Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Minggu, 31 Mei 2020

Alam Jin #2: Makanan Jin Dan Minumannya

Perlu kita ketahui bersama bahwa jin juga seperti manusia dalam kebutuhan makanan dan minuman begitu pula kebutuhan akan hal syahwat. Dan hal itu banyak bukti-bukti berupa dalil yang menyatakan hal tersebut. Di antaranya adalah:

1. Perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk mengucapkan bismillah sebelum makan.

Dalam sebuah hadits, Umar bin Abi Salamah radhiyallahu anhu berkata:

كُنْتُ غُلاَمًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلاَمُ،  سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

“Ketika itu aku masih anak-anak di asuhannya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dan tanganku sering melayang-layang ketika makan di nampan[1]. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Wahai anak kecil, ucapkanlah bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah yang ada di hadapanmu” (HR. Bukhari Muslim)

Kenapa mengucapkan bismillah? Agar jin tidak ikut makan bersama kita. Hal itu sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

“Jika seseorang memasuki rumahnya dan dia menyebut nama Allah ketika masuk rumah dan ketika hendak makan, maka syaithan akan mengatakan untuk kawan-kawannya: “Kalian tidak mendapati tempat bermalam dan makanan.” Dan jika dia hendak masuk ke dalam rumahnya namun tidak menyebut nama Allah, maka syaithan berkata: “Kalian mendapati tempat bermalam.” Dan jika ia tidak menyebutkan nama Allah ketika hendak makan, maka syaithan akan berkata: “Kalian mendapati tempat bermalam dan makanan” (HR. Muslim no. 2018)

2. Syaithan makan dengan tangan kirinya

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَأْكُلُوا بِالشِّمَالِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِالشِّمَالِ

“Janganlah kalian makan dengan tangan kiri, karena sesungguhnya syaithan makan dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2019)

3. Jin, makan tulang dan kotoran

Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

لاَ تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ، وَلاَ بِالْعِظَامِ، فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ الْجِنِّ

“Janganlah kalian istinja’ dengan kotoran ataupun tulang, sungguh keduanya adalah bekal makanan saudara kalian dari bangsa jin” (HR. Tirmidzi no. 18; shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-Albani)

4. Kisah jin yang mau ikut makan bersama Rasulullah dan para sahabat.

كُنَّا إِذَا حَضَرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا لَمْ نَضَعْ أَيْدِيَنَا حَتَّى يَبْدَأَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعَ يَدَهُ، وَإِنَّا حَضَرْنَا مَعَهُ مَرَّةً طَعَامًا، فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ كَأَنَّهَا تُدْفَعُ، فَذَهَبَتْ لِتَضَعَ يَدَهَا فِي الطَّعَامِ، فَأَخَذَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهَا، ثُمَّ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ كَأَنَّمَا يُدْفَعُ فَأَخَذَ بِيَدِهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ  الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لَا يُذْكَرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ، وَإِنَّهُ جَاءَ بِهَذِهِ الْجَارِيَةِ لِيَسْتَحِلَّ بِهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا، فَجَاءَ بِهَذَا الْأَعْرَابِيِّ لِيَسْتَحِلَّ بِهِ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ يَدَهُ فِي يَدِي مَعَ يَدِهَا

“Kami jika ikut menghadiri makan-makan bersama Rasulullah, maka kami tidak akan meletakkan tangan kami pada makanan sampai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang memulai meletakkan tangan beliau pada makanan. Dan suatu ketika, kami pernah menghadiri acara makan (bersama Rasulullah), tiba-tiba ada seorang anak perempunan datang seperti didorong keras dengan tujuan untuk meletakkan tangannya pada makanan. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menahan tangannya. Kemudian datanglah orang Arab badui seakan-akan dia didorong keras, maka Rasulullah juga menahan tangannya. Dan beliau bersabda: ‘Sesungguhnya syaithan, dapat memakan makanan yang tidak disebutkan nama Allah. Dan syaithanpun membawa anak perempuan ini agar syaithan bisa makan, maka aku tahan tangannya. Kemudian syaithan membawa arab badui ini, untuk bisa makan pula. Maka aku tahan tangannya. Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, sesungguhnya tangan arab badui ada di tanganku bersama tangan anak perempuan ini” (HR. Muslim no. 2017)

Sehingga syaithan bisa makan dan minum seperti halnya manusia. Allahu a’lam, semoga bermanfaat.

Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.

Abdurrahman Al-Amiry

Artikel: alamiry.net
----------
Kesempatan bagi anda untuk mendapatkan amal jariyah. Dukung media ilmu ustadz Al-Amiry dengan mengirimkan donasi ke salah satu rekening di bawah ini:

BSM (Mandiri Syariah) 7108850811 a.n Muhammad Abdurrahman 

BCA 3000712298 a.n Muhammad Abdurrahman

Rekening ini khusus untuk media ilmu dan dakwah ustadz Al-Amiry.


[1] Bergerak-gerak untuk mengambil makanan yang bukan di hadapannya

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com