Satu Per Satu Mempreteli Lidah Syi'ah !! Pernyataan Keji Mereka Terhadap Para Sahabat Dan Salafy (Part 2)
Dalam rangka melanjutkan edisi “Mempreteli Lidah Syi’ah”, maka lihatlah kebahlulan mereka yang tidak jauh bahlul dari kebahlulan yang saya sebutkan pada artikel edisi yang telah lanjut. Disini saya akan sebutkan sikap ling lung dan kebingungan mereka dari perkataan yang bertolak belakang.
Saya
menyebutkan dalam status fb “Mereka (syi’ah) mengatakan dalam ayat tathiir
(penyucian) bahwasanya ini adalah isyarat bahwasanya Ahlu bait adala orang
orang yang ma'shum.. Mereka tidak mungkin melakukan
kesalahan dan dosa
sekalipun.
Sanggahan:
Kalau anda katakan wahai syiah, bahwasanya seluruh Ahlu bait ma'shum terbebas
dari kesalahan dan dosa, lantas bagaimana dengan imam besar anda?? "Hasan
bin Ali bin Abi Tholib" beliau membaiat Mu'awiyah. Bukankah mu'awiyah
adalah seorang kafir menurut anda?? Dan kekal dineraka?? Mungkinkah imam anda
yg katanya ma'shum terbebas dari kesalahan berbai'at kepada orang kafir??
Kebahlulan
sangat melekat pada otak otak syi'ah..”
Diatas adalah Status yang saya tulis di dinding fb
Diatas adalah Status yang saya tulis di dinding fb
Lihat,
ternyata ada pendukung syi’ah yang juga ling lung. Ini tidak lain dan tidak
bukan karena imam dan habib mereka juga bersikap ling lung. Dia mengatakan: “orang
ini (yang dia maksud adalah saya “al amiry”) hanya asal ngomong dan menebar
perpecahan sesama muslim.., dan merendahkan cucu nabi besar.. padahal sangat
jelas bahwa ahlul bait itu mashum artinya di bersihkan sebersih-bersihnya..,
menurut alQur'an surat al'ahdzab ayat 33.., silahkan baca semua kitab yang
menyangkut perkara ini, baru menjastis... intinya adalah : Ketika masa
Sayyidina Hasan diperlukan kedamaian yang bersyarat. Tetapi ketika kedamaian
yang bersyarat itu ternodai, situasi berubah dan tampillah Sayyidina Husain”
Sanggahan:
Semua ulama
ahlussunnah memuliakan ahlul bait karena Allah dan rasulNya telah memuliakan
mereka.Allah berfirman:
إنما يريد الله ليذهب
عنكم الرجز أهل البيت و يطهركم تطهيرا
"Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait dan
membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)
Akan tetapi
sikap bodoh syiah ini, dipelihara olehnya. Kita lihat bagaimana mereka
menyatakan Ahlul Bait ma’shum dikarenakan Allah mensucikan mereka dan
menghilangkan dosa?? Ketahuilah wahai para pembaca, Allah mensucikan mereka
bukan berarti Allah menjadikan mereka berupa orang-orang yang ma’shum dan terlepas dari dosa. Karena Allah
pun senantiasa untuk mensucikan kaum muslimin dengan wudhu. Lihat firman Allah
dibawah ini:
و ينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم و يذهب عنكم رجز الشيطان
و ينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم و يذهب عنكم رجز الشيطان
"Dan
Allah menurunkan air dari langit untuk menyucikan kalian (wahai kaum muslimin)
dan menghilangkan dosa (kekejian) syaithon" (QS Al Anfal: 11)
Nah
perhatikanlah wahai syiah yang mengatakan ahul bait adalah ma'shum dikarenakan
Allah menginginkan untuk menghilangkan dosa dan menyucikan kaum muslimin. Maka
bagaimana dengan ayat ini yang menyatakan bahwasanya seorang muslim yang
berwudhu maka Allah telah menyucikannya dan menghilangkan dosa darinya?! Mengapa
kalian tidak menyatakan bahwasanya seluruh kaum muslimin adalah ma’shum? Bersuci
bukan berarti ma’shum tidak mempunyai dosa dan terlepas dari kesalahan. Sungguh
bathil lah pendalilan mereka dengan mengatakan ahlul bait ma'shum.
Lantas, apa
perbedaan ayat yang anda bawa khusus ahlu bait dan ayat yang saya bawa untuk
keumuman kaum muslimin yang sama-sama dalam rangka penyucian Allah terhadap
mereka?? Mengapa anda hanya mema’shumkan sat kubu tanpa mema’sumkan kubu yang
lain dengan sekehendak anda?
Kemudian dari kantong
mana, anda mengambil kesimpulan bahwasanya kami ahlussunnah menghinakan cucu
nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam?? Ini hanya provokasi yang tidak
lain dan tidak bukan untuk mengecoh kaum muslimin. Ini hanyalah fitnahan anda.
Lihatlah bagaimana kami dan ulama-ulama kami memuliakan keluarga rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Akan tetapi kami menempatkan mereka pada
tempatnya. Tidaklah ghuluw (berlebih lebihan) maupun Tafriith (mengurangi hak
mereka). Sehingga kami memuliakan mereka dikarenakan mereka adalah ahlul bait.
Dan kami tidak menetapkan mereka adalah orang-orang yang ma’shum dikarenakan
mereka bukanlah Malaikat maupun Rasulullah. Sehingga kami memuliakan mereka
pada tempatnya. Rasulullah bersabda:
أذكركم الله في أهل بيتي
“Kami ingatkan kepada kalian tentang ahli bait ku”[1]
أذكركم الله في أهل بيتي
“Kami ingatkan kepada kalian tentang ahli bait ku”[1]
Bacalah
penghormatan ulama-ulama kami terhadap Ahlul bait !!
1.
Syaikhul Islam Muhammad Bin Abdil Wahhab (yang
kata mereka, bahwasanya beliau paling benci terhadap ahli bait dan suka
mengkafirkan ahli bait):
لآله - صلى الله عليه وسلم - على الأمة حق لا يشركهم فيه غيرهم ، ويستحقون من زيادة المحبة والموالاة مالا يستحق سائر قريش ، وقريش يستحقون من ذلك ما لا يستحقه سائر أجناس بني آدم
لآله - صلى الله عليه وسلم - على الأمة حق لا يشركهم فيه غيرهم ، ويستحقون من زيادة المحبة والموالاة مالا يستحق سائر قريش ، وقريش يستحقون من ذلك ما لا يستحقه سائر أجناس بني آدم
“Ahlu bait nabi, mereka mempunyai hak yang tidak
dimiliki oleh selain mereka. Mereka berhak untuk mendapatkan kecintaan yang
lebih dan loyalitas yang tidak dimiliki oleh seluruh quraisy. Dan Quraisy
memeliki hak yang tidak dimiliki oleh seluruh jenis bani Adam”
2.
Muhammad Shiddiq Hasan Khon berkata:
والمراد بالتذكير فيهم حفظ رتبتهم في الإسلام وتعظيمهم وحبهم في الدين وصون عظيم عزهم في الأمة وتقديمهم على غيرهم في المجلس والكلام والخطاب والمشي والقعود والقيام وبذل الأموال لهم ونصرتهم في مقابلة أعدائهم والتمسك بهم إن كانوا أهل العلم والتقوى
“Dan maksud dari pengengingatan Rasulullah kepada ummat terhadap Ahlul bait, agar mereka menjaga kedudukan ahlu bait dalam islam, mengagungkan mereka, mencintai mereka, menjaga agungnya kemuliaaan mereka terhadap ummat dan agar ummat mendahulukan mereka dari pada selainnya dalam majlis, berbicara, dialog, berjalan, duduk, berdiri, berderma dalam harta untuk mereka, menolong mereka dalam menghadapi musuh, dan berpegang teguh kepada mereka jika mereka ahli ilmu dan taqwa”[2]
والمراد بالتذكير فيهم حفظ رتبتهم في الإسلام وتعظيمهم وحبهم في الدين وصون عظيم عزهم في الأمة وتقديمهم على غيرهم في المجلس والكلام والخطاب والمشي والقعود والقيام وبذل الأموال لهم ونصرتهم في مقابلة أعدائهم والتمسك بهم إن كانوا أهل العلم والتقوى
“Dan maksud dari pengengingatan Rasulullah kepada ummat terhadap Ahlul bait, agar mereka menjaga kedudukan ahlu bait dalam islam, mengagungkan mereka, mencintai mereka, menjaga agungnya kemuliaaan mereka terhadap ummat dan agar ummat mendahulukan mereka dari pada selainnya dalam majlis, berbicara, dialog, berjalan, duduk, berdiri, berderma dalam harta untuk mereka, menolong mereka dalam menghadapi musuh, dan berpegang teguh kepada mereka jika mereka ahli ilmu dan taqwa”[2]
3.
Dan masih banyak
lagiperkataan-perkataan ulama kami yang menghormati Ahlu Bait. Saya hanya
memeaparkan sedikit diantaranya saja.
Kemudian sang pengkomentar (pendukung syiah) tidak menerima
dan ngelantur keluar dari pembahasan dengan mengatakan: “Dari judul artikelnya
saudara saja, sya sudah bisa tau kalau antum ini gembongnya salafy wahabi.,
golongan yang memiliki 3 konsep ajaran..1. saling mengkafirkan sesama muslim .
2 mengganggap orang yang berziarah kubur itu adalah penyembah kuburan dalam hal
ini syirik . 3 . menganggap bidah yang sunnah dan menggap sunnah sebagai bid'ah”
Sanggahan:
Bagaimana pula dia mengecap saya sebagai gembongan salafy
wahhabi, yang menjadi orang terkemuka salafy dan jagoannya. Padahal saya
hanyalah seorang penuntut ilmu biasa yang sangat tidak suka terhadap
firqah-firqah dan sekte sekte yang menyeleweng.
Benarkah Salafy memiliki 3 konsep ajaran yang telah
disebutkan olehnya secara patent??
1- Apakah salafy Saling mengkafirkan sesama muslim??
Ketahuilah wahai para pembaca. Janganlah anda terkecoh dengan perkataan busuk
syi’ah yang suka memprovokasi ummat dan hanya fitnahan belaka. Marilah kita
lihat kembali, sebenarnya siapa yang suka mengkafirkan dan paling suka untuk
menghukumi seseorang di neraka?
Saya katakan: “Demi Allah !! syi’ah lah yang paling gemar
dan sangat gemar untuk mengkafirkan kaum muslimin dan menghukumi mereka dengan
memastikan mereka adalah penduduk ahli neraka” Kita lihat perkataan ulama-ulama
mereka”
Kita lihat, bagaimana ulama mereka mengkafirkan seluruh
sahabat nabi, kecuali hanyalah 3 0rang saja. Mereka berdalih dengan kedustaan. Lihatlah
apa yang tertulis dalam kitab mereka untuk mengkafirkan seluruh sahabat nabi
kecuali 3 orang saja.
عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ
( عليه السلام ) قَالَ كَانَ النَّاسُ أَهْلَ رِدَّةٍ بَعْدَ النَّبِيِّ ( صلى الله
عليه وآله ) إِلَّا ثَلَاثَةً فَقُلْتُ وَ مَنِ الثَّلَاثَةُ فَقَالَ الْمِقْدَادُ
بْنُ الْأَسْوَدِ وَ أَبُو ذَرٍّ الْغِفَارِيُّ وَ سَلْمَانُ الْفَارِسِيُّ رَحْمَةُ
اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ عَلَيْهِمْ
“Dari Abi Ja’far –alaihis salam- berkata: Para sahabat
adalah orang orang murtad setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam, kecual 3 orang. Maka perawi berkata: Siapa 3 orang itu? Abu Ja’far
berkata: Miqdad Bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari, dan Salman Al Farisi. Rahmat
Allah atas mereka dan berkahNya”[3]
Lihatlah kekejian mereka yang terdapat dalam buku buku
mereka untuk mengkafirkan seluruh sahabat. Sehingga pertanyaan besar yang ada
pada realita, “Siapakah yang suka mengkafirkan? Salafy atau syi’ah??
Sehingga jangan heran jika Habib mereka “Yasir Al Habib
Al Khobits Al Fajir Al Fasiq” Melaknat Abu Bakr, Umar, Utsman dalam shalat
mereka.
Dan lihat apa yang di katakan sang pengomentar terhadap
Abu Bakr: “kalau memang abu bakar sahabat nabi yang mulia, mengapa abu bakar
merebut kekhalifahan sydina ali??? bukankah pada peristiwa khadir khum menurut
sejarah yang menggantikan kekhalifahan baginda adalah saydinna ali ???? inilah
golongan manusia pembela bani umayyah...”
Sanggahan:
Perkataannya: “kalau memang abu bakar sahabat nabi yang
mulia, mengapa abu bakar merebut kekhalifahan sydina ali???” Ini adalah
perkataan yang sangat bodoh sekali. Sudah sangat jelas sekali bahwasanya Allah
menyatakan bahwasanya Abu Bakr adalah sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wa sallam. Tatkala Nabi Muhammad hijrah ke kota madinah, beliau di temani oleh
seorang sahabat yang sangat setia sekali bersama beliau, yaitu “Abu Bakr”
Radhiyallahu anhu. Tatkala Abu Bakr merasa ketakutan dari kedatangan musuh, apa
yang Raslullah katakan kepada Abu Bakr “Janganlah bersedih sesungguhnya Allah
bersama kami”. Lihat apa yang Allah katakan dalam menceritakan kejadian ini,
Allah berfirman:
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Tatkala dia berkata kepada sahabatnya: Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”[4]
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Tatkala dia berkata kepada sahabatnya: Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”[4]
Perkataanya: “mengapa abu bakar merebut kekhalifahan
sydina ali???” Ini juga adalah pertanyaan yang sangat bingung bagi pengucapnya
sendiri. Kami katakan: Sebenarnya siapa yang merebut khilafah Ali? Rasulullah
sendirilah yang mengisyaratkan agar Abu Bakr memegang Khilafah setelah wafatnya
beliau. Sama sekali Abu bakr tidak merebutnya. Rasulullah bersabda:
و يأبى الله و المؤمنون إلا إبا بكر
"Allah dan Orang-orang mukmin akan enggan untuk menjadikan seseorang sebagai kholifah kecuali abu bakr"[5]
"Allah dan Orang-orang mukmin akan enggan untuk menjadikan seseorang sebagai kholifah kecuali abu bakr"[5]
Dan ketahuilah bahwasanya Ali bin Abi Tholib mengakui
bahwasanya Abu Bakr radhiyallahu anhu adalah orang yang paling mulia diantara
ummat ini setelah Rasulullah. Dan hal inilah yang banyak luput dan tidak
diketahui oleh pengikut syiah di indonesia.
Lihatlah perkataan Ali bin Thalib:
ألا أخبركم بخير هذه
الأمة بعد نبيها ؟ قال : فذكر أبا بكر ثم قال : ألا أخبركم بالثاني ؟ قال : فذكر عمر
“Maukah kalian, aku kabarkan tentang seorang yang paling mulia di ummat ini setelah nabi mereka? Maka Ali menyebutkan: Abu Bakr. Kemudian Ali kembali berkata: maukah aku kabarkan kalian tentang orang yang paling mulia kedua? Maka Ali menyebutkan Umar”[6]
“Maukah kalian, aku kabarkan tentang seorang yang paling mulia di ummat ini setelah nabi mereka? Maka Ali menyebutkan: Abu Bakr. Kemudian Ali kembali berkata: maukah aku kabarkan kalian tentang orang yang paling mulia kedua? Maka Ali menyebutkan Umar”[6]
Kemudian dalam riwayat lain Ali bin Abi Thalib
mengatakan:
ألا أخبركم بخير هذه الأمة بعد نبيها ؟ أبو بكر " ثم قال : " ألا أخبركم بخير هذه الأمة بعد أبي بكر ، عمر
“Maukah kalian, aku kabarkan tentang seseorang yang terbaik dari ummat ini setelah nabi mereka? Abu Bakr kemudian Ali berkata: Mau kah aku kabarkan kepada kalian tentang orang yang terbaik setelah abu bakr? Umar”[7]
ألا أخبركم بخير هذه الأمة بعد نبيها ؟ أبو بكر " ثم قال : " ألا أخبركم بخير هذه الأمة بعد أبي بكر ، عمر
“Maukah kalian, aku kabarkan tentang seseorang yang terbaik dari ummat ini setelah nabi mereka? Abu Bakr kemudian Ali berkata: Mau kah aku kabarkan kepada kalian tentang orang yang terbaik setelah abu bakr? Umar”[7]
Jika Imam Besar mereka, imam yang mereka agung agungkan
yang katanya adalah imam ma’shum, beliau pun memuji Abu Bakr dan Umar, lantas
mengapa anda mencaci dan mencerca Abu Bakr dan umar? Lebih dari itu semua,
kalian mengkafirkan mereka.
Sebenarnya, kalian dan syi’ah lah yang suka mengkafirkan.
2- Perkataannya : “Salafy mengganggap orang yang
berziarah kubur itu adalah penyembah kuburan dalam hal ini syirik”
Sanggahan: Ini hanyalah perkataan yang keluar dari kantong
saku mereka untuk memfitnah Salafiyyin. Siapa yang mengatakan penziarah kubur
adalah musyrik?? Kami pun menziarahi kubur, Kami selalu menziarahi kubur untuk
memingat kematian.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلوب وتدمع العين وتذكر الآخرة
“Dahulu aku melarang kalian dari menziarahi kubur, sekarang ziarahilah kubur karena ziarah kubur melembutkan hati, dan meneteskan air mata, dan mengingatkan kalian kepada akhirat”[8]
كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلوب وتدمع العين وتذكر الآخرة
“Dahulu aku melarang kalian dari menziarahi kubur, sekarang ziarahilah kubur karena ziarah kubur melembutkan hati, dan meneteskan air mata, dan mengingatkan kalian kepada akhirat”[8]
Sehingga tujuan untuk menziarahi kubur adalah
mengingatkan kematian yang menyababkan lembutnya hati, terteteskannya air mata,
dan ingaktnya sang penziarah kepada akhirat.
Sehingga, perkataan anda “salafy melarang ummat untuk
ziarah kubur” itu hanyalah fitnah yang anda keluarkan dari kantong kosa kata
anda.
Akan tetapi, yang perlu diketahui bahwasanya menziarahi
kubur mempunya adab adab. Dan salah satu adabnya tidak berdoa kepada mayyit
yang telah wafat karena ini adalah bentuk dari kesyirikan. Allah berfirman:
و الذين تدعون من
دونه ما يملكون من قطمير إن تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم و لو سمعوا ما استجابوا لكم
"Dan orang-orang yang kalian berdoa kepadanya selain
Allah mereka sama sekali mereka tidak mempunyai sesuatuapapun walaupun setebal
kulit ari, seandainya engkau berdoa kepadanya niscaya mereka tidak akan dapat
mendengar, dan seandainya mereka mendengar niscaya mereka tidak akan dapat
mengabulkan doa kalian"[9]
3- Perkataannya: “Salafy menganggap bidah yang sunnah dan
menggap sunnah sebagai bid'ah”
Sanggahan: Dan ini pun hanyalah fitnahan dia saja tanpa adanya
bukti yang nyata. Dan jika dimintakan bukti, maka dia tidak bisa mendatangkan
bukti nyata terhadap apa yang dikatakan olehnya. Sehingga tidak salah lagi jika
syiah dan pengikutnya mereka adalah orang yang “Suka mengkafirkan, suka
memfitnah, dan memutar balikkan fakta”
Tunggu artikel kami selanjutnya dalam edisi “Mempreteli
Lidah Syia’ah”
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

selama tuhan kta sma nabi kta sama kiblat kta sma kta adalah saudara sesama muslim,,,.,bhineka tunggal ika.....berbeda- beda tapi tetap satu jua...laaaila haillallahh muhamadur rosulullaah allahu akbar
BalasHapusTuhan kita sama tuhan agam syiah berbeda. Kita sujud kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mereka sujud kepada Bashar asad la'anahullah.. Dan mereka melecehkan nabi kita, mereka mengatakan Ali lebih berhak untuk memegang kenabian dan malaikat Jibril telah berkhianat dalam penyampaian risalah. Dan ini sungguh bertolak belakang dengan rukun Iman.
HapusApakah itu yang namanya islam?? Sungguh jauh sekali isalm mereka.. Mereka kufur..