Inilah Alasan Mengapa Agama Syiah Gemar Mencela Para Sahabat
Mengapa para
syiah selalu berusaha untuk melaknat para sahabat radhiyallahu anhum ??
Jawabannya
sangat mudah: “Karena syiah adalah kafir, zindiq, dan munafik. Dan sama sekali
bukan bagian dari agama islam”. Dengan mereka melaknat para sahabat dan
mengkafirkan mereka, maka batallah seluruh syariat islam dan dengan sesuka hati
mereka, syariat dapat dipermainkan dengan sesukanya.
Dan penghinaan
ini dilakukan oleh seluruh pendeta syiah (kebanyakan), baik di Iran, Irak,
Libanon, Mesir, dan bahkan di negara Indonesia sendiri. Semoga Allah membalas
perbuatan mereka dengan balasan yang
setimpal.
Karena:
1- Al Quran
turun kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan siapa yang
menyaksikannya ??
2- Hadits
Rasulullah shallallallahu alaihi wa sallam siapakah yang mendengarkannya dan
menyaksikannya ??
3- Dan
siapakah yang meriwayatkan Al Quran dan Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam kepada ummat ??
Seluruh
jawabannya hanyalah “Para Sahabat Radhiyallahu Anhum”
Jika para
sahaba mereka kafirkan –tanpa hujjah dan burhan- maka tentulah mereka tidak akan
menerima riwayat mutawatir Al Quran dan begitu pula riwayat hadits-hadits.
Karena jelas, yang menyampaikan riwayat semua ini hanyalah para sahabat
radhiyallahu anhum.
Maka dari itu
Abu Zur’ah Ar Razi mengatakan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Khotib Al
Baghdadi dalam kitabnya:
إِذَا رَأَيْتَ الرَّجُلَ
يَنْتَقِصُ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ
فَاعْلَمْ أَنَّهُ زِنْدِيقٌ , وَذَلِكَ أَنَّ الرَّسُولَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَّ عِنْدَنَا حَقٌّ , وَالْقُرْآنَ حَقٌّ , وَإِنَّمَا أَدَّى إِلَيْنَا هَذَا
الْقُرْآنَ وَالسُّنَنَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ
, وَإِنَّمَا يُرِيدُونَ أَنْ يُجَرِّحُوا شُهُودَنَا لِيُبْطِلُوا الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ
, وَالْجَرْحُ بِهِمْ أَوْلَى وَهُمْ زَنَادِقَةٌ
“Jika engkau melihat seseorang yang mencela salah satu
dari sahabat dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam maka ketahuilah bahwasanya
dia adalah zindiq (munafik). Dan itu karena Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam adalah benar bagi kami, dan Al Quran adalah benar, dan sesungguhnya
hanyalah para sahabat yang menyampaikan Al Quran dan Sunnah-Sunnah nabi kepada
kita. Sesungguhnya mereka mengingingkan untuk menjarh para sahabat (dengan
membatalkan kesaksian mereka) agar mereka membatalkan Al Quran dan Sunnah,
sesungguhnya merekalah yang lebih berhak di jarh, dan mereka adalah para zindiq”[1]
Diatas
disebutkan jika mencela salah satu sahabat, maka bagaimana dengan syiah yang
mengkafirkan seluruh sahabat kecuali tiga atau empat atau tujuh orang saja ??
Dan syiah -la’natullah
alaihim- yang suka mencela sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
telah diancam oleh beliau, yang mana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
telah kabarkan akan kemunculan mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyalahu anhu:
إِنَّ اللَّهَ اخْتَارَنِي
وَاخْتَارَ أَصْحَابِي فَجَعَلَهُمْ أَصْهَارِي , وَجَعَلَهُمْ أَنْصَارِي , وَإِنَّهُ
سَيَجِيءُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ يَنْتَقِصُونَهُمْ , أَلَا فَلَا تُنَاكِحُوهُمْ
, أَلَا فَلَا تَنْكِحُوا إِلَيْهِمْ , أَلَا فَلَا تُصَلُّوا مَعَهُمْ , أَلَا فَلَا
تُصَلُّوا عَلَيْهِمْ عَلَيْهِمْ , حَلَّتِ اللَّعْنَةُ
“Sesungguhnya Allah
telah memeilihku dan memilih sahabatku maka Allah menjadikan mereka
keluarga-keluargaku, dan Allah menjadikan mereka penolong-penolongku, dan
sesungguhnya akan ada di akhir zaman sebuah kaum yang akan mencela mereka. Maka
ketahuilah, jangan kalian menikahkan anak kalian dengan mereka dan jangan
kalian menikahi mereka. Dan jangan kalian shalat bersama mereka dan jangan
kalian menyalati mereka (ketika wafat), telah halal laknat atas mereka”[2]
Maka siapa
lagi diantara mereka kalau bukan syiah laknatullah alaihim ??
Tatkala syiah
telah mencela sahabat agar riwayat dan kesaksian mereka gugur, barulah mereka
mulai memainkan agama sesuka hati mereka. Kita dapat melihat kitab-kitab hadits
rujukan mereka yang mereka sepakat akan keutamaan kitab-kitab ini.
1- Al Wasail
2- Bihar Al
Anwar
3- Mustadrak
Al Wasa’il
Kita lihat
penulisnya dan kapan mereka wafat.
è Al Wasail
dikarang oleh Al Amili wafat tahun 1104 H
è Bihar Al
Anwar dikarang oleh Al Majlisi wafat tahun 1111 H
è Mustadrak
Al Wasail dikarang oleh An Nuri At Thobarsi wafat pada tahun 1320 H
Jika kita
mencermati, kitab-kitab ini baru muncul pada abad ke 11 dan ke 13 Hijriyyah.
Dan jelas ini sangat terbelakang sekali, karena seribu tahun lebih setelah
hijrahnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Maka orang berakal mana akan
percaya kepada kitab-kitab mereka yang dilengkapi dengan sanad dan riwayat ??
Sedangkan sebelum kitab-kitab mereka ditulis, satupun riwayat dan sanad itu sama
sekali belum ditulis kecuali oleh penulis kitab itu sendiri. Maka orang berakal
mana yang akan percaya ?? Terlebih agama mereka adalah agama dusta dengan nama
taqiyyah ?? Tentu mereka akan membuatnya dengan sesuka hati mereka. Dan betapa
banyak riwayat yang mereka palsukan –Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah-.
Kita
bandingkan dengan kitab-kitab hadits sunni.
è Shohih
Bukhari, dikarang oleh Imam Bukhari dan beliau wafat pada tahun 256 H
è Shohih
Muslim, dikarang oleh Imam Muslim dan beliau wafat pada tahun 261 H
è Sunan Abi
Dawud, dikarang oleh Imam Abu Dawud dan beliau wafat pada tahun 275 H
è Sunan At
Tirmidzi, dikarang oleh Imam Tirmidzi dan beliau wafat pada tahun 279 H
è Sunan An
Nasa’i, dikarang oleh Imam Nasa’i dan beliau wafat pada tahun 303 H
è Sunan
Ibni Majah, dikarang oleh Imam Ibnu Majah dan beliau wafat pada tahun 273 H
è Muwattho’,
dikarang oleh Imam Malik dan beliau wafat pada tahun 179 H
è Musnad
Imam Syafi’i, dan beliau wafat pada tahun 204 H
è Musna
Imam Ahmad, dikarang oleh Imam Ahmad dan beliau wafat pada tahun 241 H
Bandingkan wahai
saudaraku, betapa jauh kitab-kitab sunni ditulis sebelum kitab-kitab hadits
syiah. Sedangkan sunni mengharamkan berdusta dan syiah menghalalkan dusta
bahkan mewajibkannya.
Dalam sebuah
riwayat yang ada dalam kitab mereka:
التقية من ديني ودين
آبائي ولا إيمان لمن لا تقية له
“Taqiyah bagian dari agamaku dan agama bapak-bapakku.
Tidak ada iman bagi orang yang tidak melakukan taqiyah"[3]
Maka kepada kitab mana yang akan anda pegang ?? Hanya orang berakal lah yang akan memilih kitab-kitab hadits sunni.
Semoga yang
sedikit ini bermanfaat. Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
[1] Al
Kifayah Fii Ilm Ar Riwayah Hal 49
[3] Bihar Al Anwar 72/431

yah, seperti itulah
BalasHapus