Larangan Mencabut Uban
Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- melarang
ummatnya untuk mencabut uban-uban mereka. Dan Rasulullah -shallallahu alaihi wa
sallam- menjelaskan bahwa uban itu adalah cahaya bagi kaum muslimin di hari kiamat kelak.
Beliau bersabda:
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ، مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
“Janganlah kamu mencabut uban. Tidaklah seorang muslim memiliki uban
kecuali uban itu adalah cahaya baginya pada hari kiamat” (HR. Abu Daud No.
4202; Hasan Shahih)
Maka apa solusi bagi seseorang yang telah beruban untuk
menghilangkan ubannya?
Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- memberikan
solusi agar rambutnya dicat namun tidak boleh menggunakan warna hitam. Dan
mengecat rambut yang beruban adalah sunnah beliau yang dianjurkan untuk
dilakukan.
Beliau bersabda kepada Abu Quhafah (ayahnya Abu Bakr)
yang mana beliau telah memiliki banyak uban di rambut dan janggutnya:
غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ،
وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ
“Rubahlah warna
uban ini dengan warna lain namun jauhilah warna hitam.” (HR. Muslim No. 2102)
Dan dalam riwayat lain, beliau bersabda:
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ
الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ، كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ، لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ
الْجَنَّةِ
“Akan ada sebuah kaum di akhir zaman yang mewarnai rambut mereka
dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka tidak akan mencium wanginya
surga” (HR. Abu Daud No. 4212; Shahih)
Dan bahkan membiarkan uban tumbuh seperti itu saja tanpa
dirubah warnya adalah perbuatan yang dimakruhkan. Rasulullah -shallallahu
alaihi wa sallam bersabda-:
إِنَّ اليَهُودَ، وَالنَّصَارَى لاَ
يَصْبُغُونَ، فَخَالِفُوهُمْ
“Sesungguhnya
orang-orang yahudi dan nashrani tidak merubah warna uban mereka, maka
selisihilah mereka” (HR. Bukhari No. 3462 dan Muslim No. 2103)
Sehingga mencabut uban telah dilarang oleh agama islam dan hukumnya adalah makruh. Sehingga yang
dianjurkan adalah mewarnai uban dengan warna selain warna hitam. Allahu a’lam
bis showab.
Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net
(Kajian Al-Amiry)
-----
Ingin
pahala jariyah? Dukung pengembangan dakwah Kajian Al-Amiry melalui:
BNI Syariah: 0605588960 a.n Yayasan Kajian Al
Amiry (Kode bank: 009)
Anda
diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel
yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.

0 komentar:
Posting Komentar