Cerita Cerdas Membungkam Para Pendeta Kristen
Cerita ini, dikisahkan oleh Syaikh Muhammad
Al Arifi –hafidzahullah- dalam sebuah kajiannya. Dan
sikap para pendeta yang ada dalam kisah, juga sering terjadi digereja manapun
termasuk Indonesia. Berikut kisahnya:
“Ada sebuah gereja yang harta infaknya semakin sedikit. Maka ada
seorang pendeta berkata: “Wahai manusia, tidak ada lagi duit dari penghasilan
di gereja ini. Manusia tidak ada yang mau berinfak lagi dan para tajir tidak ada
yang datang. Ya akhirnya, kita sudah tidak memiliki duit lagi”.
Maka ada seseorang yang berkata: “Saya punya ide untuk mengumpulkan harta”. Lantas yang lain pada bertanya: “Bagaimana caranya?”. Dia berkata: “Bagaimana kalau kita menjual tanah yang ada di surga?” Yang lain bertanya kembali, “Apakah orang-orang akan mempercayaimu?” Maka dia menjawab, “Ya sudah, yang penting kalian membuat pengumuman dan menyebarkan dan katakan kepada mereka: Setiap orang yang membeli tanah di surga maka akan selamat dari neraka. Jika kamu tidak mau disiksa di neraka maka wajib bagimu untuk membeli tanah di surga”.
Maka mereka mulai membuat pengumuman dan menyebarkannya.
Dan benar, ternyata banyak orang-orang yang berkumpul di gereja. Dari yang kaya
maupun yang miskin, semua berkumpul di gereja.
Maka suatu hari, ada seorang tajir yang
datang kemudian bertanya kepada orang-orang, “Wahai segenap manusia, ada apa
ini?”. Mereka berkata, “Demi Allah, kami sedang membeli tanah di surga agar
tidak masuk kedalam neraka. Kami takut dari neraka maka kami mau beli tanah di
surga”. Maka tajir ini berkata, “Wahai manusia, surga itu hanya di sisi Allah,
kenapa kalian bisa melakukan hal seperti ini?”. Mereka berkata lagi, “Demi Allah,
akan tetapi mereka menjual tanah di surga”.
Maka datanglah tajir ini dan masuk ke dalam
gereja dan sudah ada skema tanah yang ditawarkan oleh mereka. Kata para pendeta
“Di sini ada robwah, disamping rumahmu terdapat rumah nabi Nuh, dan disini
rumahnya nabi Luth, dan diantara kalian ada rumah nabi Syuaib dan kamu tinggal
di robwah. Gimana? Mau membeli?”
Maka, tajir ini melihat para pendeta dan
mengatakan, “Saya tidak mau membeli tanah di surga”. Para pendata kaget, dan
berkata “Kalau begitu apa yang engkau mau?”.
Tajir menjawab, “Saya mau membeli neraka. Apakah kalian menjual neraka?”
Para pendeta berkata, “Kenapa kamu mau membeli neraka?” Tajir berkata, “Yang
penting saya mau membeli neraka. Kalau kalian menjaulnya maka saya beli”. Tajir
ini mengetahui bahwasanya para pendeta memainkan ummatnya.
Maka tidak lama kemudian, para pendeta jadi
menjual neraka dan mereka memberikan nota pembelian kepada tajir tersebut. Dan
ketika tajir tersebut keluar, ternyata sudah banyak yang berkumpul di gereja.
Maka dia mengangkat nota pembeliannya seraya berkata, “Wahai manusia, tidak
perlu kalian membeli tanah di surga. Sesungguhnya aku sudah membeli neraka dan
aku tidak akan memasukkan satupun dari kalian kedalam neraka”.
(Seketika para penyimak kajian syaikh Al
Arifi tertawa).
Dan benarlah apa yang difirmankan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا
مِّنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ
وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ
“Wahai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari ulama Yahudi dan
para pendeta Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil
dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah” QS At Taubah: 9
(selesai)
Begitulah para ummat kristiani selalu
ditipu oleh pendeta mereka sendiri, biasanya mereka juga menjual sebuah kartu
untuk menebus dosa dan menjual hal-hal yang sejenisnya.
Simak cerita beliau di sini: https://www.youtube.com/watch?v=beKPni24TF0
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

Sungguh Cerita Yang Sangat Mengena..Semoga Saja Mereka Menyadari Akan Kebohongan Para Pendetanya.. Amiin
BalasHapus