Hadiah Untuk Para Pembenci Dakwah
Untuk orang
yang suka “mematahkan semangat kawannya”. (Mohon dibaca satu persatu, point
perpoint karena sangat penting).
Dan diakhir tulisan, kami juga sedikit menceritakan
pengalaman kami tentang jatuh bagunnya
situs pribadi kami “Kajian Al Amiry”, yang memiliki kaitan dengan
pembahasan.
#Curhatan
seorang teman di malam hari setelah direndahkan ketika berdakwah dengan
blog/web.
1- Kata sang
pencela, “Untuk apa kamu buat blog/website tentang agama? Toh, para asatidzah
dan ustadz-ustadz kita sudah pada memiliki blog”.
=> Apa
menurutmu, ustadz-ustadz lah yang menghalangimu dari menulis? Kalau iya, betapa
kasihannya dirimu. Kalau engkau patah semangat untuk menulis karena para asatidzah
telah menulis, maka jangan patahkan semangat kawanmu.
Engkau tahu
kitab Arba’in? Apa hanya Imam Nawawi yang memilikinya? Tentu tidak, ada arba’in
milik Iraqi,ada arba’in milik Ibn Aslam Ath Thusi, ada arba’in milik ajurry, ada arba’in milik Baihaqi (akan tetapi Imam
Baihaqi 40 bab bukan 40 hadits), ada arba’in milik ibn wad’an, ada arb’ain
milik naisaburi dan arbai’in-arba’in lainnya.
Apa karena
sudah banyak Arba’in, lantas Imam Nawawi patah semangat untuk menulis arbain?
Tidak, justru milik Arba’in Nawawi-lah yang paling terkenal dan banyak memberi
faidah dan manfaat buat ummat.
Dan sampai
sekarang, masih ada saja ulama yang menulis dengan metode arba’in ini, seperti
syaikh Ahmad bin Abdir Razzaq At Tamimi Al Kuwaiti dalam Arbain Quraniyyah-nya.
Dan beliau tidak patah semangat untuk menulis hadits metode arba’in walaupun
beliau sudah didahului oleh Imam Nawawi.
Maka kalau
terdapat ustadz yang mendahului mu karena telah memiliki blog atau website, maka
janganlah kamu patah semangat. Bisa jadi website mu lah yang paling terkenal
dan bermanfaat untuk ummat di masa yang
akan datang.
Ingat, Jangan
patahkan semangatnya ketika dia cinta dengan ummat islam dan ingin memberikan
manfaat untuk ummat walaupun terkadang mereka merintih keletihan ketika
berdakwah.
2- Kata dia, “Belum
saatnya kamu menulis di blog dan website”.
=> Apakah
syarat membagi-bagi ilmu di blog harus bergelar ustadz dahulu? Atau Lc? Ataukah
MA? Dan ataukah Dr? Kalau itu yang dalam pikiranmu maka anda sudah salah
besar.
Hanya ada satu
syarat yang ditetapkan oleh Rasulullah dalam sabdanya
بَلِّغُوا عَنِّي
وَلَوْ آيَةً
“Sampaikan
dariku walau satu ayat” HR Bukhari
Jadi,jika
engkau sudah mengerti betul dengan suatu hukum atas dalil yang benar walaupun
itu satu ayat atau satu hadits maka boleh bagimu untuk berbagi ilmu tersebut.
Jangan
patahkan semangatnya, ketika dia cinta dengan ummat islam dan ingin memberikan
manfaat untuk ummat walaupun terkadang mereka merintih keletihan ketika
berdakwah.
3- Perlu
diingat: Orang yang tidak pernah menulis atau berbagi ilmu yang ia miliki,
biasanya ilmunya hanya hangat-hangat tahi ayam. Dan dia tidak bisa
mengaplikasikannya.
Contoh: Banyak
santri atau mahasiswa islami, ketika ditanya suatu hukum yang mendasar maka dia
tidak bisa menjawabnya. Dan tidak dipungkiri juga, terkadang dia hapal mati
dalil tersebut namun tidak bisa mengaplikasikannya.
Ketika
ditanya: “Apa status puasa seseorang jika dia berniat puasa ramadhan di pagi
hari. Kemudian pada sore harinya dia berniat dan sangat bertekad untuk
membatalkan puasanya tanpa keraguan. Akan tetapi dia belum makan atau melakukan
pembatal puasa lainnya. Apakah puasanya masih berlanjut ataukah sudah batal,
padahal dia belum makan?”
Mungkin ketika
ditanya seperti ini dia akan diam seribu bahasa sambil menggaruk-garukkan
kepalanya. Padahal dia hapal mati dalil dalam masalah tersebut. Apakah engkau
bagian dari mereka yang tidak bisa menjawab? Kalau iya, mungkin karena engkau
tidak pernah membagi-bagikan ilmumu atau menuliskannya kembali dengan tujuan dibagikan.
Padahal
jawabnya sangatlah mudah. Tentu puasanya batal. Mengapa? Dalilnya apa?
Dalilnya apa
yang telah engkau hapal.
إنما الأعمال
بالنيات وإنما لكل امرىء ما نوى
“Sesungguhnya amalan tergantung pada niatnya. Dan
sesungguhnya bagi seseorang apa yang ia niatkan” HR Bukhari Muslim
Kalau dia niat
dan bertekad untuk batal tanpa keraguan maka batallah puasanya, karena apa yang
ia niatkan itulah yang ia dapatkan, maka batallah puasanya walaupun dia belum
makan atau minum. Dan amalan tergantung pada niatnya, jika niatnya mau
membatalkan maka batallah puasanya.
Bukankah
engkau sudah hapal mati hadits ini? Saya rasa, orang awwam (yang bukan santri)
pun sudah banyak yang hapal hadits ini.
Maka kalau
orang yang aktif dakwah dan menulis, dia sering ditanya oleh masyarakat. Salah
satu contohnya adalah masalah ini, maka dia akan membaca ulang dan akhirnya mengetahui
hukum tersebut dan hapal jawaban berserta dalil diluar kepala. Berbeda halnya dengan
orang yang tidak aktif dalam berdakwah dan hanya pasif, maka dia tidak pernah
ditanya oleh masyarakat dan akhirnya tidak bisa mengaplikasikan dalil yang
telah ia miliki.
Jangan
patahkan semangatnya, ketika dia cinta dengan ummat islam dan ingin memberikan
manfaat untuk ummat walaupun terkadang mereka merintih keletihan ketika
berdakwah.
4- Perlu
engkau ketahui: “Banyak orang yang punya website atau blog dia sering mengeluarkan
banyak dana hanya untuk blog yang dia buat untuk ummat”.
Tidak
kasihankan engkau dengannya, sedangkan engkau selalu mentertawakannya ketika
dia berusaha berdakwah dijalan Allah? Ketika itu pula duitnya termakan untuk
web?
Engkau belum
percaya jika mereka mengeluarkan banyak dana? Kalau engkau tidak percaya,
karena engkau belum merasakan dan belum pernah memiliki website.
Mari kita
kalkulasi:
Untuk memiliki
website profesional, dia harus membeli domain dan hosting. Mungkin dia harus mengeluarkan
dana kurang lebih sebesar 200.000. Dan terlebih jika dia adalah newbie dalam
masalah blog, sehingga dia bertekad membuat blog untuk ummat akan tetapi dengan
menyewa jasa perawatan web tiap bulannya.
Tahukan
engkau, berapa yang harus ia keluarkan perbulan untuk jasa perawatan web?
Normalnya jasa perawatan web, seharga 500.000 dan itu bisa kita check sendiri
harganya. Kalaupun ada yang lebih murah, maka harganya 300.000 perbulan. Dan
itu mungkin yang sudah paling murah. Kecuali ada admin yang siap dia bayar
lebih murah dari harga tersebut.
Hitung saja
sendiri, berapa yang harus ia keluarkan dalam setahun untuk ummat? Belum lagi,
ketika dia upload video ke websitenya atau youtube, atau media lainnya agar
bisa didownload dan disaksikan serta diambil manfaatnya buat ummat. Berapa GB
kuota yang harus ia miliki?? 1 atau 2 GB jelas tak cukup. Tentu dia akan sangat
banyak mengeluarkan biaya. Dia terpaksa beli pulsa kuota internet untuk aktifitas
dakwahnya di dunia maya.
Lantas, kalau
yang buat web ini hanyalah mahasiswa dan tidak memiliki hasil bulanan kecuali
dari ayah dan ibunya? Bagaimana kamu hina dia, sedangkan dia menghabis kan uang
untuk itu.
Kami ulangi..
Masih wajar,
jika yang engkau hina adalah orang yang sudah berpenghasilan tiap bulannya. Namun, jika orang yang engkau rendahkan hanya
berstatus mahasiswa dan bulanannya pun hanya bersandar kepada pemberian ayah
dan ibunya?? Apakah layak, kamu tertawakan.
Tidak
kasihankah kamu? Terkedang, mereka merintih keletihan bahkan menangis menahan
hinaan.
Terlebih, dia
baru bangun web dan pengunjungnya masih sedikit. Apa kamu mau menghina lagi?
“Maka dari
itu, tidak sedikit (alias banyak) website yang berkaitan agama meminta donasi
buat perkembangan webnya”.”Yang banyak meminta donasipun adalah website
organisasi, jika website organisasi saja masih butuh dana dari luar, terlebih
lagi website pribadi perorangan. Karena dia hanya bersandar kepada dana
sendiri, dan terkadang uangnya tidak mencukupi. Berbeda jika organisasi yang
ditanggung bersama-sama”.
Mungkin ada
baiknya saya bercerita pengalaman jatuh bangunnya situs pribadi “Kajian Al
Amiry” dan sulitnya untuk mengembangkannya.
Thoyyib..
“Dari awal
berdirinya situs pribadi kami hingga sekarang, kami tidak pernah meminta donasi
walau itu hanya satu rupiah saja. Sampai saat ini kami belum pernah meminta
donasi dari manapun”.
Dan terkadang
itu yang menjadi sedikit hambatan.
Pada awalnya,
situs kami hanya berbasis gratisan. Dan dahulunya, kami aktif diblog, hanya
bermodalkan satu perangkat “tablet”. Ya, satu tablet. Dari tablet inilah kami
menulis di akhir tahun 2012 tepatnya bulan november hingga awal-awal tahun
2013. Kami menulis kalimat yang panjang hanya dengan menekan layar touchscreen,
menulis berpuluh-puluh artikel hanya dengan menekan touch screen, dan kami
sangat sering typo (alias salah pencet huruf) dan tablet sering ngadet. Dan hal
itu, sebenarnya sangat sulit dan letih bagi kami pribadi.
Ketika tahun
2012 sampai pertengahan tahun 2013, status kami adalah pengabdian. Abi kami
tidak mau membelikan laptop untuk kami hingga genap dan selesainya masa
pengabdian. Satu bulan, kami menulis dengan menekan layar touch screen, dan hal
itu sangatlah lelah dan meletihkan. Tapi apalah daya, hanya perangkat itu yang
ada dan yang saya miliki. Dan sebenarnya tablet itu adalah milik abang kami dan
tablet itu hanya bersasis buatan china yang sangat mudah hank dan ngadet
berhenti.
Hilang sedikit
kesabaran, maka saya mencoba meminta ke abi sekali lagi agar membelikan kami
sebuah laptop. Tapi abi tetap tidak mau, kecuali jika masa pengabdian saya
telah selesai. Abi memberikan saran,
“Nak, kalau tangannya letih coba beli keyboard dan mouse. Dan sambungkan ke
tablet. Insya Allah bisa”.
Ketika abi
memberi tahu hal tersebut, besok harinya saya segera mencari keyboard external
dan mouse serta kabel OTG. Dan alhamdulillah bisa diakses.
Bahagia
rasanya ketika melepas keletihan menulis diatas layar basis china selama
berbulan-bulan, akhirnya bisa menulis dengan keyboard. Walaupun terkadang
tabletnya suka ngadet dan berhenti sendiri. Dengan tablet inilah saya berusaha
untuk selalu bersabar.
Dengan tablet
inilah kami menulis artikel-artikel dan dimuat di situs pribadi kami, dan
disaat itu web kami masih berbasis gratisan blogspot.
Di akhir-akhir
masa pengabdian....
Malam hari...
“Nak, coba
cari-cari laptop yang iam suka (iam adalah panggilan akrab kami). Nanti kalau
sudah jumpa, kasih tahu bapak ya nak. Biar bapak lihat juga”.
Semangat 45,
saya berjuang mencari secara online laptop-laptop yang bagus. Tapi...
Haduh.. Apa
yang kami pilih?? Saya tidak mengerti apa-apa tentang fitur laptop.
“Pak yang ini
aja”. Ujar saya
“Jangan nak, spesifikasinya
yang itu kurang bagus nak”.
Dalam hati,
“Laptop 5 juta kurang bagus? Berarti bapak mau beliin iam yang lebih bagus”.
(Dalam hati menyimpan rasa bahagia).
“Yang ini pak.
Eh.. Yang itu. Yang ini aja ding. Eh, Yang itu aja.. ”.
Gak jadi-jadi
dan tidak ada pilihan yang tepat, akhirnya, abi ana menelpon abang kami yang
mana abang kami tahu seluk beluk dan fitur-fitur laptop maupun gadget masa
kini.
Selesai
menelpon.. Abi bertanya, “Nak, mau laptop merk apa?”.
Tanpa mikir
panjang “Sony pak”. Sambil senyum-senyum
“Coba cari
merk sony yang harganya kurang lebih 10 juta nak. Nanti kalau sudah jumpa,
besok kasih tau bapak nak”.
Merasa
terbang, saya berusaha mencari dan mengincar laptop merk sony vaio.
Ternyata,
besoknya saya berubah pikiran.
“Laptop merk
apple aja lah..” Gumam dihati
Abi kami mencoba
untu membanding-bandingkan antara 2 laptop yang saya pilih. Salah satu seri
apple dan salah satu seri vaio.
Ketika datang
hari minggu... Waktu yang dijanjikan pun tiba. Dimana hari itu adalah hari yang
dijanjikan oleh abi untuk beli laptop baru.. Senangnya minta ampun.
Berangkat ke
kota palembang selama 4 jam lamanya. Mall ke mall dicari. Ternyata apple kurang
membahagiakan hati terlebih setelah abang saya memberi kabar kalau apple
sedikit lebih susah diakses. Terlebih banyak yang berbayar.
Apple tak jadi
vaio menjadi pilihan. Pergi ke mall Palembang Square dan menuju toko laptop
khusus vaio. Dan alhamdulillah, ada satu laptop yang menarik perhatian abi
saya.
“Nak, kalau
laptop ini suka nak?” Abi berdiri di depan laptop seharga 9 juta
“Suka kali
pak”. Tanpa ada keraguan sedikitpun.
“Coba pikir-pikir
dulu nak. Jangan sampai nanti iam nyesal”.
“Iya pak, ini
aja”.
Abi, mulai
ngobrol-ngobrol dengan penjaga toko. Dan akhirnya deal. Senangnya minta ampun,
dan setelah deal kami jalan-jalan ke mall lain. Kemudian ketika kami sudah puas
jalan-jalan, kami mengambil laptop vaio ke toko asal dan kami siap pulang ke
rumah.
Sampai
dirumah....
“Suka
laptopnya nak?” Tanya abi
“ Suka kalipun
pak” sambil senyum lebar
“Ciumlah bunda
dulu kalau gitu”. Ujar abi
Tanpa basa-basi
ambil 1000 langkah, langsung cium kening bunda. Dan berterima kasih.
-----
Setelah vaio
sudah di genggaman, kami semakin leluasa sehingga kami berusaha untuk selalu
aktif menulis.
Dan
alhamdulillah, pengunjung situs pribadi kami bertambah dan terus bertambah. Kami
memuji Allah dan bersyukur atas nikmatnya. Dan pada akhirnya, kami mencoba
memutuskan untuk membeli domain nama sendiri. Mulai bertanya dan curhat sama
abang kami.
“Berapa harga
domain?” tanya abang
“Sekian
sekian” ujarku
“Yaudah beli
aja, coba aja dulu”.
Akhirnya
berbincang-bincang dengan abang, dan akhirnya situs pribadi “Kajian Al Amiry” ditetapkan
dengan alamat “www.alamiry.net”.
Malam hari,
situs ana diurus. Dan alhamdulillah, di subuh hari alamat web sudah berubah
menjadi “www.alamiry.net” yang
sebelumnya hanya berbasis gratisan blogspot.
-----
Beberapa bulan
setelahnya, setelah mulai banyaknya kunjungan orang-orang ke blog, kami memiliki
inisiatif untuk tidak monoton bersandar kepada tulisan. Akan tetapi mencoba
rekaman suara.
Akhirnya
mencoba rekaman suara dan diupload di soundcold. Akan tetapi itu tidak bertahan
lama. Mengapa? Karena soundcold hanya memberi batas suara hanya 2 jam saja untuk
akun yang berbasis “free”.
“Haduh,
berbayar? Bayar via kartu kredit atau paypal lagi”. Gumam dalam hati
Kalaupun via
transfer bank lokal, harganya sangat mencekik untuk mengupgrade ke akun basis
Pro. Seharga 55 dolar.
Sedikit sedih
dan patah semangat.. Ternyata kajian dengan suara untuk saat itu masih gagal.
Dan akhirnya hanya kembali untuk berdakwah lewat tulisan terlebih dahulu.
Minta donasi
gak ya? Untuk akun pro (karena harga yang begitu mencekik)? Memikir sesaat
ketika itu.
Curhat ke abi,
“Jangan minta sama orang nak. Pakai aja akun basis free”.
“Gleek”, nelan
ludah dan mau tak mau harus mengurungkan niat minta donasi.
-----
Punya
inisiatif lain, gimana kalau buat stasiun radio sendiri? Biar gak ada batas dan
free unlimited. Ya, akhirnya kami membuat stasiun radio online terpilih. Dan
alhamdulillah “Radio Kajian Al Amiry” bisa mengudara dan On-Air. Namun kendala
lagi lagi datang.
Apa
kendalanya? Kalau mau selalu on-air, maka harus ada laptop yang menyala terus
khusus buat radio. Sedangkan kami hanya punya 1 laptop. Akhirnya radio kami
hanya on-air setelah maghrib hingga isya’ untuk setiap harinya. Disana kami
menyiarkan rekaman suara kami.
Akan tetapi
hal tersebut tidaklah efektif dan hanya berjalan kurang lebih 3 minggu. Karena
kami hanya punya satu laptop. Dan tidak ada laptop lain yang siap on-air terus
khusus radio.
Mau minta sama
abi satu laptop lagi, tidak mungkin apalagi minta donasi dari orang.
Mengurungkan
niat lagi, dan bersabar dengan gratisan dan alat perangkat seadanya.
Akhirnya jatuh
lagi, dan kembali berdakwah melalui tulisan saja dulu.
Disitu, saya
selalu coba mngadu dan mengadu ke Allah. Untuk mempermudah urusan kami.
-----
Akhirnya,
mikir panjang dan keluarlah keputusan untuk membuat channel khusus “Kajian Al
Amiry” di youtube, untuk menyebarkan faidah ke ummat.
Sebelum
membuat channel khusus, kami mikir panjang dahulu. Mengapa mikir panjang? Karena,
alat perangkat kami sangatlah terbatas.
Kamera handycam (camrecorder) kami tidak punya.
Mencari-mencari
toko online yang menjual kamera,ternyata harga rata-rata kamera yang normal
berkisar 1.5 juta.
Haduh, murung...
coba bersabar dan mikir lagi. Disaat itu hanya ada 2 solusi agar kajian dapat
disimak oleh ummat dengan nikmat:
- Solusi
pertama, Rekaman kajian cukup dengan
suara tanpa kamera . Tapi agar hasil lebih baik, kami coba berinisiatif harus
memiliki recorder suara. Dan beberapa hari yang lalu, kami mencoba bertanya
harga recorder kepada kawan yang memilikinya. Dan ternyata harga recorder sony
diatas 500 ribu. Ketika mendengar harganya saja, kami sudah mengurungkan niat
untuk beli.. Tidak mungkin saya beli, kalau saya beli kemana uang jajan saya
selama sebulan?
- Solusi
kedua, Rekaman kajian dengan kamera ala kadarnya tanpa handycam camrecorder. Hingga
sekarang, rekaman kami masih ala kadarnya. Rekaman kajian buat diupload di
youtube tanpa handycam. Tapi rekaman ala kadarnya.
Sampai
sekarang, perangkat kami masih ala kadarnya karena tidak ada duit untuk beli
perangkat itu semua.
Apa antum
tahu, dengan apa rekaman kajian kami??
Kami sedikit
beri tahu, kami hanya rekaman dengan hp android yang saya miliki. Ya, ala
kadarnya. Yang mana, battrei android saya sudah soak karena selalu digunakan
untuk rekaman kajian yang berdurasi lama.
Tapi saya
berharap, semoga Allah menggantikannya dengan memberikan kepada saya
mahabbahNya (cinta dan kasih sayangNya).
Sedikit
menyesal, ketika tahu kalau ternyata hp saya akan bernasib seperti ini. Ya,
sekarang hp saya lebih sering di charger dari pada dicabut.
Kalau mau
rekaman, maka malam harinya hp harus dicharge sampai siang. Kalau sudah mau
rekaman baru dicabut, dan koneksi sinyal harus dimatikan agar tidak menguras
battrei yang soak yang sedang digunakan untuk rekaman.
Ya begitulah,
hingga akhirnya ana coba menyindir abi via bbm, “Pak, nanti.. kapan-kapan aja
tapi.. Beliin iam handycam ya.. Tapi kapan-kapan aja pak. Kalau lagi luang”.
Sebenarnya
saya mintapun, sedikit malu. Akhirnya... “Kliink” suara notofikasi bbm
berbunyi.
Akhirnya chat
sudah diread oleh abi. Abi menjawab, “Iya nak, insya Allah nanti bapak
belikan”.
Dan
mudah-mudahan Allah segera mempemudah urusan kami dan menghadiahkan kami
camrecorder dan mengabulkan permintaan kami.
-----
Ketika kami
hanya menggunakan perangkat ala kadarnya dengan susah payah, kemudian disuatu
hari sangat disayangkan...
Channel
youtube kami di “BLOKIR” oleh perusahaan youtube karena alasan menyesatkan.
Ketika kami upload video mengenai syiah.
Sangat sedih
sebenarnya, namun saya mencoba untuk bersabar.
-----
Maka dari itu,
saya berusaha untuk membuka toko online agar bisa membeli perangkat-perangkat
yang dibutuhkan. Dan akhirnya berdirilah “Toko Al Amiry Online”. Jujur, dalam
kurun waktu 1.5 bulan saja, kami sudah bisa mengantongi keuntungan kurang lebih
3 juta dan itu terdata pemasukan dan pengeluarannya. Tapi apalah daya, ternyata
berjualan mengganggu belajar dan dakwah di web.
Akhirnya, saya
memutuskan dengan “Bismillah” untuk stop berjualan dahulu, kecuali jika kami
telah memiliki waktu luang.
Dan saya hanya
bersandar kepada bulanan yang diberikan oleh abi dan ummi saya dalam masalah
mengembangkan dakwah di web.
-----
Dibalik semua
itu, abi lah yang meyemangati.
“Nak, jangan
takut.. Terus aja perangi syi’ah dan tampakkan kesesatannya ke ummat. Karena
syiah di sini sudah menjadi-jadi”. Ujar abi
Salah satu
nasihat abi saya inilah, yang membuat semangat saya berkobar untuk membongkar
kedok syiah.
“Terus aja
tulis nak, selama bermanfaat buat ummat”.
------
Dan penutup..
Saya tahu dan
sangat tahu.. Kalau pengorbanan orang yang curhat ke saya semalam lebih dahsyat
pengorbanannya dan lebih berat dari saya.
Dan betapa
sakitnya jika dia berkorban namun dihina oleh kawan sendiri.
Ketika kawan
kita berdakwah... Maka hati-hatilah.. Usahakan jaga lisan kita.. Ketika Allah
sudah mencintainya.. Kita sadar atau tidak,
Allah sudah berkata:
مَنْ عَادَى لِي
وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ
“Barangsiapa
yang memusuhi kekasihku, maka aku telah mengumumkan untuk memeranginya” HR
Bukhari
Ketika kamu
tidak dapat memberikan manfaat untuk saudaramu, maka janganlah engkau
menghalanginya untuk memperoleh manfaat.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.

0 komentar:
Posting Komentar