Kesurupan Di Bulan Ramadhan, Syaithan Benar Dibelenggu?
Di bulan Ramadhan memang ada kejadian kesurupan,
seseorang dirasuki oleh syaithan, dan saya pernah melihat hal itu. Namun pertanyaannya,
bukankah syaithan dibelenggu oleh Allah ketika bulan Ramadhan? Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda:
إذا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ،
وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِين
“Jika
bulan Ramadhan telah tiba, maka dibukakanlah pintu-pintu surga dan ditutuplah
pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah syaithan” (HR. Bukhari no. 3277 dan
Muslim no. 1079)
Maka
bagaimana dengan kejadian kesurupan di bulan Ramadhan? Bagaimana cara menyikapi
hadits di atas?
1- Bahwa
yang dimaksud dari hadits di atas adalah gembong-gembongnya syaithan (pemuka
syaithan) dan bukan kroconya syaithan. Hal itu sebagaimana yang ditafsirkan
oleh riwayat lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَتَاكُمْ
رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ،
تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ،
وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah dating
kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Yang mana Allah telah mewajibkan
kepada kalian untuk berpuasa di dalamnya. Ketika itu dibukakan pintu langit dan
ditutup pintu neraka. Dan dibelenggu
pemuka-pemuka syaithan. Allah memiliki sebuah malam pada Ramadhan yang
lebih baik dari 10 bulan. Barangsiapa yang dicegah dari kebaikannya maka dia
benar-benar dicegah dari kebaikan” (HR. An-Nasai no. 2106)
Jadi
syaithan di bulan Ramadhan masih ada yang berkeliaran, namun tidak sehebat di
bulan-bulan lainnya. Namun syaithan yang merasuki manusia adalah kroconya
syaithan, sehingga tipu dayanya tidak sehebat di bulan-bulan selain Ramadhan.
2-
Rasulullah sendiri pernah menyatakan bahwa ada syaithan yang berkeliaran di
bulan Ramadhan. Yaitu kisah Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang menjaga zakat
fitri kaum muslimin, dan dicuri oleh syaithan. Simak kisah hadits di bawah ini
dengan teliti dari awal hingga akhir:
عن أبي هريرة
رضي الله عنه، قال: وكلني رسول الله صلى الله عليه وسلم بحفظ زكاة رمضان، فأتاني
آت فجعل يحثو من الطعام فأخذته، وقلت: والله لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه
وسلم، قال: إني محتاج، وعلي عيال ولي حاجة شديدة، قال: فخليت عنه، فأصبحت، فقال
النبي صلى الله عليه وسلم: يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك البارحة، قال: قلت: يا رسول
الله، شكا حاجة شديدة، وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله، قال: أما إنه قد كذبك،
وسيعود، فعرفت أنه سيعود، لقول رسول الله صلى الله عليه وسلم إنه سيعود، فرصدته،
فجاء يحثو من الطعام، فأخذته، فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم،
قال: دعني فإني محتاج وعلي عيال، لا أعود، فرحمته، فخليت سبيله، فأصبحت، فقال لي
رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك، قلت: يا رسول الله شكا
حاجة شديدة، وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله، قال: أما إنه قد كذبك وسيعود، فرصدته
الثالثة، فجاء يحثو من الطعام، فأخذته، فقلت: لأرفعنك إلى رسول الله، وهذا آخر
ثلاث مرات، أنك تزعم لا تعود، ثم تعود قال: دعني أعلمك كلمات ينفعك الله بها، قلت:
ما هو؟ قال: إذا أويت إلى فراشك، فاقرأ آية الكرسي: {الله لا إله إلا هو الحي
القيوم}، حتى تختم الآية، فإنك لن يزال عليك من الله حافظ، ولا يقربنك شيطان حتى
تصبح، فخليت سبيله، فأصبحت فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما فعل أسيرك
البارحة، قلت: يا رسول الله، زعم أنه يعلمني كلمات ينفعني الله بها، فخليت سبيله،
قال: ما هي، قلت: قال لي: إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي من أولها حتى تختم
الآية: {الله لا إله إلا هو الحي القيوم}، وقال لي: لن يزال عليك من الله حافظ، ولا
يقربك شيطان حتى تصبح - وكانوا أحرص شيء على الخير - فقال النبي صلى الله عليه
وسلم: أما إنه قد صدقك وهو كذوب، تعلم من تخاطب منذ ثلاث ليال يا أبا هريرة، قال:
لا، قال: ذاك شيطان
Dari Abu
Hurairah -radhiyallahu anhu-, beliau berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wa
sallam- telah menjadikan aku wakil untuk menjaga makanan zakat ramadhan (zakat
fithri). Maka ada yang mendatangiku dan dia mencuri makanan, kemudian aku
tangkap dia. Dan aku berkata: “Aku akan
angkat perkaramu kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-. Maka dia
berkata: “Sesungguhnya aku adalah orang yang membutuhkan, dan aku memiliki
keluarga dan kebutuhan yang mendesak”. Maka aku lepaskan dia. Dan di pagi hari,
Nabi -shallallahu alaihi wa sallam- bertanya: “Wahai Abu Hurairah, apa yang
dilakukan oleh tawananmu semalam?” (Rasulullah mengetahui perkara ini karena
wahyu). Maka aku berkata: “Wahai Rasulullah, dia mengeluh akan kebutuhan yang
mendesak dan tanggungan keluarga, maka aku mengasihaninya dan aku biarkan dia
pergi”. Rasulullah pun bersabda: “Sesungguhnya dia berdusta kepadamu dan dia
akan mengulanginya lagi”. Maka aku pun mengetahui bahwasanya dia akan kembali
karena sabda Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- yang mengabarkan bahwa
dia akan kembali. Maka aku pun berjaga-jaga di malam hari, ternyata dia datang
dan kembali mencuri makanan, maka aku tangkap dia. Maka aku berkata: “Aku akan
angkat perkaramu kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-“. Maka dia
berkata: “Bebaskan aku, aku adalah orang yang membutuhkan dan aku memiliki keluarga. Aku tidak akan
mengulanginya kembali”. Maka aku pun kembali mengasihaninya dan aku
membebaskannya. Dan di pagi hari Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-
bersabda: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku
berkata: “Wahai Rasulullah, dia mengeluh akan kebutuhan yang mendesak dan
kebutuhan keluarga. Maka aku mengasihaninya dan aku pun membebaskannya”. Maka
Rasulullah pun bersabda: “Dia telah berdusta kembali kepadamu dan dia akan
mengulanginya”. Maka akupun berjaga-jaga untuk yang ketiga kalinya dan ternyata
dia datang kembali dan mencuri makanan. Maka aku tangkap dia, dan aku berkata:
“Aku akan mengangkat perkaramu kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa
sallam-, dan yang ketiga kali ini adalah yang terakhir bagimu. Engkau telah
berjanji untuk tidak mengulanginya ternyata engkau pun kembali mengulanginya”.
Dia pun langsung berkata: “Biarkan aku memberitahumu beberapa kalimat yang mana
Allah akan memberimu manfaat dengan kalimat-kalimat itu”. Maka aku bertanya:
“Apa itu?” Diapun berkata: “Jika engkau telah beranjak menuju kasurmu, maka
bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyuum’ hingga engkau
menyelesaikan ayat itu. Maka engkau akan terus dilindungi oleh penjaga dari
Allah. Dan syaithan tidak bisa mendekatimu hingga pagi hari”. Maka aku pun
membebaskannya. Dan ketika di pagi hari, Rasulullah bersabda: “Apa yang
dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, dia
memberitahu kepadaku beberapa kalimat yang mana Allah akan memberikan manfaat
untukku dengan kalimat tersebut. Kemudian aku membebaskannya”. Rasulullah
berkata: “Kalimat apa itu?” Aku berkata: “Dia berkata kepadaku: Jika engkau
telah beranjak menuju kasurmu maka bacalah ayat kursi dari awal sampai engkau
menyelesaikan ayat tersebut, ‘Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyuum’.
Dan dia melanjutkan: Engkau akan selalu memiliki penjaga dari Allah. Dan
syaithan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari”. Maka nabi -shallallahu
alaihi wa sallam- bersabda: “Ketahuilah bahwasanya dia jujur kepadamu dalam
masalah itu saja, namun aslinya dia adalah pendusta (selalu berdusta). Apakah
engkau tahu siapa yang engkau ajak biacara selama tiga malam terakhir wahai Abu
Hurairah?” Aku berkata: “Tidak tahu”. Rasulullah bersabda: “Dia adalah syaithan”. (HR. Bukhari no. 2311)
Maka dapat
kita simpulkan pada pembahasan ini, bahwa sebagian syaithan masih berkeliaran
di bulan Ramadhan. Maka dari itu masih ada kemaksiatan dan kejahatan di bulan Ramadhan
walau tidak seramai di bulan-bulan lainnya karena pemuka-pemuka syaithan
dibelenggu di bulan Ramadhan.
Semoga
yang sedikit ini bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis:
Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
Artikel:
alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
----------


0 komentar:
Posting Komentar