Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Senin, 12 Agustus 2024

Fiqh [1]: Thaharah Dan Pentingnya Bersuci

Definisi Thaharah dan Kepentingannya
 
Thaharah secara bahasa: berarti kebersihan dan terbebas dari kotoran atau najis yang bersifat fisik, seperti kotoran dari air seni dan lainnya, serta yang bersifat maknawi seperti dosa dan maksiat.

Thaharah secara syari'at: adalah menghilangkan apa yang mencegah shalat, baik itu hadas atau najis dengan air [atau yang lainnya] atau menghilangkan hukumnya dengan tanah (Al-Mughni oleh Ibn Qudamah 1/12, Th. Hajr).

Hukum Thaharah: Menghilangkan najis dan membersihkannya adalah wajib jika diingat dan mampu.
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

{وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ}

"Dan pakaianmu bersihkanlah." (QS. Al-Muddatstsir: 4).
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

{أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ}

"Bahwa bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, orang-orang yang beriktikaf, dan orang-orang yang ruku dan sujud." (QS. Al-Baqarah: 125).
 
Adapun thaharah dari hadas, maka wajib untuk membolehkan shalat, sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

«لا تقبل صلاة بغير طهور»

"Shalat tidak diterima tanpa bersuci." (HR. Muslim No. 224).
 
Kenapa Thaharah (bersuci) sangat penting dalam agama islam?
 
1. Syarat Sah Shalat: Thaharah adalah syarat sahnya shalat seorang hamba. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

«لا تقبل صلاة من أحدث حتى يتوضأ»

"Shalat tidak diterima dari orang yang berhadas hingga ia berwudhu." (HR. Bukhari No. 135; Muslim No. 225).
 
Melaksanakan shalat dengan bersuci adalah bentuk penghormatan kepada Allah, dan hadas serta junub—meskipun bukan najis yang terlihat—merupakan najis maknawi yang menyebabkan kebencian terhadap apa yang mengandungnya. Oleh karena itu, keberadaan hadas atau junub mengganggu penghormatan dan bertentangan dengan prinsip kebersihan.
 
2. Allah memuji orang yang bersuci: Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuji orang-orang yang bersuci, sebagaimana firman-Nya:

{إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ}

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 22).
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

{فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ}

"Di dalamnya ada orang-orang yang suka membersihkan diri, dan Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri." (QS. At-Taubah: 108).
 
3. Sebab Azab di Kubur: Kurangnya perhatian dalam menjaga kebersihan dari najis adalah salah satu sebab azab di kubur. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:

«إنهما يعذبان، وما يعذبان في كبير، أما هذا فكان لا يستنزه من بوله»

"Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, dan mereka disiksa bukan karena dosa besar. Adapun salah satunya, dia tidak menjaga dirinya dari air seninya...." (HR. Abu Dawud No. 20; An-Nasa'i No. 31-2069; Ibnu Majah No. 347 dengan sanad yang shahih).
 
Jenis-Jenis Thaharah
 
Para ulama membagi thaharah secara syar'i menjadi dua jenis:
 
1. Thaharah Hakiki: yaitu bersuci dari kotoran (najis), baik yang ada pada badan, pakaian, maupun tempat.
 
2. Thaharah Hukmi: yaitu bersuci dari hadas, yang khusus berhubungan dengan badan. Jenis thaharah ini terbagi menjadi tiga:
 
            1. Thaharah Kubro: yaitu mandi besar (ghusl).
            2. Thaharah Shughro: yaitu wudhu.
            3. Pengganti keduanya ketika tidak memungkinkan: yaitu tayammum.

Shahih Fiqh As-Sunnah

Abdurrahman Al-Amiry
Senin, 12/08/24 di Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com