Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Rabu, 21 Agustus 2024

Sirah Nabawiyyah [3]: Di Atas Bukit Shafa
 
Di Atas Bukit Shafa
 
Di tengah-tengah peristiwa ini, turunlah juga firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
 
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
 
"Maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik." (Al-Hijr: 94).
 
Suatu hari, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam naik ke atas Bukit Shafa, kemudian berdiri di atas batu yang paling tinggi dan berseru:
 
يَا صَبَاحَاهْ
 
"Ya sabahah!"
 
Seruan ini adalah tanda peringatan yang biasa digunakan untuk memberi tahu tentang serangan tentara atau peristiwa besar yang akan terjadi.
 
Rasulullah kemudian memanggil suku-suku Quraisy, menyeru mereka satu per satu: "Wahai Bani Fihr! Wahai Bani Adi! Wahai Bani Fulan! Wahai Bani Fulan! Wahai Bani Abdu Manaf! Wahai Bani Abdul Muththalib!"
 
Ketika mereka mendengar seruan itu, mereka bertanya,
 
مَن هَذَا الَّذِي يَهْتِفُ؟
 
"Siapa yang memanggil ini?"
 
قَالُوا: مُحَمَّد
 
"Itu Muhammad."
 
Orang-orang pun segera mendatangi beliau. Bahkan, jika ada yang tidak bisa keluar, mereka mengutus seseorang untuk melihat apa yang terjadi.
 
Setelah mereka berkumpul, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata:
 
أَرَأَيْتَكُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا بِالْوَادِي بِسَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ، تُرِيدُ أَنْ تُغِيرَ عَلَيْكُمْ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ؟
 
"Bagaimana menurut kalian jika aku memberitahu bahwa ada pasukan berkuda di lembah ini, di kaki gunung ini, yang hendak menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?"
 
Mereka menjawab:
 
نَعَمْ. مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبًا، مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ إِلَّا صِدْقًا
 
"Ya, kami belum pernah menemukanmu berdusta, kami hanya mengenalmu sebagai orang yang jujur."
 
Kemudian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
 
فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ. إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَمَثَلِ رَجُلٍ رَأَى الْعَدُوَّ فَانْطَلَقَ يَرْبَأُ أَهْلَهُ - أَيْ يَتَطَلَّعُ وَيَنْظُرُ لَهُمْ مِنْ مَكَانٍ مُرْتَفِعٍ لِئَلَّا يَدْهَمَهُمُ الْعَدُوُّ - فَخَشِيَ أَنْ يَسْبِقُوهُ، فَجَعَلَ يُنَادِي يَا صَبَاحَاهْ
 
"Maka sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum datangnya azab yang sangat keras. Perumpamaanku dengan kalian seperti seorang laki-laki yang melihat musuh, lalu ia pergi memberi tahu keluarganya—yaitu ia mengawasi mereka dari tempat yang tinggi agar musuh tidak menyerang mereka tiba-tiba—dan ia takut jika mereka mendahuluinya, maka ia pun terus meneriakkan 'Ya sabahah!'"
 
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian mengajak mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Beliau menjelaskan bahwa kalimat ini adalah kunci keselamatan di dunia dan jalan menuju kebahagiaan di akhirat. Beliau juga memperingatkan mereka tentang azab Allah jika mereka tetap dalam kemusyrikan dan tidak beriman kepada apa yang beliau bawa dari Allah. Meskipun beliau adalah seorang rasul, beliau menekankan bahwa beliau tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab atau melindungi mereka dari murka Allah.
 
Beliau kemudian memberikan peringatan umum dan khusus, seraya berkata:
 
يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ، اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ اللهِ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا، وَلَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا.
 
"Wahai orang-orang Quraisy, selamatkan diri kalian dari Allah. Selamatkan diri kalian dari api neraka, karena aku tidak bisa memberikan mudarat atau manfaat bagi kalian, dan aku tidak bisa melindungi kalian dari Allah sedikit pun."
 
يَا بَنِي كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍّ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا.
 
"Wahai Bani Ka'ab bin Lu'ay! Selamatkan diri kalian dari api neraka, karena aku tidak bisa memberikan mudarat atau manfaat bagi kalian."
 
يَا بَنِي مُرَّةَ بْنِ كَعْبٍ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ.
 
"Wahai Bani Murrah bin Ka'ab! Selamatkan diri kalian dari api neraka."
 
يَا مَعْشَرَ بَنِي قُصَيٍّ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا.
 
"Wahai kaum Bani Qushayy! Selamatkan diri kalian dari api neraka, karena aku tidak bisa memberikan mudarat atau manfaat bagi kalian."
 
يَا بَنِي عَبْدِ شَمْسٍ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ.
 
"Wahai Bani Abdu Syams! Selamatkan diri kalian dari api neraka."
 
يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا.
 
"Wahai Bani Abdu Manaf! Selamatkan diri kalian dari api neraka, karena aku tidak bisa memberikan mudarat atau manfaat bagi kalian."
 
يَا بَنِي هَاشِمٍ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ.
 
"Wahai Bani Hasyim! Selamatkan diri kalian dari api neraka."
 
يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ! أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا، وَلَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا. سَلُونِي مِنْ مَالِي مَا شِئْتُمْ، لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا.
 
"Wahai Bani Abdul Muththalib! Selamatkan diri kalian dari api neraka, karena aku tidak bisa memberikan mudarat atau manfaat bagi kalian, dan aku tidak bisa melindungi kalian dari Allah sedikit pun. Mintalah dari hartaku apa yang kalian inginkan, tapi aku tidak bisa menyelamatkan kalian dari Allah."
 
يَا عَبَّاسَ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ! لَا أُغْنِي عَنْكَ مِنَ اللهِ شَيْئًا.
 
"Wahai Abbas bin Abdul Muththalib! Aku tidak bisa melindungimu dari Allah sedikit pun."
 
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melanjutkan peringatannya dengan mengatakan:
 
يَا صَفِيَّةَ بِنْتَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ عَمَّةَ رَسُولِ اللهِ! لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا.
 
"Wahai Shafiyah binti Abdul Muththalib, bibi Rasulullah! Aku tidak bisa melindungimu dari Allah sedikit pun."
 
يَا فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللهِ! سَلِينِي مَا شِئْتِ، أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنَ النَّارِ، لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا.
 
"Wahai Fatimah binti Muhammad, putri Rasulullah! Mintalah dariku apa yang kau inginkan, selamatkan dirimu dari api neraka, aku tidak bisa melindungimu dari Allah sedikit pun."
 
غيرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبِلَالِهَا - أَيْ سَأَصِلُهَا حَسَبَ حَقِّهَا
 
"Namun, kalian tetap memiliki hubungan darah denganku yang akan kuperhatikan sesuai haknya."
 
Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyampaikan peringatan ini, orang-orang pun bubar dan berpencar. Tidak ada yang mencatat bahwa mereka menunjukkan penentangan atau dukungan terhadap apa yang mereka dengar, kecuali Abu Lahab yang berhadapan langsung dengan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan berkata dengan kasar:
 
تَبًّا لَكَ سَائِرَ الْيَوْمِ. أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا؟
 
"Celaka kamu sepanjang hari ini. Apakah hanya untuk ini kamu mengumpulkan kami?"
 
Maka turunlah firman Allah:
 
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
 
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!" (Al-Masad: 1).
 
Adapun kaum Quraisy secara umum tampak tercengang dan heran ketika mendengar peringatan ini. Mereka tidak bisa langsung mengambil sikap. Namun, setelah mereka kembali ke rumah, menenangkan diri, dan merenungkan apa yang telah mereka dengar, mereka menjadi angkuh dan mulai mengolok-olok dakwah ini dengan ejekan dan cemoohan. Ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lewat di hadapan mereka, mereka mengejeknya dan berkata:
 
أَهَذَا الَّذِي بَعَثَ اللهُ رَسُولًا؟ أَهَذَا ابْنُ أَبِي كَبْشَةَ؟ يُكَلِّمُهُ مِنَ السَّمَاءِ؟
 
"Apakah ini orang yang diutus Allah sebagai Rasul? Apakah ini anak Abu Kabsyah? Dia berbicara dengan langit?"
 
Abu Kabsyah adalah nama salah satu leluhur Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dari pihak ibu, yang pernah menolak agama Quraisy dan memilih Nasrani. Ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menentang agama mereka, mereka mengaitkannya dengan Abu Kabsyah sebagai bentuk penghinaan dan ejekan.
 
Namun demikian, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tetap melanjutkan dakwahnya. Beliau mulai menyampaikan ajaran Allah secara terbuka di tempat-tempat umum dan majelis, membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada mereka, dan mengajak mereka kepada ajaran para rasul:
 
يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
 
"Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagi kalian selain Dia." (Hud: 50).
 
Beliau juga mulai beribadah kepada Allah di hadapan mereka, melakukan shalat di depan Ka'bah secara terang-terangan di siang hari, di hadapan banyak orang.
 
Dakwah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mulai mendapatkan penerimaan dari sebagian orang, dan beberapa orang pun masuk Islam satu demi satu. Namun, hal ini menyebabkan adanya perpecahan dan kebencian antara para muslim yang baru masuk Islam dengan anggota keluarga mereka yang masih belum menerima Islam.

Tag; Raudhah Al-Anwar

Abdurrahman Al-Amiry

Rabu, 21 Agustus 2024 di Ma'had Imam Al-Albani

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com