Ancaman Nabi Terhadap Penyebar Berita Hoax
Di zaman ini sudah banyak media-media penyebar berita hoax, baik berupa teks, foto, maupun berupa video.Kita tidak akan merasa aneh jika berita itu dimunculkan oleh musuh-musuh islam, namun sangat disayangkan jika ada media muslim yang pertama memunculkan berita hoax tersebut.
Dalam kasus
ini, seperti berita penyiksaan para budha terhadap muslim rohingya. Kita wajib
peduli terhadap mereka, namun haram bagi kita untuk membuat berita palsu
berkaitan kejadian tersebut dan haram pula untuk menyebarkannya. Betapa banyak
foto-foto hoax berkenaan hal ini. Terlebih zaman sekarang sudah difasilitasi
oleh software atau aplikasi canggih untuk edit foto.
Ketahuilah, penyebar berita hoax walaupun bukan dia yang membuatnya dan dia hanya
menyebarkannya saja tetaplah diancam oleh nabi Muhammad shalallalhu alaihi wa
sallam dan dicap oleh beliau bahwa dia adalah pendusta.
Beliau
shallalallahu alaihi wa sallam bersabda:
كَفَى بِالْمَرْءِ
كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah
seseorang dikatakan pendusta jika dia menyampaikan setiap apa yang ia dengar”
(HR. Muslim)
Setiap apa yang ia dengar berupa berita langsung ia sebarkan dan ia sampaikan padahal ia belum periksa akan kebenaran foto tersebut.
Maka sang
pembuat berita maupun sang penyebar sama-sama masuk dalam ancaman sabda nabi
shallallahu alaihi wa sallam:
وَإِنَّ الكَذِبَ
يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ
لَيَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Sesungguhnya kedustaan akan membawa kepada keburukan dan
sesungguhnya keburukan akan membawa kepada api neraka. Dan sesungguhnya
seseorang jika dia berdusta dan
membiasakan dirinya berdusta maka akan ditulis disisi Allah bahwa dia adalah
pendusta besar” (HR. Bukhari Muslim)
Jika niat kita untuk meninggikan kalimat Allah, maka
ketahuilah bahwa kalimat Allah tidak ditinggikan dengan berita hoax dan
foto-foto palsu. Kewajiban kita adalah menyemangati kaum muslimin untuk
membantu sesama saudaranya, dan menyisihkan harta lebih untuk saudara-saudara
kita yang membutuhkannya.
Lantas, bagaimana sikap kita ditengah-tengah berita yang
penuh dengan kepalsuan?
Allah ta’ala sudah memberikan solusinya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
“Wahai orang-orang yang beriman, jika salah seorang fasiq
dari kalian membawa kabar berita, maka periksalah kebenaran berita tersebut”
(QS. Al-Hujurat: 6)
Maka inilah solusi pasti dari Allah, jika engkau tidak
ingin dianggap oleh Allah sebagai pendusta
maka laksanakan perintahNya ketika menerima kabar.
Semoga bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @ma_alamiry

0 komentar:
Posting Komentar