Memikirkan Keajaiban Ciptaan Allah
| Laptop saya yang menjadi sahabat kerja |
Kalau kita membolak balikan bola mata di sejajaran handphone terbaru
seperti smart phone dan kawan-kawannya. Serasa waaah.. Ataupun laptop yang
sekarang sudah sangat langsing alias tipis, maka waw pun terucap –Alhamdulillah-
. Ya kalau di kaji ulang, segala hal yang ada dan terwujudkan hanyalah ciptaan Allah ta’ala.
Allah lah yang
memberikan ilmuNya kepada manusia sehingga mereka mendapatkan curahan yang
begitu dahsyat. Dan bahan-bahan nya pun datang hanyalah dari Allah jua. Manusia hanyalah mendapatkan sedikit dari ilmu
Allah.
Allahu subhanahu wa ta’ala berfirman :
و ما أتيتم من العلم إلا قليلا
“Dan tidaklah kalian dibeli ilmu kecuali hanya sedikit saja”[1]
Ilmu manusia hanyalah sebagaimana setetes air di lautan samudra yang ada. Masih banyak sekali yang luput dari akal dan
pikiran mereka.
Jika ciptaan manusia saja seperti handphone dan kawan-kawannya yang
berbentuk kecil sudah membuat manusia berkata-kata waw, maka sudah menjadi
keharusan agar manusia bertafakkur untuk memikirkan ciptaan Allah yang besar
nan agung. Lihatlah taman-taman yang
banyak tumbuh didalamnya tanaman-tanaman yang indah menyejukkan mata. Ataupun
gunung-gunung yang meyemarakkan alam, kita melihatnya maka kagumlah hati kita. Ataupun
hewan-hewan kecil yang kita lihat disitulah agungnya ciptaan Allah. Seluruhnya mempunyai
kegunaan dan manfaat. Ciptaan Allah tidaklah ada yang berbentuk sia-sia.
Dan memikirkan ciptaan Allah adalah sifat dan ciri-cirinya orang yang
berakal, sebagaimana Allah ta’ala telah menyifati mereka dalam al-qura’an. Allah ta’ala berfirman:
إن في خلق السماوات و الأرض و اختلاف اليل و النهار لآيات لأولي الألباب
“Sesungguhnya dalam ciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang beraka”[2]
إن في خلق السماوات و الأرض و اختلاف اليل و النهار لآيات لأولي الألباب
“Sesungguhnya dalam ciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang beraka”[2]
Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?[3]
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?[3]
Allah juga berfirman:
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu tidak memperhatikan?[4]
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu tidak memperhatikan?[4]
Dan Allah berfirman :
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan; dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?[5]
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan; dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?[5]
Dan banyak lagi dalil-dalil yang memerintahkan hambanya untuk merenungi
ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan berikut foto-foto yang saya jepret dari kamera digital milik saya #canon.Yang insya Alllah dapat meningkatkn iman dan takwa kepada Sang Penciptanya.
Dan jangan lupa kawan, jika kita melihat dari ciptaan Allah ataupun sesuatu yang membuat kita takjub untuk mengucapkan tabarakallah atau subhanallah.
|
|
| Taman Lingkaran Griya Jabon |
| Sore hari tepat dibelakang rumah |
| Hutan Rimba Sekitar Rumah |
| Tanaman rumah |
| Pemandangan Graha Medang TEL |
| Laba-laba kecil diatas lumut bebatuan |
[1] Al-Isra’ : 85
[2] Al- Imron : 190
0 komentar:
Posting Komentar