Bercanda Bersama Syaikh Ibnu Utsaimin
Inilah diantara canda syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.
Pertama:
Suatu hari
syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah sedang di Makkah dan ingin naik taksi. Maka
beliau mendapatinya dan kemudian menaiki taksi tersebut. Dan perjalanan beliau adalah perjalanan yang panjang.
Maka dari itu,
sang sopir taksi ingin berkenalan. Kemudian
sang sopir berkata:
“Bolehkah aku
mengenal namamu?”
Syaikh Ibnu
Utsaimin menjawab:
“Namaku Muhammad
bin Shalih Al-Utsaimin”.
Sang sopir
menjawab:
“Dengan segala
hormat, aku adalah Abdul Aziz bin Baaz (Sang sopir mengira kalau syaikh Ibnu
Utsaimin mencandainya)”
Maka syaikh
Ibnu Utsaimin tertawa dan berkata:
“Ibnu Baz
adalah orang yang buta, bagaimana bisa dia menyopir taksi?”
Maka sang sopir
balik menjawab:
“Ibnu Utsaimin
berada Najd, apa kamu mau mencandaiku?”
Syaikh Ibnu
Utsaimin pun tertawa lagi dan beliau pun memahamkan sang sopir bahwa beliau
benar-benar syaikh Ibnu Utsaimin.
Kedua:
Syaikh Ibnu
Utsaimin ketika itu sedang mengajar murid-muridnya tentang bab nikah mengenai keburukan istri.
Maka salah seorang murid beliau bertanya:
“Seandainya
aku menikah dan ternyata aku mendapati istriku tidak memiliki gigi, apakah
boleh bagiku untuk memfaskh (membatalkan) nikah karena keburukan tersebut?”
Maka syaikh
Ibnu Utsaimin menjawab:
“Itu adalah
istri yang bagus. Karena dia tidak akan bisa menggigitmu”.
Murid-murid
beliau pun tertawa.
Ketiga:
Syaikh Ibnu
Utsaimin ketika itu sedang berkumpul bersama syaikh Ibn Baaz rahimahumallah.
Maka salah seorang bertanya kepada keduanya:
“Wahai syaikh,
sekarang ada alat canggih yang mengingatkan seseorang ketika lupa dalam shalat.
Apa hukum memakai alat tersebut?”
Maka syaikh
Ibn Baaz terdiam dan syaikh Ibnu Utsaimin tertawa seraya berkata:
“Alat tersebut
bertasbih atau bertepuk?” (Bertasbih khusus untuk laki-laki dan bertepuk untuk
perempuan)
Maksud candaan
beliau, kalau alat tersebut bertasbih maka alat tersebut laki-laki dan kalau
bertepuk maka dia perempuan.
Keempat:
Syaikh Ibnu
Utsaimin ditanya:
“Apa yang
dilakukan seseorang jika dia selesai berdoa?”
Syaikh Ibnu
Utsaimin menjawab:
“Dia
menurunkan tangannya”
Kelima:
Seseorang yang
sudah menikah ingin berpologami dan menikahi seorang gadis dengan tujuan untuk
menjaga kehormatan sang gadis.
Maka syaikh
Ibnu Ustaimin menjawab:
“Kasihkan
hartamu kepada seorang pemuda yang tidak mampu dan biarkan dia menikahi gadis
tersebut maka engkau akan mendapatkan 2 pahala”
Sumber:
mktaba.org
Mungkin ini
saja cerita yang dapat kami paparkan disini, semoga bermanfaat.
Diterjemahkan oleh: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @ma_alamiry

0 komentar:
Posting Komentar