Emilia Renita Az Dan Bukti Akan Kedangkalan Pemahamannya Part II (Surat Al Isra Ayat 1 Mengenai Masjidil Aqsa Dan Masjidil Haram)
Bermula dari
permasalahan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya tentang
wasiat nabi kepada ummat akan Kitabullah dan Ahlulbait. Dan haditsnya adalah:
وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ
ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ
اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ
قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ
فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
"Dan aku
meninggalkan pada kalian tsaqlain (dua hal yang berat). Yang pertama adalah
kitabullah didalamnya terdapat hidayah dan dan cahaya, maka ambillah kitabullah
dan berpegang teguhlah dengannya dan nabi sangat menganjurkannya. Kemudia
beliau berkata: dan Ahli baitku, aku ingatkan kalian akan Allah terhadap Ahli
baitku, aku ingatkan kalian akan Allah terhadap ahli baitku, aku ingatkan
kalian akan Allah terhadap ahli baitku" HR Muslim
Pokok
pembahasan kami (Al Amiry) dan Emilia Renita Az (Dedengkot syiah) adalah lafadz
hadits:
فَخُذُوا بِكِتَابِ
اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ
“Maka ambillah
kitabullah dan berpeganglah teguhlah dengannya, maka nabi sangat menganjurkan
agar (istiqamah) diatas kitabullah”
Nah, dalam lafadz
(wastamsikuu BIHI) yang mana dhomir hu hanyalah kembali kepada satu saja yakni
kitabullah, akantetapi Emilia yang tidak paham shorof memaksanya untuk kembali
kedua hal yakni kitabullah dan ahlul bait. Dengan berdalil surat Al Isra’ ayat
1. Dia mengatakan dhomir “hu” yang ada di surat Al Isro kembali kepada dua hal,
yakni masjidil Aqsa dan masjidil haram. Padahal dhomir hu hanya kembali kepada
masjidil haram saja tanpa masjidil Aqsa. Istidlal (cara berdalil)nya Emilia ini
sudah kami bantah pada artikel sebelumnya dalam tanggapan Emilia yang di point
keempat. Padahal orang yang baru belajar ilmu shorof saja tahu bahwasanya
dhomir “huwa” hanya kembali ke satu barang. Kalau dua maka menggunakan dhomir “huma”.
Walhasil,
tanggapan yang keempat masih berlanjut.
Dan silahkan
simak dialog kami, yang menunjukkan akan kedangkalan si Emilia Renita ini dalam istidlal ayat.
===============
1- Emilia
Renita berkata:
“Aku bertanya
"yang Kami berkati di sekitarnya" itu masjid al-haram atau masjid
al-aqsha? Itu dulu. Kayaknya al-Amiri Rais al-mutathaffilin memilih apa yang
yang dipilih oleh sebagian mufassir, ga usah mikir, yakni copy paste: yang
diberkati itu Masjid al-Aqsha!
Kalau begitu,
masjid al-haram tidak diberkati dong. Iya, kata al Amiry. Mengapa? " kami
berkahi sekitarnya dengan bercocok tanam, buahan..." dan seterusnya”.
Tanggapan kami
(Al Amiry):
è Kata
Emilia, kami memilih apa yang dipilih oleh sebagian mufassir (ahli tafsir). Sekarang
kami hendak meminta darinya, “Tolong sebutkan tafsir dari seorang ahli tafsir
yang mu’tamad, bahwasanya firman Allah “Haulahu (sekitarnya)” juga kembali
kepada masjidil Aqsa. Karena, kami sudah memberikan banyak tafsir mu’tamad yang
menyatakan bahwasanya haulahu adalah haulal masjidil aqsa yakni syam maka kami
meminta tafsir yang menyatakan bahwasanya haulahu kembali kepada masjidil Haram.
Atau tafsir
ini hanya keluar dari otak dia semata ??
è
Perkataannya: Kayaknya al-Amiri Rais al-mutathaffilin memilih apa yang yang
dipilih oleh sebagian mufassir, ga usah mikir, yakni copy paste: yang diberkati
itu Masjid al-Aqsha!”
Kami tanggapi:
Katanya kami hanyalah bermodalkan copy-paste, tapi copy paste dari ulama jauh
lebih baik dari pada hanya bermodalkan otak yang tidak pandai dalam ilmu
shorof. Dhomir “hu” pun dipaksa agar sama dengan dhomir “huma”.
Kalau kami
hanya bermodalkan copy paste, maka buat apa memaparkan kalau hanya sekedar copy
paste ?? justru kami –alhamdulilllah- sudah memahaminya dan membacanya. Bukan
seperti Emilia yang hanya berkata-kata dari otak dangkalnya. Padahal otaknyapun
tidak paham shorof. Bagaimana seorang yang lemah bahasa arabnya bicara tentang
ayat Allah ??
è
Perkataannya: “Kalau begitu, masjid al-haram tidak diberkati dong. Iya, kata al
Amiry. Mengapa? " kami berkahi sekitarnya dengan bercocok tanam,
buahan..." dan seterusnya”.
Kami tanggapi:
Dialog ini dari mana bu ?? Itu hanya buatan fiksi dari anda. Anda telah
berdusta kepada kami. Padahal jelas, yang kami katakan adalah bahwasanya mekkah
tidak masuk dalam dhomir “Hu” yang Allah firmankan dalam surat Al Isra ayat 1. Akan
tetapi, jelas mekkah adalah bumi yang Allah berkahi dan Allah nyatakan dalam
surat lain bukan surat Al Isra’ ini. Jadi perkataan anda bahwasanya kami
mengatakan mekkah tidaklah berkah, maka ini adalah “Buhtaan Adziim (Kedustaan
dan tuduhan yang sangat besar).
2- Emilia
Renita berkata lagi:
“Anehnya
menurut al-qur'an, Mekkah walaupun gersang, adalah tanah yang pertama kali
diberkati: al-Imraan 96 : "Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk
manusia adalah rumah di Mekka yang diberkati dan petunjuk bagi seluruh
alam". Jika anda hanya beranggapan masjidil aqsa saja yang diberkati, maka
anda bertentangan dengan ayat al-Imraan 96 diatas.
Kalau
keberkahan ditentkan oleh sungai, tanaman, pohon2an, maka masya Allah, menurut
logika al Amiry, Indonesia dan negara-negara tropis lainnya jauh lebih
diberkahi dari tanah gersang di Timur Tengah”
Tanggapan kami
(Al Amiry):
è “Anda
seharusnya memahami ayat bukan serampangan. Dalam ayat itu, memang Allah tidak
menyatakan Berkah kota mekkah dalam kekhususan surat Al Isra'. Akan tetapi
Allah memberkahi mekkah dalam ayat lainnya seperti ayat yang anda sebutkan. Dalam
ayat lain, Allah menyatakan bahwasanya mekkah adalah kota yang diberkahi dengan
menjadikannya kota suci, keamanan dan buah-buahan.
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ
حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ
اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Sesungguhnya
kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia
adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat
". HR Bukhari Muslim
Ibrahim berdoa
yang ada dalm Al quran agar kota mekkah diberkaghi dengan buah-buahan:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ
مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
"Dan
ingatlah tatkala Ibrohim berkata; Ya Allah jadikanlah ini (mekkah) kota yang
aman dan berikan lah rezki kepada penduduknya dari buah-buahan untuk orang yang
beriman dari mereka kepada Allah dan hari akhir" QS Al Baqarah 126
Allah
berfirman juga dalam ayat lain tentang, Ibrohim meminta berkah kepada Allah
untuk mekkah:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ
رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
"Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berkata : "Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini
(Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada
menyembah berhala-berhala" QS Ibrahim: 35
Jadi jelas
mekkah kota yang diberkahi, akan tetapi ALlah tidak menyinggung berkahnya mekkah
di surat AL isra ayat pertama”
è Kemudian
perkataan anda: "Kalau keberkahan ditentkan oleh sungai, tanaman,
pohon2an, maka masya Allah, menurut logika al Amiry, Indonesia dan
negara-negara tropis lainnya jauh lebih diberkahi dari tanah gersang di Timur
Tengah"
Jawab kami (Al
Amiry) : Lah, yang menyatakan berkah hanya ditentukan dengan pepohonan dan
tanaman itu siapa ?? Coba liat komentar ana sebelumnya yang diatas.. Berkah itu
banyak dari selain pepohanan dan tanaman. Buktinya mekkah diberkahi dengan
dijadikannya kota suci, kemanan, dll. Pada nash ayat yang kami bawa.
Tapi yang
menjadi titik pembahasan, berkah yang dalam surat al isra ayat pertama, bukan
keberkahan mekkah sebagaimana yang ditafsirkan oleh otak emilia yang lagi
berantakan. Melainkan masjidil aqsa sebagaimana para ulama mentafsirkan.
Wal hasil
istinbat (kesimpulan) anda meyimpang, dan sangat memaksa.
4- Emilia
berkata: “Oh, ternyata anda memperkuatku kalau Mekkah memang diberkati bahkan
juga dengan buah-buahan ( QS Al Baqarah 126). Terima kasih. Lumayan sudah rada
tertib”
Tanggapan kami
(Al Amiry):
è “Dari
dulu, ana katakan mekkah adalah kota yang diberkahi akan tetapi keberkahan
mekkah gak ada sangkut pautnya dengan surat Al Isra ayat 1 yang dipaksa-paksa
oleh anda dengan pemahaman yang dangkal. Jelas, dalam ayat lain Allah
menyatakan kota mekkah diberkahi sebagaimana yang telah kami sebutkan”.
è Yang
lucu, kenapa anda memuji penduduk mekkah yang diberkahi dengan keamanan,
dijadikan kota suci dll. Sedangkan syiah sepakat membenci mekkah.
Dan ini
dinyatakan sendiri oleh ulama hadits syiah "Al Kulaini".
Dalam riwayat
palsu syiah disebutkan:
أَهْلُ الشَّامِ شَرٌّ
مِنْ أَهْلِ الرُّومِ، وَأَهْلُ الْمَدِينَةِ شَرٌّ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ، وَأَهْلُ
مَكَّةَ يَكْفُرُونَ بِاللهِ جَهْرَةً
"Dan
penduduk syam (masjidil Aqsa dan sekitarnya) lebih buruk dari penduduk rum, dan
penduduk madinah lebih buruk dari penduduk mekkah, dan penduduk mekkah telah kafir
kepada Allah secara terang-terangan" AL Kafi 2/409
Muhaddits anda
saja menyatakan bahwasanya mereka kafir, dan perkataan palsu ini disandarkan
kepada ja'far shodiq, bagaimana bisa Allah memberkahi orang-orang kafir ??
Dan masjidil
penduduk bumi masjidil Aqsa pun dihinakan oleh agama syiah, yang mana mereka
nyatakan bahwasanya mereka lebih buruk dari penduduk rum (sebagaimana yang kita
ketahui, rum adalah orang-orang kafir romawi).
Sungguh sesama
syiah bertolak belakang.
5- Emilia
berkata: “Berikan kepadaku, snapshot dari al-Kafi'nya mana? jangan
loncat-loncat dengan cerita-cerita dongeng..”
Tanggapan
kami: “Na'am, akan kami berikan kepada anda snapshotnya, bahwasanya syiah menghinakan
syam, madinah dan mekkah. Silahkan anda lihat dengan baik-baik.
Riwayat palsu
itu, kami screenshoot langsung dari kitab hadits syiah yang dikarang oleh Al
Kulaini dan sudah kami kotaki perkataannya dengan tinta merah.
Kami heran,
apa mungkin seorang dedengkot syiah yang sudah berkunjung kepada banyak
ulama-ulama syiah tidak mengetahui
bahwasanya mereka menghinakan madinah, mekkah, syam dan berdalil dengan riwayat
palsu ini ??
Kami saja yang
hanya seseorang biasa tahu akan riwayat ini. Yang mana kami hanya selalu ingin
membahas firaq islamiyyah (firqah-firqah islam) walaupun zaman sekarang, syiah tidaklah termasuk firqah (kelompok) islam alias kafir hanya saja syiah selalu mengaku-ngaku islam.
Emilia tidak
tahu akan riwayat ini ?? Ataukah dia bertaqiyyah ??
6- Emilia
berkata: “Kami ini pengikut Imam Ali as, yang dikenal paling cerdas, paling
pemberani dan berakhlak paling mulia dari seluruh para sahabat Nabi saw; dan
sekarang berhadapan dengan para pengikut sahabat selain ahlul-bayt(as) Nabi
saw. Aku menjawab semua pertanyaan dengan rujukan dan akhlaq yang baik;
sementara Ustadnya saja kaya begini jawabannya.. loncat-loncat, ga pakai logika
dengan akhlak yang dibawah standard. Pantesan anak-anak buah anda, liar, tidak
terkendali padahal yang dihadapi kalian kan, cuma saya seorang??. Membaca
komentar-komentar anak buah anda, serasa hidup di zaman jahiliyaah, ketika
orang-orang TIDAK BERPENDIDIKAN ikut bicara dengan mencaci maki karena ga punya
hujjah. Kata Imam Ali as, " seandainya orang bodoh itu diam, amanlah
dunia"
Tanggapan kami
(Al Amiry):
Kalau anda
adalah pengikut Imam Ali radhiyallahu anhu dan bukan hanya ngaku-ngaku saja,
tapi pengikut sejati. Seharusnya anda mengamalkan wasiat imam besar anda. Simak
perkataan Ali radhiyallahu anhu yang ini:
عَنْ وَهْبٍ السُّوَائِيِّ،
قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ: " مَنْ خَيْرُ هَذِهِ
الْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قُلْنَا: أَنْتَ يَا
أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ: لَا، خَيْرُ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا أَبُو
بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرُ
Dari Wahb As
Suwa'i dia berkata: Ali radhiyallahu anhu berkhutbah dihadapan kami, maka dia
berkata: Siapakah orang terbaik dalam umat ini setelah nabinya shallallahu
alaihi wa sallam ?? Kami mengatakan: Kamu wahai amirul mu'minin. Ali berkata:
Tidak, orang terbaik dari ummat ini setelah nabinya adalah Abu Bakr kemudian
umar" HR Ahmad
Pertanyaan
ringan kami: Kalau anda pengikut sejati Imam Ali, agama anda kok malah
mengkafirkan Abu Bakr dan Umar ?? Sungguh agama pengkhianat terhadap imam
terbesarnya dan terhadap wasiat-wasiatnya.
Selesai
dialog.
Semakin
Dedengkot syiah ini berbicara tentang agama, maka semakin jelaslah
kebodohannya.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry


0 komentar:
Posting Komentar