Syariat islam adalah syariat yang sangat mulia, bukan
untuk guyonan atau bahan celaan. Dan di antara bentuk syariat yang beberapa
kali telah direndahkan atau bahkan dihinakan adalah hijab syari terlebih jika
sang muslimah menyempurnakannya dengan memakai cadar.
Allah ta’ala mengancam keras orang-orang yang masih
sering mencela syariat Allah atau mencela orang yang bersungguh-sungguh
menjalankan sunnah nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan firmanNya:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ
إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ
كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ * لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? * Tidak
usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah kamu beriman.” (QS. At-Taubah
65-66)
Ayat di atas memiliki sababun nuzul, yaitu seseorang dari
kelompok kaum muslimin mencela rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para
sahabatnya ketika perang Tabuk. Maka seketika itu, Allah hukumi dia telah kafir
dan murtad.
عن عبد الله بن عمر قال: قال رجل في
غزوة تبوك في مجلس: ما رأينا مثل قرائنا هؤلاء، أرغبَ بطونًا، ولا أكذبَ ألسنًا،
ولا أجبن عند اللقاء! فقال رجل في المجلس: كذبتَ، ولكنك منافق! لأخبرن رسول الله
صلى الله عليه وسلم، فبلغ ذلك النبي صلى الله عليه وسلم ونزل القرآن. قال عبد الله
بن عمر: فأنا رأيته متعلقًا بحَقَب ناقة رسول الله صلى الله عليه وسلم تَنْكُبه
الحجارة، وهو يقول: "يا رسول الله، إنما كنا نخوض ونلعب! "، ورسول الله
صلى الله عليه وسلم يقول: (أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤن لا تعتذروا قد كفرتم
بعد إيمانكم)
Dari Abdullah bin Umar, beliau berkata: “Seseorang pada
perang Tabuk berkata di sebuah majlis: ‘Kami tidak pernah melihat orang-orang
seperti qari kami. Kerjaan mereka hanyalah mengenyangkan perut dan lisan mereka
adalah yang paling dusta serta mereka adalah orang yang paling pengecut ketika
berperang’. Maka seseorang langsung berkata di majlis tersebut: ‘Engkau telah
berdusta. Sesungguhnya engkau adalah orang munafik! Aku akan kabarkan hal ini
kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam’. Maka sampailah berita ini
kepada Rasulullah dan ayat Al-Quran pun turun (ayat yang telah kita sebutkan di
atas). Abdullah bin Umar berkata: Maka aku melihat orang yang mencela tadi
bergelantungan di kaki unta Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang
berjalan dan menabrak bebatuan (karena ingin minta maaf). Dan dia berkata: ‘Wahai
Rasulullah sesungguhnya kami hanya bercanda dan bermain-main saja’. Maka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: ‘Apakah dengan Allah dan
ayat-ayatNya serta RasulNya kalian membuat celaan? Janganlah kamu minta maaf,
sesungguhnya engkau telah kufur setelah keimanan” (Tafsir Ath-Thabari 14/334
dengan sanad yang shahih)
Al-Lajnah Ad-Daimah (Komite Tetap Penelitian dan
Penerbitan Fatwa) Saudi Arabia ditanya:
ما هو حكم من يستهزئ بمن ترتدي الحجاب الشرعي،
ويصفها: بأنها عفريتة أو أنها خيمة متحركة، وغير ذلك من ألفاظ الاستهزاء؟
“Apa hukum orang yang menghina wanita yang memakai hijab syar’i
dan mensifatinya dengan wanita ifrit (syaithan wanita) atau dengan kemah yang
bergerak, atau dengan lafadz-lafadz hinaan lainnya?”
Para ulama dari Al-Lajnah Ad-Daimah menjawab:
من يستهزئ بالمسلمة أو المسلم من أجل
تمسكه بالشريعة الإسلامية فهو كافر، سواء كان ذلك في احتجاب المسلمة احتجابا شرعيا
أم في غيره
“Barangsiapa yang mencela seorang wanita muslimah atau lelaki
muslim karena mereka menjalankan syariat islam, maka dia telah kafir. Sama saja
dia menghina seorang muslimah memakai hijab syar’i atau karena menjalankan
syariat yang lain” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 2/25)
Maka untuk orang yang lisannya masih ringan sekali dalam
mencela syariat Allah atau menghina orang yang menjalankan syariatNya agar
pintar-pintar menjaga lisan dengan baik, karena efek yang terjadi adalah
kekufuran.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat, wa shallallahu alaa
nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
----------
Kesempatan bagi anda untuk mendapatkan amal jariyah. Dukung media ilmu ustadz Al-Amiry dengan mengirimkan donasi ke salah satu rekening di bawah ini:
- BNI Syariah 0360066890 a.n Muhammad Abdurrahman
- BSM (Mandiri Syariah) 7108850811 a.n Muhammad Abdurrahman
- BCA 3000712298 a.n Muhammad Abdurrahman
(Rekening khusus operasional dan media dakwah).
Informasi: 0821 2121 2982 / 0821 8056 9933
Atas partisipasi dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. Jazakumullah khairal jazaa'.
0 komentar:
Posting Komentar