Mengkritisi Perkataan Emilia Renita Az Selepas Peristiwa Penyerangan Masjid Az-Zikra
Bismillah wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad..
Jujur saja,
saya sedikit tergeletikkan dengan tulisan Bu Emilia Renita di dunia maya
selepas penyerangan syi’ah terhadap masjid Adz-Dzikra. Sebuah peristiwa yang
menyebabkan kemarahan kaum muslimin terhadap syi’ah itu sendiri.
Banyak point
yang begitu aneh dari tulisan Emilia di dunia maya selepas peristiwa masjid Adz-Dzikra. Dan point tersebut membuat
saya yakin bahwasanya Emilia masih sangat dangkal tentang ajaran syi’ah yang dianut
olehnya. Mari kita rinci point-point ganjal dari tulisannya.
Point pertama: Emilia Renita berkata, “Heran juga, isu SYIAH
bukan ISLAM !! Bagaimana sih berpikirnya? Syi’ah itu madzhab besar dalam islam
sebagaimana sunni. Kalau mau membandingkan, ya syi’ah bukan sunni & sunni
bukan syi’ah! Kristen bukan islam & islam bukan kristen. Kok syi’ah bukan
islam? Ngawur banget!”.
Jawaban kami (Al-Amiry): Perlu
diketahui oleh emilia, satu kubu mengkafirkan kubu yang lain. Syi’ah
mengkafirkan sunni dan sunni mengkafirkan syi’ah. Maka bagaimana mungkin, sunni
dan syi’ah adalah madzhab dalam satu lingkup, yakni islam. Lah menurut syi’ah
saja, sunni adalah kafir.
Sunni
dengan ajaran akidanya, menyatakan bahwa syi’ah bukanlah bagian dari islam dan
ini dinyatakan oleh ulama-ulama ahlussunnah. Saya sudah menulis perkara ini dan
silahkan baca disini: http://www.alamiry.net/2014/01/syiah-rafidhah-adalah-kafir-menurut.html
Sebaliknya, syi’ah sangat-sangat mengkafirkan sunni. Dan ini dinyatakan oleh ulama marja’nya
sendiri “Muhammad Al-Husaini Asy-Syirazi”.
Dari point ini
saja, saya sangat yakin kalau Emilia masih sangat dangkal sekali tentang ajaran
syi’ah itu sendiri. Bagaimana mungkin dia menyatakan "Syi'ah adalah madzhab besar dalam islam sebagaimana sunni"??. Dia menyatakan bahwasanya syi’ah dan sunni adalah madzhab
besar dalam islam. Padahal Ulama marja’ Emilia sendiri mengingkarinya. Bahkan
ulama marja’nya menyatakan sunni bukanlah islam dan mereka kafir. Kalau Emilia
adalah penganut syi’ah bahkan seorang guru
syi’ah di Indonesia serta memiliki marja’, sangat hina sekali jika dia tidak
mengetahui perkataan marji’nya sendiri.
Marja’ yang dibangga-banggakan
olehnya bernama “Muhammad Al-Husaini Asy-Syirazi”, meyatakan dengan jelas
bahwasanya seluruh kelompok syi’ah selain Itsna ‘Asyariyyah Rafidhah adalah
kafir dan bukan islam menurutnya. Jika kelompok syi’ah saja dinyatakan bukan
islam, maka bagaiamana dengan sunni?? Tentu sunni jauh lebih kafir.
Muhammad
Al-Husaini Asy-Syirazi berkata:
وأما سائر أقسام الشيعة غير الإثني عشرية،
فقد دلت نصوص كثيرة على كفرهم
“Dan
adapun seluruh bagian-bagian kelompok syiah selain Itsna Asyariyyah, maka
banyak nash-nash yang menunjukkan akan kekafiran mereka” Al-Fiqh milik Asy-Syirazi 4/269
Ulama marja’nya
saja mengkafirkan kelompok syi’ah yang lain, maka terlebih sunni. Tentu lebih
dikafirkan lagi oleh syi’ah. Maka bagaimana mungkin Emilia menyatakan
bahwasanya sunni bagian dari islam kecuali karena kedangkalan pengetahuannya
mengenai perkataan ulama syi’ah atau karena taqiyyah dan kedustaan yang sedang
dilakukan olehnya.
Maka kemungkinan
yang ada:
=> Emilia menyatakan bahwa sunni adalah islam karena kedangkalan ilmunya mengenai
perkataan ulama syi’ah. Kalau ilmu yang dimiliki olehnya masih dangkal, maka
saya sarankan kepadanya untuk mempelajari agama syi’ah lebih dalam atau dia
bertaubat dari ajaran syi’ah karena itu bertolak belakang dengan fitrahnya.
=> Emilia
menyatakan bahwa sunni adalah islam karena taqiyyah, menampakkan apa yang
berbeda dengan bathin. Menyembunyikan perkara aslinya. Dan karena terdesak
disebakan kaum muslimin semakin tahu akan kesesatan dan kekafiran syi’ah terkhususnya setelah peristiwa penyerangan masjid Adz-Dzikra.
Kalau
perihalnya seperti ini maka saya tidak kaget lagi, karena dusta dan taqiyyah
adalah ajaran pokok syi’ah.
Abu Abdillah
alaihissalam berkata:
التقية من ديني ودين آبائي ولا إيمان لمن
لا تقية له
"Taqiyah bagian dari agamaku dan agama
bapak-bapakku. Tidak ada iman bagi orang yang tidak melakukan taqiyah" Bihar Al Anwar 72/431
Kalau Emilia
kurang puas dengan pernyataan kafirnya sunni dan bahwa sunni bukan dari islam
menurut ulama besar marja’nya sendiri, maka saya akan kasih riwayat syi’ah
bahwasanya imam-imam syi’ah dengan jelas menyatakan sunni bukanlah islam.
Pernyataan
tersebut dikatakan oleh Imam Abul Hasan Al-Ridha dan dinukil di Bihar Al-Anwar
milik 23/78 Al-Majlisi, dan begitu pula dinyatakan oleh Imam Abu Ja’far alaihis
salam dan dinukil di Wasa’il Asy-Syi’ah 20/553 milik Al-Hur Al-‘Amili.
Saya rasa,
cukup bu Emilia yang menelaahnya sendiri. Karena agar pengetahuannya mengenai
syi’ah bertambah kemudian bertaubat karena menyelisihi fitrah selamatnya.
Dengan ini,
maka sudah sangat jelas bahwasanya syi’ah menganggap sunni bukan dari islam.
Sehingga,
tidak perlu engkau telalu sok menyatukan sunni dan syi’ah dalam satu madzhab
islam jika itu hanya karena taqiyyah dan kedustaan darimu atau karena
kedangkalan ilmumu.
Maka dari itu tidak ada titik temu antara sunni dan syi'ah dalam satu lingkup islam. Terlebih syi'ah telah mengkafirkan sunni, dan terlebih lagi syi'ah sudah melenceng jauh keluar dari ajaran islam yang menyebabkan kekufuran.
Maka dari itu tidak ada titik temu antara sunni dan syi'ah dalam satu lingkup islam. Terlebih syi'ah telah mengkafirkan sunni, dan terlebih lagi syi'ah sudah melenceng jauh keluar dari ajaran islam yang menyebabkan kekufuran.
Point Kedua: Emilia Renita berkata, “Tidak ada penyerangan ke
Adz-Dzikra oleh syi’ah dan ini sudah diklarifikasikan oleh Polres setempat
bahwa tidak ada penyerangan, penculikan, penganiyaan dll, karena yang ada
adalah penurunan spanduk yang menyebarkan kebencian kepada yang lain”.
Jawaban kami (Al-Amiry): Saya masih merasa sangat aneh dengan pernyataan ini.
Bagaimana mungkin tidak ada penyerangan, penganiyaan, sedangkan sudah sangat
banyak media yang mengabarkannya. Bahkan lebih dari itu, seorang bapak menjadi
korban pemukulan oleh mereka di depan anak-anaknya. Dan bahkan ustadz Arifin
Ilham sendiri menyatakan ada penyerangan disana. Bahkan karena penyerangan
mereka ummat islam Indonesia akan jihad terhadap mereka.
Salah satu
berita yang ada: http://www.jurnalislam.com/topikpilihan/read/26/pengakuan-korban-penyerangan-preman-syiah-di-masjid-az-zikra.html
Dan bukan
hanya media ini saja yang mengabarkan, silahkan dia melihat di media yang lain.
Point Ketiga: Emilia Renita berkata, "Kalau menurut MUI JATIM, syiah adalah sesat.
Siapakah MUI Jatim itu? Wong MUI Pusatnya saja tidak mengakui, kenapa kita yang
mikiri? Kenapa jadi kita yang gontok-gontokan sendiri?”
Jawaban kami (Al-Amiry): Dari point ketiga sangat terlihat ketergesa-gesaan diri
Emilia Renita. Sudah sangat jelas MUI pusat menyatakan bahwasanya syi’ah adalah
SESAT. Dan MUI telah menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Mengenal dan
mewaspadai penyimpangan syi’ah di Indonesia” yang ditulis oleh tim penulis MUI
pusat. Dalam buku tersebut, penuh akan kesesatan-kesatan ajaran syi’ah.
Apakah Emilia
benar-benar tidak tahu? Atau dia hanya pura-pura bodoh? Atau dia berusaha
membodohi kaum muslimin yang belum tahu tentang buku MUI pusat tersebut?
Mari kita
lihat bukunya:
![]() |
| Buku ditulis oleh "Tim Penulis MUI Pusat" |
Tambahan: Wahai kaum muslimin.. Lihatlah kelancangan wanita syi’ah satu ini. Dia meremehkan kedudukan ulama kita dari jatim khususnya MUI Jatim. Dia tidak menganggap kedudukan ulama kita. Allahul musta’an.. Semoga Allah memberikan adab dan keutamaan akhlak untuk wanita syi’ah satu ini.
Semoga bermanfaat, wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.


Alhamdulillah, Berjuang terus ustadz.. Hancurkan hujjah2 mereka
BalasHapusInsya Allah kami selalu berjuang untuk menghancurkan kelompok dan aliran sesat khususnya aliran sesat syi'ah. Dan jazakumullah atas dukungannya. Baarokallahu fiik..
Hapuskenapa ada sunni kenapa ada syiah kenapa ada NU kenapa ada muhammadiyah dan golongan golongan lainnya kenapa tdk ISLAM saja seperti jaman baginda Nabi Muhammad SAW...
BalasHapusHal tersebut karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mengabarkan akan terpecahnya ummat islam. Beliau bersabda:
Hapusوَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
"Dan seseungguhnya ummat islam akan terpecah menjadi 73 golongan. 72 golongan di neraka dan 1 golongan di surga. 1 golongan ini adalah Ahlul Jama'ah" HR. Abu Dawud
barakallohum fikh ustadz....terus semangat ustadz....biar mati kutu itu para si`i.....
BalasHapus