neraka dan
tempat mereka adalah keraknya neraka.
Allah berfirman:
إن المنافقين في الدرك الأسفل من النار و لن تجد
لهم نصيرا
"Sesungguhnya orang-orang munafik berada di keraknya api neraka yang palin
bawah, dan engkau tidak akan mendapatkan untuk mereka seorang penolongpun”[7]
Mungkin yang
sedikit ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Adapun sebab-sebab yang dapat
memasukkan orang kedalam neraka yang bagian dua (tidak menjadikan pelakunya
kekal di neraka). Akan saya bahas di waktu mendatang insya Allah.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
[1] QS.
Al Bayyinah: 6
[2] QS.
Al Maidah: 72
[3] QS An-Nisa :150-151
[4] QS At-Taubah 65-66
[5] QS Al-Maidah: 44
[6] QS Al-Maidah 5
[7] QS An Nisa 145

0 komentar:
Posting Komentar