Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Sabtu, 03 Juni 2023

Tanduk Syaithan Ada Di Zam-Zam Tower Mekkah?

 

Hal ini penting untuk dijelaskan, untuk meminimalisir orang-orang yang berhujjah dalam agama islam menggunakan metode cocoklogi dan bukan dengan pemahaman para ulama dalam membahas sebuah dalil baik dari Al-Quran dan Hadits.

- Benarkah bahwa tanduk syaithan akan muncul di Saudi?

- Benarkah tanduk syaithan itu adalah lambang bulan di zam-zam tower?

- Benarkah bahwa Najd yang dimaksudkan oleh Rasul dalam hadits yang akan dibahas adalah Mekkah?

Rahmat Baiquni mengatakan: “Bahkan Rasulullah pernah berdoa: ‘Ya Allah berkahilah untuk kami Syam, dan berkahilah untuk kami Yaman kami.’ Syam di atas, Najd di bawah. Najd itu Saudi Arabia dilewat. Maka para sahabat meminta kepada Rasulullah: ‘Ya Rasulullah, doakan kami juga agar Allah memberkahi Najd kami.’ Agar Najd diberkahi juga. Maka kemudian Rasulullah berdoa lagi, tapi Rasulullah kembali tidak menyebutkan Najd. Sahabat meminta lagi untuk kedua kalinya: ‘Doakan juga ya Rasulullah, agar Allah memberkahi Najd juga untuk kami.’ Maka yang ketiga kalinya Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya di Najd lah akan muncul huru-hara ke gonjang-ganjingan dunia. Dan akan muncul padanya tanduk setan.’ Akan muncul di bumi Saudi Arabia, Najd itu adalah nama dari zaman Rasulullah sampai Turki Utsmani 1924. Pada tahun 1932 Abdul Aziz bin Abdirrahman Alu Saud mempersatukan kerajaan-kerajaan Arab. 13 lebih kerajaan Arab dipersatukan diikat. Dalam satu kerajaan yang bernama Al-Mamlakah As-Saudiah Al-Arabiyyah[1]. Dan sini ada tanduk setan kata Rasulullah, tanduk setannya yang mana para hamba sekalian? Kalau saya sih melihatnya yang ini (Lambang bulan sabit yang ada di zam-zam tower). Karena di sinilah akan muncul huru-hara dan gonjang ganjing dunia.” (Dengarkan perkataan beliau di sini)

Kita akan jawab pernyataan beliau melalui beberapa point:

Pertama: Hadits yang dibahas adalah apa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

« اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، وَفِي يَمَنِنَا قَالَ: قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا؟ قَالَ: قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا. قَالَ: قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا؟ قَالَ: قَالَ: هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَان

“Ya Allah berkahilah untuk kami di Syam kami, dan di Yaman kami. Para sahabat berkata: ‘Dan di Najd Kami?’ Beliau bersabda: ‘Ya Allah berkahilah kami di Syam kami dan di Yaman kami. Para sahabat berkata: ‘Dan di Najd kami?’ Beliau bersabda: ‘Di sana akan banyak keguncangan dan fitnah-fitnah, dan di sana pula akan muncul tanduk syaithan’” (HR. Bukhari no. 1037)

Kedua: Apa yang dimaksudkan Najd pada hadits di atas? Apakah Mekkah sebagaimana yang beliau nyatakan atau justru bukan?

Najd secara bahasa adalah apa yang tinggi dari daratan bumi. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama ahli bahasa arab, salah satunya apa yang disebutkan dalam kamus Mu’jam Al-Wasith:

النجد مَا ارْتَفع من الأَرْض وصلب (ج) نجود

“Najd adalah apa yang meninggi berupa daratan bumi dan apa yang mengeras. Bentuk jama’nya adalah Nujuud” (Mu’jam Al-Wasiith 2/902)

Ada banyak Najd yang terkenal sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hamawi dalam kitab Mu’jam Al-Buldan:

نجد هو اسم للأرض العريضة التي أعلاها تهامة واليمن وأسفلها العراق والشام

“Najd adalah nama untuk daratan bumi yang luas. Yang paling tinggi adalah Tuhamah dan Yaman. Dan yang paling rendah adalah Iraq dan Syam” (Mu’jam Al-Buldan 5/262)

Ketiga: Dan Najd yang dimaksud dalam hadits adalah Iraq yang mana Iraq berada di arah timurnya Madinah.

Kenapa kita katakan bahwa Najd adalah Iraq dan bukan zam-zam tower di Mekkah? Karena dalam agama islam, bahwasanya satu hadits ditafsirkan oleh hadits yang lain dan bukan dengan cara cocoklogi. Dan banyak hadits yang menafsirkan bahwa Najd adalah Iraq.

1. Iraq adalah bagian timur madinah. Adapun Mekkah bukan bagian timur madinah akan tetapi selatannya kota Madinah.

Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma meriwayatkan pula:

أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ مُسْتَقْبِلٌ المَشْرِقَ يَقُولُ: أَلاَ إِنَّ  الفِتْنَةَ هَا هُنَا، مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَان

“Bahwasanya beliau mendengar Rasulullah bersabda dan beliau menghadap ke timur: “Ketahuilah bahwasanya fitnah muncul dari arah sini yang mana darinya akan muncul tanduk syaithan.” (HR. Bukhari 7093 

Pertanyaannya: “apa yang berada di timur Madinah?”

Jawabannya: jelas adalah “Iraq” dan bukan Mekkah. Mengapa? Karena Mekkah berada di selatan Madinah.

2. Najd adalah Iraq dan itu ditafsirkan oleh hadits yang shahih.

Ibnu Umar juga meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، اللهُمَّ بَارِكْ فِي يَمَنِنَا فَقَالَهَا مِرَارًا فَلَمَّا كَانَ فِي الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَفِي عِرَاقِنَا قَالَ: إِنَّ بِهَا الزَّلَازِلَ، وَالْفِتَنَ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

“Ya Allah berkahilah untuk kami Syam kami, ya Allah berkahilah Yaman kami. Maka beliau bersabda berkali-kali. Ketika beliau ucapkan yang ketiga atau keempat, para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah doakan juga untuk Iraq kami.’ Maka beliau bersabda: Sesungguhnya di sana ada kegaduhan dan fitnah-fitnah. Dan di sana pula akan muncul tanduk syaithan” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabiir no. 13422; shahih)

Sangat jelas di sini, bahwasanya Najd yang dimaksud adalah Iraq sebagaimana yang ditafsirkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani.

3. Justru Mekkah dan Madinah termasuk yang didoakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka bagaimana mungkin tanduk syaithan muncul dari sana?

اللَّهمَّ بارِكْ لنا في مدينتِنا، وبارِكْ لنا في مكَّتِنا، وبارِكْ لنا في شامِنا، وبارِكْ لنا في يَمَنِنا، وبارِكْ لنا في صاعِنا ومُدِّنا، فقال رجُلٌ: يا رسولَ اللَّهِ، وفي عِراقِنا، فأعرَضَ عنه، فقال: فيه الزلزال والفتنُ، وبها يطلُعُ قَرْنُ الشَّيطانِ.

“Ya Allah berkahilah kami di Madinah kami dan juga berkahilah kami di Mekkah kami. Dan berkahilah kami di Syam kami. Dan berkahilah kami di Yaman kami. Dan berkahilah kami pada sha’ dan mudd kami.’ Maka seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah doakan juga untuk Iraq kami.’ Maka beliau berpaling dan beliau bersabda: ‘Di sana banyak kegaduhan dan fitnah-fitnah. Dan di sana muncul tanduk syaithan’” (Hilyah Al-Auliaa’ 6/133 dan dishahihkan oleh Syu’aib Al-Arnaauth)

4. Dan Saalim bin Abdullah bin Umar juga pernah menasihati para penduduk Iraq akan fitnah yang mereka timbulkan dengan membawa hadits di atas. Jadi yang dimaksud adalah para penduduk Iraq. Salim bin Abdillah bin Umar berkata:

يَا أَهْلَ الْعِرَاقِ مَا أَسْأَلَكُمْ عَنِ الصَّغِيرَةِ، وَأَرْكَبَكُمْ لِلْكَبِيرَةِ سَمِعْتُ أَبِي عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: « إِنَّ الْفِتْنَةَ تَجِيءُ مِنْ هَاهُنَا» وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنَا الشَّيْطَانِ

“Wahai penduduk Iraq, betapa seringnya kalian bertanya tentang hal sepele. Dan betapa seringnya kalian melakukan dosa besar. Aku telah mendengar ayahku Abdullah bin Umar berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya fitnah muncul dari arah sini’. Dan beliau mengisyaratkan dengan tangan beliau ke arah timur yang mana dari sana muncul 2 tanduk syaithan” (HR. Muslim no. 2905)

5. Para ulama juga menafsirkan bahwa Najd adalah Iraq. Al-Imam Al-Karmani menyatakan:

ومن كان بالمدينة الطيبة -صلى الله على ساكنها- كان نجده بادية العراق ونواحيها، وهي مشرق أهلها

“Dan barangsiapa yang berada di Madinah Ath-Thayyibah -semoga Allah memberi kebaikan untuk para penduduknya- maka Najd mereka adalah perkampungan Iraq dan sekitarnya, dan itu adalah arah timur penduduk Madinah” (Syarh Shahih Bukhari 24/168)

Kesimpulan: Jadi, dalil dalam agama islam adalah bukan cocoklogi. Akan tetapi adalah Al-Quran dan Hadits sesuai pemahaman para ulama zaman terdahulu. Maka tanduk syaithan tidak muncul di Mekkah ataupun Madinah akan tetapi di Iraq apalagi sampai dicocok-cocokkan ke zam-zam tower. Dan bahwasanya Najd yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah Iraq

Penulis: Ust. Abdurrahman Al-Amiry (Mudir Ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel)

Artikel: www.abdurrahmanalamiry.com


Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com