Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Minggu, 18 Agustus 2024

Firqah Syi'ah [3]: Nama-Nama Syiah
Nama-Nama Syiah
 
1. Syiah: Ini adalah nama yang paling terkenal di antara mereka dan mencakup semua kelompok mereka. Tidak ada perselisihan di antara para ulama dalam penggunaan nama ini sebagai nama resmi mereka.
 
2. Rafidhah: Nama ini digunakan oleh sebagian ulama untuk merujuk kepada seluruh kelompok Syiah.
 
3. Zaidiyah: Ini adalah nama yang digunakan oleh sebagian orang untuk merujuk kepada seluruh kelompok Syiah. (Al-Adyaan Wa Al-Firaq Wa Al-Madzahib Al-Mu'ashirah hlm. 146)
 
Ketiga nama ini ditemukan dalam tulisan beberapa ulama tentang kelompok Syiah, dan setiap ulama memilih nama yang digunakan berdasarkan pandangannya sendiri, bukan berdasarkan kesepakatan atau urutan tertentu. Faktanya, penggunaan nama Rafidhah untuk merujuk kepada seluruh Syiah, termasuk beberapa kelompok seperti Zaidiyah yang muncul pada akhir abad pertama Hijriyah, tidaklah tepat.
 
Nama ini—Rafidhah—berasal dari ucapan Zaid bin Ali kepada sebagian pengikut Syiah:
 
رفضتموني
 
"Kalian telah menolak aku." (Al-Adyaan Wa Al-Firaq Wa Al-Madzahib Al-Mu'ashirah hlm. 146)
 
Ini bukan berarti rafidhah tidak memiliki keyakinan penolakan (rafdh) sebelumnya, mereka memang Rāfidhah, karena mereka meminta Zaid untuk menjadi seperti mereka, namun Zaid menolak. Namun, nama ini belum digunakan untuk mereka sebelumnya, yang berarti bahwa kelompok Syiah sudah ada sebelum Zaid dengan nama-nama lain, sebagaimana akan dijelaskan nanti.  Sehingga keyakinan rafidhah sudah ada pada mereka, namun mereka belum disebut rafidhah kecuali setelah Zaid bin Ali mengucapkan hal tersebut.
 
Penggunaan nama Zaidiyah untuk merujuk kepada seluruh kelompok Syiah juga kurang tepat. (Al-Adyaan Wa Al-Firaq Wa Al-Madzahib Al-Mu'ashirah hlm. 146)
 
Selain itu, Zaidiyah tidak sejalan dengan semua pandangan ekstrim dalam Syiah, dan ada perbedaan besar di antara mereka, sebagaimana disebutkan oleh Al-Baghdadi. Hal ini terlihat dari sikap Zaid sendiri yang tidak menolak kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, serta tidak mencaci mereka.
 
Dari sini, jelas bahwa penggunaan nama Syiah untuk semua kelompok dalam Syiah tidak menjadi masalah jika dianggap sebagai nama umum, terlepas dari apakah nama itu benar-benar mencerminkan keyakinan mereka atau tidak. Sebab, nama bisa saja diberikan oleh kaum Muslimin, tetapi pemilik nama tersebut mungkin tidak sesuai dengan makna aslinya. Nama-nama tidak selalu mencerminkan realitas yang sebenarnya.
 
Kelompok-Kelompok Syi'ah
 
Syiah terbagi menjadi banyak kelompok, yang menurut beberapa ulama mencapai sekitar tujuh puluh kelompok. (Mukhtashar Al-Tuhfah Al-Ithna 'Asyariyah, bagian pertama dari kitab)
 
Dengan mempelajari kelompok-kelompok ini, dapat diketahui bahwa di antara mereka ada yang ekstrem hingga keluar dari Islam meskipun mereka mengaku Muslim dan mengaku sebagai bagian dari Syiah, dan ada juga yang tidak se-ekstrem itu. Kita akan membatasi pembahasan pada empat kelompok yang memiliki peran penting dalam dunia Islam, yaitu:
 
1.    Saba'iyah
2.    Kaisaniyah
3.    Zaidiyah
4.    Rafidhah
 
Rafidhah Itsna Asyariyah (Syiah Dua Belas Imam) adalah kelompok yang paling menonjol dalam Syiah di zaman kita sekarang.
 
Sebelum masuk ke dalam rincian kelompok-kelompok ini, kita akan menjelaskan alasan mengapa Syiah terpecah menjadi begitu banyak kelompok, serta alasan mengapa para ulama berbeda pendapat tentang jumlah kelompok Syiah.
 
Sebab Terpecahnya Syiah
 
Sangat wajar terjadi perbedaan di antara kelompok Syiah, seperti halnya dengan kelompok-kelompok lain dari pengikut hawa nafsu. Selama mereka telah menyimpang dari jalan yang diridhoi oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya, dan hanya bergantung pada akal dan keinginan mereka sendiri, kita pasti akan melihat adanya perpecahan, terutama ketika perbedaan itu memang diinginkan oleh mereka sendiri.
 
Selain itu, ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab perpecahan Syiah, baik yang terlihat jelas maupun yang tersembunyi. Di antaranya adalah:
 
Pertama: Perbedaan dalam pandangan mereka terhadap paham Syiah.
 
Ada yang bersikap ekstrem dengan memberikan penghormatan berlebihan dan sanjungan kepada para imam, serta memberikan hinaan dan caci maki yang sangat buruk kepada mereka yang tidak sependapat, bahkan sampai mengkafirkan mereka. Sikap ini menciptakan jurang perbedaan pandangan yang dalam. Di sisi lain, ada yang bersikap lebih moderat dan tidak menganggap orang yang berbeda pendapat dengan mereka sebagai kafir, meskipun mereka menganggapnya salah.
 
Kedua: Perbedaan dalam menentukan siapa yang menjadi imam dari keturunan Ali.
 
Sebagian mengatakan ini, sebagian lagi mengatakan itu, seperti yang akan terlihat dalam kajian kita tentang kelompok Itsna Asyariyah, Zaidiyah, Nushairiyah, dan Bathiniyah dalam menentukan imam dan urutan mereka.
 
Ketiga: Syiah menjadi alat bagi siapa saja yang memiliki kepentingan pribadi.
 
Ketika Syiah menjadi jalan bagi mereka yang memiliki kepentingan pribadi, seperti ambisi kekuasaan, balas dendam, atau keinginan untuk dikenal, orang-orang ini menciptakan perpecahan besar di kalangan Syiah dengan berpura-pura menjadi pendukung Ahlul Bait, lalu mulai mengejar tujuan mereka. Misalnya, Bathiniyah masuk melalui mereka, Mukhtar memimpin melalui mereka, dan masih banyak contoh lainnya.
 
Jumlah Kelompok Syiah:
 
Seperti halnya para ulama yang berbeda pendapat mengenai jumlah kelompok dalam berbagai aliran, kita juga menemukan perbedaan dalam menentukan jumlah kelompok Syiah. Al-Asy'ari, misalnya, menyebutkan bahwa ada tiga kelompok utama dalam Syiah, sementara yang lainnya adalah cabang dari kelompok tersebut. (Maqalat al-Islamiyyin 1/65)
 
Di sisi lain, Al-Baghdadi, yang menyebut Syiah sebagai "Rafidhah"—termasuk di dalamnya Saba'iyah dan Zaidiyah—mengklasifikasikan mereka menjadi empat kelompok utama, dan sisanya adalah cabang dari kelompok-kelompok tersebut. (Al-Farq bayn al-Firaq hlm. 21)
 
Al-Syahrastani menghitung lima kelompok utama, sementara yang lainnya adalah cabang dari kelompok-kelompok tersebut. (Al-Milal wa al-Nihal 1/147)
 
Beberapa ulama lainnya menghitung jumlah kelompok Syiah jauh lebih banyak dari yang disebutkan di atas, seperti yang telah kita sampaikan sebelumnya. Namun, yang paling mendekati kebenaran adalah menyebut bahwa dua kelompok terbesar dan paling berpengaruh yang masih ada dalam dunia Islam hingga saat ini adalah kelompok Imamiyah Rafidhah dan Zaidiyah.
 
Mengapa Para Ulama Tidak Sepakat tentang Jumlah Kelompok Syiah?
 
Seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, paham Syiah menarik banyak orang yang mengikuti hawa nafsu dan kepentingan pribadi. Mereka mulai memasukkan ke dalam Islam hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, tetapi lebih sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Akibatnya, mereka menambahkan ide-ide baru ke dalam paham Syiah yang memperbanyak perpecahan di antara orang-orang yang mengaku sebagai Syiah.
 
Banyaknya kelompok dan kemunculan yang terus-menerus ini membuat para ulama sulit mencapai kesepakatan tentang jumlah mereka. Oleh karena itu, para ulama yang mempelajari perbedaan aliran mencatat jumlah kelompok Syiah yang mereka ketahui, sehingga jumlah mereka tidak konsisten karena ide-ide Syiah terus berkembang dan berubah.
 
Selain itu, perbedaan geografis antara para ulama, serta banyaknya kemunculan kelompok Syiah secara berturut-turut, membuat para ulama kesulitan untuk mengikuti dan mencatat perkembangan mereka. Bahkan, banyak dari kelompok-kelompok ini yang berusaha mengalihkan perhatian orang dari mereka dengan menciptakan kebingungan, agar gerakan mereka yang mencurigakan tidak diselidiki atau diawasi, sehingga mereka dapat melaksanakan tujuan mereka dengan tenang tanpa disadari oleh orang lain.
 
Selain itu, kebingungan juga terjadi dalam cara mereka mencetak buku-buku mereka, di mana seseorang sulit menemukan informasi yang ingin dicatat karena perbedaan besar antara edisi-edisi dari satu buku yang sama, serta perbedaan nomor halaman.

Tag: Mausu'ah Al-Firaq

Abdurrahman Al-Amiry

Ahad, 18 Agustus 2024, di Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com