Syiah Rafidhah Adalah Kafir Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah
Para ulama telah
mengkafirkan syiah rafidhah, seperti Imam Ahmad bin Hambal, Imam Malik, Ibnu Hazm, Imam
Bukhari, Imam Syaukani, Imam Ahmad bin Yunus, dll rahimahumullah. Mari kita simak
perkataan mereka satu persatu. Dan bagaimana sikap kita dalam menghukumi syiah
rafidhah.
=> Imam
Ibnu Hazm rahimahullah menyatakan syiah rafidhah adalah kafir dengan
perkataannya:
فَإِن الروافض لَيْسُوا
من الْمُسلمين
“Sesungguhnya syiah rafidhah tidaklah termasuk
golongan kaum muslimin”[1]
=> Kemudian
Ibnu Hazm rahimahullah juga berkata pada halaman yang sama:
وَهِي طَائِفَة تجْرِي
مجْرى الْيَهُود وَالنَّصَارَى فِي الْكَذِب وَالْكفْر
“Dan syiah
rafidhah hanyalah sebuah kelompok yang berjalan diatas jalanya yahudi dan
nashara dalam kedustaan dan kekufuran”[2]
=> Dan Imam
Ahmad rahimahullah menyatakan syiah rafidhah adalah kafir. Beliau berkata:
من شتم أخاف عليه
الكفر مثل: الروافض، ثم قال: من شتم أصحاب النبي - صلى الله عليه وسلم -، لا نأمن عليه
أن يكون مرق من الدين
“Barangsiapa
yang menghina para sahabat, aku takut dia akan menjadi kafir sebagaimana syiah
rafidhah. Kemudian beliau berkata: barangsiapa yang menghina sahabat Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, maka kami tidak akan merasa aman dengannya, karena
dia telah keluar dari agama islam”[3]
=> Dan Imam
Ahmad rahimahullah juga berkata tentang kafirnya syiah rafidhah:
هم الذين يتبرؤون
من أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ويسبونهم، ويتنقصون ويكفرون الأئمة إلا أربعة: علي،
وعمار، والمقداد، وسلمان، وليست الرافضة من الإسلام في شيء
“Mereka adalah
orang-orang yang berlepas diri dari para sahabat nabi Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam. Dan Syiah rafidhah mencela mereka, mengurangi hak mereka, dan
mereka mengkafirkan para imam kecuali 4 orang saja: Ali, Ammar, Miqdad, dan
Salman. Dan sedikitpun, Syiah rafidhah sama sekali bukan termasuk agama islam”
=> Dan Imam
Ahmad bin Yunus berkata tentang kafirnya syiah rafidhah:
لَوْ أنَّ يِهُودِيًّا
ذَبَحَ شاةً، وذَبَح رافِضِيٌّ لَاًكًلْتُ ذَبِيحَةَ اليَهُودِيّ، ولمْ آكلْ ذبيحَةَ
الرَّافِضِيّ، لأنَّهُ مُرْتَدٌّ عَنِ الإسلامِ
“Seandainya
seorang yahudi menyembelih seekor kambing, dan seorang syiah rafidhah
menyembelih kambing, maka aku akan memakan sembelihannya orang yahudi. Dan aku
tidak akan memakan sembelihannya syiah rafidhah. Karena syi’ah rafidhah kafir
murtad dari islam”[4]
Dan Ahmad bin
Yunus adalah seorang imam besar sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Ahmad bin
Hambal bahwasanya Ahmad bin Yunus adalah Syaikhul Islam.
Fadhl bin
Ziyad Al Qatthan berkata: Aku mendengar seseorang bertanya kepada Imam Ahmad
tentang seseorang yang kita menulis hadits darinya. Maka beliau berkata:
اخرج إِلَى أَحْمَد
بْن يونس، فإنه شيخ الإسلام
“Keluarlah
kepada Ahmad bin Yunus, sesungguhnya dia adalah syaikhul islam”[5]
=> Imam
Bukhari rahimahullah mengkafirkan syiah rafidah dengan perkataannya:
مَا أُبَالِي صَلَّيْتُ
خَلْفَ الْجَهْمِيِّ والرَّافِضِيِّ أَمْ صَلَّيْتُ خَلْفَ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى،
وَلَا يُسَلَّمُ عَلَيْهِمْ، وَلَا يُعَادُونَ، وَلَا يُنَاكَحُونَ، وَلَا يَشْهَدُونَ،
وَلَا تُؤْكَلُ ذَبَائِحُهُمْ
“Aku tidak berpikir akan shalat dibelakang seorang
jahmiyyah dan syiah rafidhah, atau aku shalat dibelakang yahudi dan nashrani. Sesungguhnya
mereka tidak ucapkan salam kepadanya, tidak dijenguk ketika sakit, dan mereka
tidak dinikahi dengan kaum muslimin, dan mereka tidak boleh memberi kesaksian,
dan sesembelihan mereka tidak dimakan”[6]
=> Imam Malik rahimahullah juga mengkafirkan syi’ah
rafidhah, sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
وَمِنْ هَذِهِ الْآيَةِ انْتَزَعَ الْإِمَامُ مَالِكٌ
-رَحِمَهُ اللَّهُ، فِي رِوَايَةٍ عَنْهُ-بِتَكْفِيرِ الرَّوَافِضِ الَّذِينَ يُبْغِضُونَ
الصَّحَابَةَ
“Dan dari ayat
ini, Imam Malik memutuskan –dalam sebuah riwayat darinya- akan kafirnya syiah
rafidhah yang mana mereka membenci para sahabat[7]
=> Imam Syaukani rahimahullah juga mengkafirkan
syiah rafidhah dengan perkataanya:
إن أصل دعوة الروافض
كيد الدين ومخالفة الإسلام وبهذا يتبين أن كل رافضي خبيث يصير كافرًا بتكفيره لصحابي
واحد فكيف بمن يكفِّر كل الصحابة واستثنى أفرادًا يسيرة
“Sesungguhnya
landasan dakwah syiah rafidhad adalah membuat tipu daya dalam agama dan
menyelisihi islam. Maka dengan ini jelaslah bagi kita bahwasanya setiap orang
syiah rafidhah adalah orang buruk yang menjadi kafir dikarenakan pengkafirannya
terhadap salah satu sahabat nabi. Lantas bagaimana jika dia mengkafirkan
seluruh sahabat nabi dan hanya mengecualikan beberapa jumlah yang sedikit saja
??”[8]
Dengan
beberapa perkataan ulama besar Ahlussunnah wal Jamaah akan kafirnya syiah
rafidhah, maka sikap kita adalah wajib mengkafirkan mereka sebagaimana ulama
mengkafirkan mereka.
Karena
barangsiapa yang tidak mengkafirkan seseorang yang kafir, maka dia adalah kafir
dengan sendirinya.
Dalam kaidah
syariat disebutkan:
من لم يكفر الكافر
فهو كافر
“Barangsiapa
yang tidak mengkafirkan seseorang yang kafir, maka dia adalah kafir”[9]
Dan termasuk
dari pembatal keislaman seseorang, dia tidak mengkafirkan seseorang kafir yang
sudah jelas kekafirannya, dan dia ragu akan kekufurannya.
Syaikh
Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan salah satu pembatal
keislaman seseorang adalah:
من لم يكفر المشركين،
أو شك في كفرهم، أو صحح مذهبهم، كفر
“Dan
barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu dalam
kekufurannya atau dia menganggap benar madzhab mereka, maka dia telah kafir”[10]
Semoga
bermanfaat.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
[1] Al Fashlu fii al milal wa al ahwaa wa an
nihal 2/65
[2] Takhrij telah berlalu
[3]As Sunnah miliki Abu Bakr bin Al Khollal 1/493
[4]As Shoorim Al Masluul 1/570
[5] Tahdziib At Tahdziib 1/50, Tahdziib Al
Kamaal 1/377
[6] Kholqu Af’aal Al Ibaad hal 33
[7] Tafsir Ibnu Katsir 7/338
[8] Natsrul Jauhar Alaa Hadiits Abii Dzarr
hal. 106-116
[9] Al Ibthaal fii Nadzariyyatil Kholat Baina
Al islaam Wa Ghoirihi Min Al Adyan 1/94
[10] Majmu’ah Rasaa’il Fii At Tauiid Wa Al Iman
hal. 385
Din Syamsudin dan Amien Rais mengatakan Syiah tidak sesat....??? Innalillahi wa Innailaihi Rojiun.... Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan Taufiq dan Hidayah kepada mereka berdua, agar warga Muhammadiyah dan kaum Muslimin lainnya tidak terfitnah dengan perkataan mereka.
BalasHapusBagus sekali, terima kasih kepada penulis artikel ini, sangat membantu dalam menyelesaikan tugas kampus saya
BalasHapusSemoga Allah Ta'ala senantiasa meluruskan aqidah kita...
BalasHapusTerimakasih infonya yang berharga ini, seharusnya umat islam pagam apa itu syiah majusi.
BalasHapusKenapa saya mengatakan syiah majusi karna apaun syiahnya meraka majusi.
Pada kenyatan sejarah kristen dan islam sudah jelas terlihat syiah majusi ingin mengulang sejarah merubah islam menjadi syiah majusi, seperti sejarah mencatat dengan tinta darah berubahnya nasrani menjadi kristen.
Free
BalasHapus