Momen-Momen Romantis Aisyah Bersama Rasulullah
Aisyah radhiyallahu anha adalah istri Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam yang paling dicintai oleh beliau. Abdullah bin Amr
bin Al-Ash bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟
قَالَ:عَائِشَةُ. قُلْتُ: مِنَ الرِّجَالِ؟ قَالَ: أَبُوهَا
“Siapa orang yang paling engkau cintai? Maka Rasulullah
menjawab: ‘Aisyah’. Maka aku bertanya lagi: ‘Kalau dari kalangan lelaki?’
Beliau menjawab: ‘Ayahnya’ (Abu Bakr)” (HR. Bukhari Muslim)
Dan ada beberapa momen romantis antara Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam dan Aisyah radhiyallahu anha.
1- Salah satunya yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i
rahimahullah. Kisah ini diceritakan oleh Aisyah sendiri. Aisyah radhiyallahu
anha berkata:
دَخَلَ الْحَبَشَةُ الْمَسْجِدَ
يَلْعَبُونَ فَقَالَ لِي: يَا حُمَيْرَاءُ أَتُحِبِّينَ أَنْ تَنْظُرِي إِلَيْهِمْ
“Orang-orang Habasyah masuk ke dalam masjid dan mereka
bermain atraksi. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadaku:
“Wahai Humaira’[1] (Aisyah) apakah kamu mau melihat mereka?”
فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَقَامَ بِالْبَابِ
وَجِئْتُهُ فَوَضَعْتُ ذَقَنِي عَلَى عَاتِقَهُ فَأَسْنَدْتُ وَجْهِي إِلَى
خَدِّهِ
“Maka aku berkata: ‘Iya’. Maka beliau berdiri di pintu.
Dan aku mendatangi beliau kemudian aku letakkan daguku di atas bahunya. Dan aku
tempelkan wajahku ke pipinya”.
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: حَسْبُكِ. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ لَا تَعْجَلْ
Maka beliau berkata: ‘Sudah cukup melihatnya Aisyah?’ Maka aku berkata: ‘Wahai Rasulullah,
jangan terburu-buru’.
ثُمَّ قَالَ: «حَسْبُكِ» فَقُلْتُ: لَا
تَعْجَلْ يَا رَسُولَ اللهِ
“Maka beliau bersabda: ‘Sudah cukup melihatnya?’ Maka aku
katakan: ‘Jangan terburu-buru wahai Rasulullah”.
Aisyah berkata:
وَمَا لِي حُبُّ النَّظَرِ إِلَيْهِمْ،
وَلَكِنِّي أَحْبَبْتُ أَنْ يَبْلُغَ النِّسَاءَ مَقَامُهُ لِي وَمَكَانِي مِنْهُ
“Aku tidaklah mau melihat mereka. Akan tetapi aku mau
agar para wanita tahu kedudukan Rasulullah di sisiku dan kedudukan aku di sisi Rasulullah”
(HR. An-Nasa’i dan dishahihkan oleh Al-Albani)
2- Momen romantis lain antara Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam dan Aisyah adalah lomba lari.
Aisyah radhiyallahu anha berkata:
خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَأَنَا جَارِيَةٌ لَمْ أَحْمِلِ
اللَّحْمَ وَلَمْ أَبْدُنْ
“Aku keluar
bersama nabi shallallahu alaihi wa sallam di sebagian safar beliau. Dan aku
masih kecil yang belum gemuk”.
فَقَالَ لِلنَّاسِ: " تَقَدَّمُوا
" فَتَقَدَّمُوا، ثُمَّ قَالَ لِي: " تَعَالَيْ حَتَّى أُسَابِقَكِ
" فَسَابَقْتُهُ فَسَبَقْتُهُ، فَسَكَتَ عَنِّي
“Maka beliau berkata kepada orang-orang yang ikut safar:
‘Majulah dulan’. Maka mereka maju. Kemudian beliau berkata kepadaku: ‘Sinilah,
aku mau lomba lari denganmu’. Aisyah berkata: ‘Maka aku berlomba dengannya dan
aku yang menang. Dan beliau hanya terdiam’”.
حَتَّى إِذَا حَمَلْتُ اللَّحْمَ
وَبَدُنْتُ وَنَسِيتُ، خَرَجْتُ مَعَهُ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ، فَقَالَ لِلنَّاسِ:
" تَقَدَّمُوا " فَتَقَدَّمُوا
“Sampai aku mulai gemuk dan aku lupa bahwa aku sudah
mulai gemuk, aku keluar bersama beliau dalam sebuah safarnya. Maka beliau
berkata kepada orang-orang yang ikut safar: ‘Majulah duluan’. Maka merekapun
maju”.
ثُمَّ قَالَ: " تَعَالَيْ حَتَّى
أُسَابِقَكِ " فَسَابَقْتُهُ، فَسَبَقَنِي، فَجَعَلَ يَضْحَكُ، وَهُوَ
يَقُولُ: " هَذِهِ بِتِلْكَ
“Kemudian beliau berkata: ‘Sinilah, aku mau lomba lari
denganmu’. Aisyah berkata: ‘Maka aku lomba dengannya dan ternyata beliau yang
menang’. Maka beliau tertawa dan berkata: ‘Ini adalah pembalasan dari lomba
lari yang dulu’”. (HR. Ahmad)
Dan masya Allah, itulah keromantisan rumah tangga
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mari kita selalu melakukan hal-hal
yang romantis bersama istri kita seperti bercanda, bermain, dan berolahraga
yang membuat kecintaan antara suami dan istri semakin kuat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ لَهُوٍ يُكْرَهُ إِلَّا
مُلَاعَبَةَ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ
“Semua hal yang melalaikan maka dibenci kecuali: (salah
satunya)seorang suami bermain bersama istrinya” (HR. Thabrani)
Maka jadilah kita suami yang terbaik untuk istri.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ
“Sebaik-baik kalian adalah suami yang terbaik untuk
istrinya” (HR. Tirmidzi)
Semoga yang sedikit ini bermanfaat, wa shallallahu alaa
nabiyyinaa Muhammad.
Penulis:
Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
Artikel:
alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
----------


0 komentar:
Posting Komentar