Selamat Natal Adalah Ucapan Yang Membunuh Keimanan Seorang Muslim
Pengucapan “Selamat
Natal” adalah loyalitas kepada kuffar yang sedikit demi sedikit akan membunuh
keimanan seorang muslim. Dikarenakan Al Wala dan Al Baro’nya kian terkikis.
Telah diketahui bersama, bahwasanya ucapan selamat kepada suatu pekerjaan adalah
sebuah bukti yang menunjukkan akan keridhaan sang pengucap. Barangsiapa yang
mengatakan “Selamat Natal” kepada salah seorang kristiani maka dia telah
meridhai terhadap acara yang diadakan oleh orang-orang nashara.
Ketahuilah,
Jika kalian ridha akan acara mereka, akan tetapi Allah murka terhadap ucapan
kalian dan amalan mereka. Allah tidak meridhai adanya kekufuran terhadap
hambaNya. Karena natal adalah buah hasil dari akidah yang kufur. Natal adalah
acara khusus yang diadakan oleh ummat kristiani untuk hari raya mereka.
Sedangkan Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman:
وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ
الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Dan Allah tidak meridhai kekufuran bagi hambanya, dan
jika kalian bersyukur maka Allah akan ridha terhadap kalian”[1]
Dan natalan
maupun mengucapkan “Hari Natal” adalah ciri kekhususan orang-orang kafir
nashara. Bagaimana seorang muslim akan mengikuti mereka dan membebek dibelakang
mereka dalam acara kekufuran ??
Rasulullah bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ
مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا
جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ
“Kalian akan
mengikuti jalan-jalan orang ummat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal,
sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk kedalam lubak biawak
kalian pun akan memasukinya”[2]
Dan Rasulullah
bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ
تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا، لاَ تَشَبَّهُوا بِاليَهُودِ وَلاَ بِالنَّصَارَى
“Bukan bagian dari kami orang-orang yng menyerupai selain
kami, maka janganlah kalian menyerupai orang-orang yahudi dan nashrani
(kristen)”[3]
Dan dalam riwayat lain Rasulullah bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk
dari golongan mereka”[4]
Maka
berhati-hatilah.. Rasulullah telah mewanti-wanti agar kita tidak menyerupai
mereka, karena menyerupai mereka adalah indikasi kita termasuk golongan mereka
yanitu agama kristen, dan ini adalah suatu loyalitas yang akan membunuh
keimanan seorang muslim, yang kemungkinan dia akan beranjak membuntuti agama
mereka dan akhirnya pun memeluk agama mereka. Wal’iyaadzu billah.
Pertama, mengucapkan hari natal, tahun depan memberikan kepada mereka hadiah, telah tertarik lagi, akhirnya ikut nimbrung pada acara mereka, semakin tertarik lagi, akhirnya masuk ke gereja ingin mengetahui meriahnya acara mereka, semakin tertarik lagi, akhirnya memeluk agama kristen agama kekufuran. Wal’iyaadzubillah.
Dan para nabi
mempunyai sikap tegas untuk tidak loyal kepada orang-orang kafir, dan memiliki sikap
tegas untuk tidak meridhai amalan-amalan dan peribadatan mereka. Dan cukuplah
bagi kita untuk mengikuti para nabi. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ
وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ
الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu
pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata
kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari
daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan
telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya
sampai kamu beriman kepada Allah saja.”
Dan ulama
berijma (sepakat) bahwasanya mengucapkan keselamatan pada hari raya mereka
adalah haram. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah:
وَأَمَّا التَّهْنِئَةُ
بِشَعَائِرِ الْكُفْرِ الْمُخْتَصَّةِ بِهِ فَحَرَامٌ بِالِاتِّفَاقِ مِثْلَ أَنْ يُهَنِّئَهُمْ
بِأَعْيَادِهِمْ وَصَوْمِهِمْ، فَيَقُولَ: عِيدٌ مُبَارَكٌ عَلَيْكَ، أَوْ تَهْنَأُ
بِهَذَا الْعِيدِ، وَنَحْوَهُ، فَهَذَا إِنْ سَلِمَ قَائِلُهُ مِنَ الْكُفْرِ فَهُوَ
مِنَ الْمُحَرَّمَاتِ، وَهُوَ بِمَنْزِلَةِ أَنْ يُهَنِّئَهُ بِسُجُودِهِ لِلصَّلِيبِ،
بَلْ ذَلِكَ أَعْظَمُ إِثْمًا عِنْدَ اللَّهِ وَأَشَدُّ مَقْتًا مِنَ التَّهْنِئَةِ
بِشُرْبِ الْخَمْرِ وَقَتْلِ النَّفْسِ وَارْتِكَابِ الْفَرْجِ الْحَرَامِ وَنَحْوِهِ.
وَكَثِيرٌ مِمَّنْ
لَا قَدْرَ لِلدِّينِ عِنْدَهُ يَقَعُ فِي ذَلِكَ، وَلَا يَدْرِي قُبْحَ مَا فَعَلَ،
فَمَنْ هَنَّأَ عَبْدًا بِمَعْصِيَةٍ أَوْ بِدْعَةٍ أَوْ كُفْرٍ فَقَدْ تَعَرَّضَ لِمَقْتِ
اللَّهِ وَسَخَطِهِ
”Adapun
memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang
kafir (salah satunya ucapan natal untuk orang kristen) adalah sesuatu yang
diharamkan berdasarkan ijma’ kesepakatan para ulama. Contohnya adalah memberi
ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari
ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar
mereka dan semacamnya.” Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa
selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang
diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan
kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan
perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam
ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada
orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat
pada maksiat lainnya.
Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal
tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang
mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada
seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas
mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.”[5]
Cukuplah bagi
kita akan kesemurnaan islam dan hari rayanya. Allah telah meridhai islam dan
hari rayanya. Allah telah sempurnakan islam dan nikmat-nikmatNya. Allah
berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ
لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ
دِينًا
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agamamu"[6]
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

0 komentar:
Posting Komentar