Abu Bakr Dan Umar Bukanlah Kafir Sebagaimana Yang Termaktub Dalam Kitab-Kitab Syiah
Betapa banyak
dari kita mendapatkan orang syiah begitu membenci Abu Bakr dan Umar rahiyallahu
anhuma, lebih dari itu kebencian mereka telah melampui batas hingga
mengkafirkan mereka dan menyatakan keduanya kekal di neraka dan dikekalkan di
nerakan jahannam.
Sebenarnya
dapat kami buktikan syiah adalah agama kontradiksi dan bertolak belakang. Akan
saya buktikan kontradiksi mereka, melalui kitab-kitab syiah yang ada. Saya
tidak ingin membuktikannya dari kitab-kitab sunni, karena sunni menyatakan
dengan tegas bahwasanya keduanya adalah manusia terbaik setelah Rasulullah dari
ummat ini. Akan tetapi saya akan buktikan kontradiksi mereka dari kitab-kitab
syiah sendiri.
Syiah
berteriak bahwasanya Abu Bakr dan Umar adalah manusia kafir, akan tetapi saya
akan membuktikan
bahwasanya Abu Bakr dan Umar adalah muslim mu’min.
bahwasanya Abu Bakr dan Umar adalah muslim mu’min.
Thoyyib,
inilah bukti-bukti yang ada dalam kitab mereka sendiri, saya tidak melakukan
khiyanat ilmiyyah sebagaimana yang dilakukan oleh dedengkot syiah baik
Jalaluddin Rahmat (yang mana khiyanat ilmiyyahnya diketahui banyak orang dan
dibongkar oleh Ustadz Idrus Ramli dalam sebuah seminar) ataupun istirinya
sendiri Emilia Renita Az ( yang mana kami bongkar sendiri khiyanat ilmiyyah yang
dilakukan olehnya dalam sebuah artikel yang membahas nikah mut’ah dalam kitab sunnni,
dan pada akhirnya dia telah menghapus artikel tersebut karena ketahuan akan
khiyanat ilmiyyah yang dilakukan olehnya). Untuk para syiah silahkan mengecheck langsung
kitabnya dan membacanya, kami harapkan dari para syiah “jangan malas-malas
untuk membaca karena yang kami dapati syiah adalah orang yang sangat malas
untuk membaca buku dan hanya bersandarkan kepada copy paste dan yang sangat
na’if mereka gemar menuduh orang dengan melakukan khiyanat ilmiyyah padahal
mereka belum melihat kitab mereka sendiri, dan justru diri mereka sendiri yang
melakukan khiyanat ilmiyyah. Apa mungkin dedengkot syiah tidak mengerti akan
kitab mereka sendiri ??? “
Thoyyib, kita
mulai saja pemaparan bukti bahwasanya Abu Bakr dan Umar bukanlah kafir sebagaimana
yang termaktub dalam kitab-kitab syiah.
1- Ali bin Abi
Tholib –imam ma’shum menurut mereka- telah shalat dibelakang Abu Bakr
radhiyallahu anhu. Menurut kesepatakan syiah dan sunni, shalat dibelakang orang
kafir adalah haram dan tidak sah jika dia mengetahui akan kekufurannya.
Pertanyaannya untuk para syiah, jika Ali bin Abi tholib adalah ma’shum maka
tidak mungkin beliau shalat dibelakang orang kafir. Bukankah ini menunjukkan
bahwasanya Abu Bakr adalah muslim mu’min ??
Jika syiah
menjawab, Ali bin Tholib tidak pernah shalat dibelakang Abu Bakr. Anda jangan
memfitnah yang tidak-tidak.
Maka kami
jawab: Thoyyib, kami dapat membuktikan Ali shalat dibelakang Abu Bakr
radhiyallahu anhu dan akan ana buktikan bukan dari kitab sunni akan tetapi
langsung dari kitab syiah.
Disebutkan
dalam kitab Al Ihtijaj karangan Ath Thobarsi:
أسماء بنت عميس
قالت لجاريتها: اذهبي إلى منزل علي وفاطمة عليهما السلام، واقرأيهما السلام، وقولي
لعلي " إن الملأ يأتمرون بك ليقتلوك فاخرج إني لك من الناصحين " فجاءت
فقال أمير المؤمنين عليه السلام " قولي لها: إن الله يحول بينهم وبين ما
يريدون. ثم قام وتهيأ للصلاة، وحضر المسجد، وصلى خلف أبي بكر، وخالد بن الوليد
يصلي بجنبه، ومعه السيف
“Asma bintu ‘Umais berkata kepada budak perempuannya:
Pergilah ke rumah Ali dan Fatimah alaihimas salam, dan sampaikanlah salam untuk
mereka berdua. Dan katakanlah kepada Ali “Sesungguhnya orang-orang telah
berkumpul (bermusyawarah) untuk membunuhmu, maka keluarlah sesungguhnyaaku
adalah orang yang menasihatimu. Maka datanglah budaknya (kepada Ali), maka Akli
berkata: “katakanlah kepada Asma’ bintu Umais: Sesungguhnya Allah membatasi
antara mereka dan apa yang mereka inginkan. Kemudia Ali bangun dan menyiapkan
diri untuk shlat dan kemudian datang ke masjid, dan shalat dibelakang Abu Bakr,
dan Kholid bin Walid shalat disampingnya dan disisinya ada pedang” Al Ihtijaj
10/18
2- Ali telah
membaiat kepada Abu Bakr dan Umar. Seandainya Ali adalah imam ma’shum, mengapa
beliau membaiat Abu Bakr dan Umar (yang mana menurut syiah keduanya adalah
kafir) ?? Sedangkan membaiat orang kafir untuk menjadi pemimpin adalah haram. Dari
sini juga terdapat dua kemungkinan, kemungkinan pertama Ali tidaklah ma’shum
karena dia telah melakukan kesalahan karena telah membaiat Ali. Kemungkinan kedua Abu Bakr dan Umar adalah
orang muslim mu’min pemimpin kaum muslimin.
Disebutkan
oleh Imam besar syiah Muhammad Husain Alu Kasyif Al Ghito’ dalam kitabnya “Ashlu
Asy Syi’ah Wa Ushuuluhaa”:
وحين رأى أنَّ المتخلّفين
أعني الخليفة الأول والثاني ـ بذلا أقصى الجهد
في نشركلمة التوحيد ، وتجهيز الجنود ، وتوسيع الفتوح ، ولم يستأثروا ولم يستبدوا ،
بايع وسالم
“Dan tatkala
Ali Radhiyallahu anhu melihat 2 kholifah, yakni: Kholifah pertama (Abu Bakr)
dan kholifah kedua (Umar) telah mengerahkan seluruh kemampuan untuk menyebarkan
kalimat tauhid dan mempersiapkan pasukan, dan menyebarkan penaklukan, dan
mereka tidaklah egois dan tidak mendahulukan pendapat sendiri, lanta Ali
membaiatnya dan menerimanya” Ashlu Asy Syiah Wa Ushuuluhaa 11/12
Lihatlah Ali
telah membaiat Abu Bakr dan Umar, seandainya Abu Bakr dan Umar kafir tentulah
Ali tidak akan mungkin berbaiat kepadanya. Disinilah bukti bahwasanya Abu Bakr
dan Umar radhiyallahu anhuma adalah muslim mu’min, jika syiah tidak mau
menerima maka secara tidak langsung syiah tidak menyatakan Ali adalah orang
yang ma’shum.
3- Ali bukan
hanya membaiat Abu Bakr dan Umar melainkan menyatakan bahwasanya Abu Bakr lebih
berhak untuk memegang khilafah. Disebutkan dalam sebuah kitab syiah “Syarh
Nahji Al Balaghah” milik Ibnu Abdil Hadid, bahwasanya Ali berkata:
و إنا لنرى أبا بكر أحق الناس بها إنه لصاحب الغار و ثاني اثنين و إنا لنعرف له
سنه و لقد أمره رسول الله ص بالصلاة و هو حي
“Sesungguhnya
kami melihat Abu Bakr lebih berhak dengan kekholifahan itu, karena sesungguhnya
dia adalah seseorang yang tinggal di gua kedua di antara dua orang (bersama
Rasulullah
shallallaahu
‘alaihi wa sallam) dan kami mengetahui akan kehidupannya dan sesungguhnya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menjadi imam
shalat sedangkan Rasulullah tatkala itu masih hidup” Syarh Nahj Al Balaghoh
243/3
4- Ali
membujuk Umar agar tidak pergi memerangi musuh dengan dirinya sendiri (cukuplah
Umar mengutus pasukan dan Umar tidak usah ikut berperang). Karena Ali takut
jika Umar wafat dikarenakan hal tersebut, sedangkan Umar adalah Marja’ (tempat
rujukan utama) kaum muslimin tatkala itu. Ali berkata kepada Umar, sebagaimana
yang disebutkan dalam “Nahju Al Balaghah”:
إِنَّكَ مَتَى تَسِرْ إِلَى هَذَا اَلْعَدُوِّ بِنَفْسِكَ فَتَلْقَهُمْ فَتُنْكَبْ
لاَ تَكُنْ لِلْمُسْلِمِينَ كَانِفَةٌ دُونَ أَقْصَى بِلاَدِهِمْ لَيْسَ بَعْدَكَ مَرْجِعٌ
يَرْجِعُونَ إِلَيْهِ فَابْعَثْ إِلَيْهِمْ رَجُلاً مِحْرَباً وَ اِحْفِزْ مَعَهُ أَهْلَ
اَلْبَلاَءِ وَ اَلنَّصِيحَةِ فَإِنْ أَظْهَرَ اَللَّهُ فَذَاكَ مَا تُحِبُّ وَ إِنْ
تَكُنِ اَلْأُخْرَى كُنْتَ رِدْءاً لِلنَّاسِ وَ مَثَابَةً لِلْمُسْلِمِينَ
“Sesungguhnya
kapan engkau pergi dirimu menuju musuh kemudian engkau bertemu dengan mereka
maka akan dapat celaka. Maka tidak ada tempat berlindung untuk kaum muslimin
selain negri mereka yang jauh. Tidak ada marja’ (tempat rujukan) setelah mu
yang mana kaum muslimin merujuk padanya. Maka cukuplah engkau mengutus
seseorang yang pintar berperang dan ajaklah bersamanya orang yang pintar menasihati.
Jika Allah berkehendak untuk mengunggulkannya maka itulah yang engkau inginkan
dan jika malah terjadi suatu hal yang lain maka engkau adalah penolong manusia
dan tempat bersandarnya kaum muslimin” Nahju Al Balaghah
5- Ali memuji
Umar bin Khottob radhiyallahu anhu, bahwasanya beliau telah melakukan kebaikan
dan orang yang selalu melakasanakan ketaatan Allah dan selalu bertakwa
kepadaNya. Ali berkata sebagaimana yang disebutkan dalam kitab yang sama “Nahju
Al Balaghah”:
فقد قوم الأود و داوى
العمد و أقام السنة و خلف الفتنة ذهب نقي الثوب قليل العيب أصاب خيرها و سبق شرها أدى
إلى الله طاعته و اتقاه بحقه
“Dia telah
meluruskan kebengkokan-kebengkokan dan telah menghilangkan penyakit-penyakit
dan telah menegakkan sunnah dan membelakangi fitnah. Dia pergi dalam pakaian
yang bersih, dia adalah orang yang tidak banyak celaan. Dia telah melakukan
kebenaran dan melampaui kesalahan-kesalahan yang lalu. Dia telah melaksanakan
ketaatan kepada Allah dan bertakwa kepadanya dengan menjalankan hak-hakNya”
Nahj Al Balaghah
6- Ali sangat
menjunjung tinggi Abu Bakr dan Umar radhiyallahu anhum. Disebutkan dalam kitab
syiah “Asy Syaafii Fii Al Imaamah” bahwasanya Ali ditanya siapakah khulafa ar
rasyidin, maka beliau menjawab:
هما حبيباي وعماي
أبو بكر وعمر، إماما الهدى، وشيخا الإسلام، ورجلا قريش، والمقتدى بهما، بعد رسول الله
(صلى الله عليه وسلم)، فمن اقتدى بهما عصم، ومن اتبع آثارهما هدي إلى صراط مستقيم،
ومن تمسك بهما فهو من حزب الله، وحزب الله هم المفلحون
“Mereka berdualah adalah kecintaanku dan kedua
pamanku, yakni Abu Bakr dan Umar. Mereka berdua adalah Imam petunjuk, syaikhul
islam, orang dari quraisy, yang mana mereka berdua diikuti setelah Rasulullah
shallallahu alihi wa sallam maka barang siapa yang mengikuti keduanya maka dia
telah teguhkan, dan barangsiapa yang mengikuti jalan keduanya maka dia telah
diberi petunjuk menuju jalan yang lurus, dan barangsiapa yang berpegang teguh
dengan keduanya maka dia temasuk dari kelompok Allah dan kelompok Allah adalah
orang-orang yang beruntung” Asy Syafi Fii Al Imamah 49/7
Ini hanya
sedikit dari kami, dan inilah bukti bahwasanya Abu Bakr dan Umar bukanlah Kafir
sebagaimana yang dikatakan syiah. Disinilah bukti akan kontradiksi ajaran
mereka maupun ucapan mereka. Setelah melihat bukti-bukti ini, adakah orang
syiah yang masih menganut ajaran sesat “syiah”?? Jawabannya: bisa jadi ada, dan
itu hanyalah orang-orang yang dungu dan bodoh kuadrat.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

0 komentar:
Posting Komentar