Mengungkap Kebodohan Emilia Renita Terhadap Kitab Syiah
Ada sebuah perkataan dari pendeta syi’ah “Ni’matullah Al-jazairy” yang sangat berbahaya. Tapi ternyata perkataan tersebut ingin ditepis oleh Emilia Renita. Perkataan itu ialah:
“Sesungguhnya
kami tidak akan sepakat dengan Ahlussunnah tentang Allah, nabi, maupun Imam.
Karena sunni mengatakan: Tuhan kami adalah yang nabinya adalah Muhammad dan
khalifah setelahnya adalah Abu Bakr. Dan kami “Rafidhah” tidak akan beriman
dengan Tuhan itu begitupula dengan nabiNya. Karena Tuhan yang nabinya adalah
Muhammad dan khalifah nabinya adalah Abu Bakr adalah bukan Tuhan kami dan
begitu pula nabinya adalah bukan nabi kami” (Al-Anwar An-Nu’maniyyah milik Ni’matullah
Al-Jazairy 2/278)
Perkataan
diatas sangat berbahaya. Karena Tuhannya syi’ah bukan Allah yang nabinya adalah
Muhammad dan khalifah setelahnya adalah Abu Bakr –shallallahu alaa Muhammad wa
radhiya an Abi Bakr-.
Tapi yang begitu
lucu dan jahilnya si Emilia -ketika ingin menepis perkataan tersebut- dia malah
menuding bahwasanya itu hanyalah fitnah karena tidak ada perkataan Ni’matullah
Al-Jazairy seperti itu.
Emilia
berkata:
“FITNAH
BARU TENTANG SYIAH. Hahahaaa... lucuuuu banget karena TERBUKTI: 1) Babnya ga
ada di kitab aslinya. 2) Halamannya juga maximal 266, sementara mereka bilang
itu ada di halaman 278. 3) itu Kitab tentang Imam Zamaan afs, dan ga ada urusan
sama sunni. Dasaaaar provokator.. !! mungkin karena mazhab khayali, jadi ya,
terserah aja mau ngarang bebas juga.. yang penting khayaaal dan fitnah
tersebar.. hehehee.. untung orang syiah sabaaaarr.. karena tetap ketawa
lucuuuuu.. dasaaar ahlul khayal wal khurafaat.. “ (Lihat disini)
Thayyib.. Mari
kita ungkap kebodohan Emilia Renita tentang ini:
1- Siapa
bilang ini adalah fitnah dan dusta? Atau anda wahai Emilia memang orang jahil
terhadap kitab ulamanya sendiri?? Kalaupun Emilia tidak tahu dengan kitab para
ulama syi’ah, maka kita masih bisa maklumi. Namun, dia malah ketawa ketiwi dan
malah menuding itu adalah fitnah.
Langsung saja
mari kita bawa teks dan screenshotnya. Teksnya:
إنا لم نجتمع معهم
على إله ولا على نبي ولا على إمام وذلك أنهم يقولون إن ربهم هو الذي كان محمد صلى الله
عليه وآله نبيه وخليفته بعده أبو بكر ونحن لا نقول بهذا الرب ولا بذلك النبي بل نقول
إن الرب الذي خليفة نبيه أبو بكر ليس ربنا ولا ذلك النبي نبينا
“Sesungguhnya
kami tidak akan sepakat dengan Ahlussunnah tentang Allah, nabi, maupun Imam.
Karena sunni mengatakan: Tuhan kami adalah yang nabinya adalah Muhammad dan
khalifah setelahnya adalah Abu Bakr. Dan kami “Rafidhah” tidak akan beriman
dengan Tuhan itu begitupula dengan nabiNya. Karena Tuhan yang nabinya adalah
Muhammad dan khalifah nabinya adalah Abu Bakr adalah bukan Tuhan kami dan
begitu pula nabinya adalah bukan nabi kami” (Al-Anwar An-Nu’maniyyah milik
Ni’matullah Al-Jazairy 2/191)
Screenshotnya bisa
dilihat dengan seksama di bawah ini:
2- Adapun
perkataan Emilia: “Halamannya juga maximal 266, sementara mereka bilang itu ada
di halaman 278”.
Jawab: Maka saya kasih keterangan tambahan untuk
Emilia agar tsaqafahnya bertambah. Kan malu kalau “seorang tokoh” ternyata
“nuduh teriak nuduh”.
Bu, yang
namanya dalam bidang ilmu khususnya masalah kitab “kita sudah tahu bahwasanya
terkadang beda cetakan dan terbitan maka akan beda halaman”. Bukan berarti
tidak ada teks ataupun nashnya.
Yang anda
pakai wahai Emilia yang maksimal halamannya sampai hal. 266 itu adalah terbitan
“Daar Al-Qari’ Daar Al-Kufah cetakan pertama”. Dan teksnya ada pada hal. 191
pada jilid ke 2 (buku yang Emilia pakai sama dengan screen yang atas). Adapun yang anda katakan
bahwasanya itu adalah fitnah, maka anda salah. Justru teksnya memang ada pada hal. 278.
Lihat
screenshotnya disini:
3- Adapun
perkataan Emilia: “Babnya ga ada di kitab aslinya”.
Jawab: Maka
saya terangkan untuk tambahan bagi Emilia, “bahwasanya teks nash perkataan Ni’matullah
Al-Jazairi tersebut, terdapat pada bab Nuur Fii Haqiqah Diin Al-Imamiyyah jilid
ke 2 hal. 191 terbitan Daar Al-Qari Daar Al-Kufah ctakan pertama”.
Maka saya
sarankan untuk bu Emilia agar tidak melakukan “tuduh teriak tuduh”. Justru,
Emilia yang menuduh orang telah buat sebuah fitnah. Padahal, hal itu adalah sebuah
fakta dan bukan dusta.
Ternyata tokoh
syi’ah pandai juga dalam masalah “tuduh teriak tuduh”.
Semoga
pemaparan ini bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
-----
Ingin pahala jariyah yang terus mengalir? Mari bergabung untuk menyebarkan dakwah sunnah dan dan islam yang murni bersama Kajian Al-Amiry. Kirim donasi anda ke salah satu rekening di bawah ini:
- Bank BCA No Rek 3000573069 a/n: Muhammad Abdurrahman
- Bank BNI No Rek 0360066890 a/n: Muhammad Abdurrahman
Donasi yang diberikan akan digunakan untuk kelancaran dakwah kita bersama. Dan dukungan anda insya Allah akan semakin memperkuat dakwah sunnah di atas bumi Allah.
Nb: Mohon lakukan konfirmasi ke email: webkajianalamiry@gmail.com atau ke nomor 082282012864 jika bapak/ibu telah mengirimkan donasi.



Good Job Tadz..
BalasHapusSelalu berpegang teguh pada al qur'an dan hadits niscaya tidak akan sesat hidup didunia wa akhirat...
BalasHapus